Validitas Alat Ukur Daya Beda Aitem Reliabilitas Alat Ukur

penyakit kanker yang diderita, stadium kanker, waktu penerimaan diagnosa kanker, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, status pernikahan, agama, serta sukuras.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan validitas isi pada setiap dimensi dalam explanatory style. Validitas isi tes ditentukan melalui professional judgment dalam proses telaah aitem, dimana professional judgment dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing penelitian.

2. Daya Beda Aitem

Daya beda atau daya diskriminasi aitem adalah sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r ix yang dikenal pula dengan istilah parameter daya beda aitem Azwar, 2009. Pengujian daya beda aitem pada alat ukur ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor setiap aitem dengan skor total alat ukur, dengan menggunakan formula koefisien korelasi Product-Moment Pearson dengan bantuan program SPSS version 15.0 for windows. Universitas Sumatera Utara

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Koefisien reliabilitas memiliki rentang angka dari 0 hingga 1, dimana semakin mendekati angka 1, maka reliabilitas yang ditunjukkan akan semakin tinggi Azwar, 2009. Reliabilitas alat ukur dihitung pada setiap dimensi dalam explanatory style. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian suatu bentuk alat ukur yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden single-trial administration. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dan kemudian akan diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS version 15.0 for windows. 4 . Uji Coba Alat Ukur Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauhmana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2009. Uji coba terhadap alat ukur explanatory style dilakukan kepada 51 orang individu yang menderita penyakit kronis di luar penyakit kanker, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, rematik, hipertensi, gagal ginjal, asam urat, dan Universitas Sumatera Utara migraine. Subjek yang terlibat dalam tahap uji coba alat ukur merupakan kenalan dari peneliti dan juga dari teman peneliti. Dengan mengandalkan hubungan sosialisasi yang baik terhadap sanak keluarga, tetangga, dan teman, peneliti memperoleh informasi mengenai subjek yang tepat dan bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini. Alat ukur explanatory style adalah kuesioner yang dibuat dalam bentuk skala yang disusun sendiri oleh peneliti menurut ketiga dimensi explanatory style. Skala ini terdiri dari 30 butir pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yang disusun mengikuti blue print yang telah ditentukan terlebih dahulu. Blue print untuk skala explanatory style dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Blue print Skala Explanatory Style Sebelum Uji Coba No. Dimensi Explanatory Style Nomor Aitem Total Persentase 1. Permanence Stabil 1, 7, 13, 19, 25 5 16.67 Tidak Stabil 4, 10, 16, 22, 28 5 16.67 2. Pervasiveness Global 5, 11, 17, 23, 29 5 16.67 Spesifik 2, 8, 14, 20, 26 5 16.67 3. Personalization Internal 3, 9, 15, 21, 27 5 16.67 Eksternal 6, 12, 18, 24, 36 5 16.67 Total 30 100 Dari uji coba yang telah dilakukan dengan menggunakan skala ini, maka selanjutnya akan ditentukan besarnya koefisien reliabilitas dan indeks daya beda aitem. Nilai reliabilitas yang diperoleh untuk dimensi permanence adalah sebesar 0.849 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.159 sampai dengan 0.753. Indeks daya beda aitem yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0.300. Oleh karena itu, untuk perhitungan dimensi permanence terdapat 1 aitem yang gugur, yakni aitem ke-25. Dengan demikian, perlu dilakukan kembali analisis kedua dengan tidak mengikutsertakan aitem ke-25. Nilai reliabilitas yang Universitas Sumatera Utara diperoleh adalah sebesar 0.866 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.474 sampai dengan 0.726. Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa 9 aitem telah lolos dan dapat diikutsertakan dalam penelitian. Nilai reliabilitas yang diperoleh untuk dimensi pervasiveness adalah sebesar 0.886 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.431 sampai dengan 0.696. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa semua aitem lolos dan dapat digunakan pada skala penelitian. Nilai reliabilitas untuk dimensi personalization adalah sebesar 0.762 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.288 sampai dengan 0.597. Untuk aitem yang memiliki indeks daya beda aitem di bawah 0.300 tidak dapat diloloskan dan harus dibuang. Setelah dilakukan analisis lanjutan, maka nilai reliabilitas yang diperoleh adalah 0.766 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari 0.432 sampai dengan 0.560. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa ada sebanyak 7 aitem yang layak digunakan untuk penelitian ini. Dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dari calon responden penelitian, maka peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan semua aitem yang telah dinyatakan lolos. Peneliti merancang blue print baru untuk skala penelitian dengan hanya memasukkan 10 butir pernyataan. Adapun kesepuluh pernyataan tersebut diambil dari setiap dimensi explanatory style dengan indeks daya beda aitem tertinggi. Blue print untuk skala yang akan digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Blue Print Skala Explanatory Style Setelah Uji Coba No. Dimensi Explanatory Style Nomor Aitem Total Persentase 1. Permanence Stabil 7 1 10 Tidak Stabil 16, 28 2 20 2. Pervasiveness Global 11, 29 2 20 Spesifik 20 1 10 3. Personalization Internal 9, 27 2 20 Eksternal 18, 24 2 20 Total 10 100 Setelah dilakukan perhitungan terhadap nilai koefisien reliabilitas yang memenuhi standar ukur, maka peneliti melakukan penomoran aitem yang baru untuk kuesioner penelitian yang akan digunakan. Penomoran baru untuk kuesioner penelitian dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Blue Print Skala Explanatory Style yang Digunakan dalam Penelitian No. Dimensi Explanatory Style Nomor Aitem Total Persentase 1. Permanence Stabil 1 1 10 Tidak Stabil 4, 10 2 20 2. Pervasiveness Global 3, 9 2 20 Spesifik 6 1 10 3. Personalization Internal 2, 8 2 20 Eksternal 5, 7 2 20 Total 10 100

E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN