BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Suatu perusahaan yang menjalankan kegiatan operasinya secara periodik akan menyiapkan laporan keuangan untuk pihak-pihak yang berkepentingan
seperti pemegang saham, investor, dan pemerintah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama satu tahun buku bersangkutan Baridwan,2004. Menurut IAI 2007 tujuan laporan keuangan adalah menyampaikan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang berkualitas haruslah terbebas dari rekayasa dan mengungkapkan informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Namun
laporan keuangan sering kali disalahgunakan oleh pihak manajemen dengan melakukan perubahan dalam penggunaan metode akuntansi yang digunakan,
sehingga akan mempengaruhi jumlah laba yang ditampilkan dalam laporan keuangan. Hal ini sering dikenal dengan manajemen laba.
Belkaoui 2004 mendefinisikan manajemen laba adalah suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang
tepat untuk mendapatkan tingkat laba yang diinginkan. Manajemen laba muncul akibat masalah keagenan yang terjadi,yaitu adanya ketidakselarasan kepentingan
antara principal pemegang saham dan agent manajemen perusahaan. Pihak
Universitas Sumatera Utara
prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterahkan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat sedangkan agen termotivasi
memaksimalkan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh pinjaman, investasi, dan kontrak kompensasi. Manajemen laba dapat
terjadi karena adanya asimetri informasi, yaitu pihak manajemen perusahaan lebih banyak mengetahui informasi mengenai kinerja perusahaan dan prospek
perusahaan di masa mendatang daripada para pemegang saham. Akibatnya manajer perusahaan leluasa untuk melakukan rekayasa laporan keuangan. Laba
dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila laba yang dilaporkan dapat digunakan oleh pengguna users untuk membuat keputusan yang terbaik, yaitu laba yang
memiliki karakteristik relevan, reliabel, dan komparabel atau konsisten. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan dalam pengambilan
keputusan oleh para pengguna. Perusahaan property and real estate dipilih karena belakangan ini banyak
terjadi hal-hal menarik di industri ini, seperti di Amerika Serikat terjadi krisis kredit perumahan pada pertengahan tahun 2006 yang juga berdampak pada
perekonomian negara-negara lain termasuk Indonesia dan krisis ini tercatat sebagai krisis global paling besar. Di Indonesia sendiri belakangan ini industri
property and real estate sangat tinggi pertumbuhannya. Hai ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perumahan-perumahan mewah yang dibangun, pusat-
pusat perbelanjaan dan gedung-gedung perkantoran. Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang
meneliti pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap manajemen
Universitas Sumatera Utara
laba. Beberapa penelitian mengenai mekanisme good corporate governance yang mempengaruhi manajemen laba telah dilakukan dan ditemukan hasil yang
beragam. Penelitian Praditia 2010 dan Sriwedari 2009 menunjukan hasil bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. Hasil penelitian tersebut kontradiktif dengan hasil penelitian Ningsaptiti 2010 dan Suryani 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian Ningsaptiti 2010 dan Suryani 2010 menyatakan bahwa komposisi dewan
komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian Praditia 2010 yang juga memberikan hasil bahwa
komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil- hasil penelitian tersebut sedikit berbeda dengan Sriwedari 2009 yang
menyatakan bahwa komposisi dewan komisaris memberikan pengaruh negatif terhadap manajemen laba walaupun tidak signifikan. Ningsaptiti 2010 dan
Suryani 2010 menyatakan dalam penelitiannya bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut kontradiktif dengan
Sriwedari 2009 yang menyatakan bahwa komite audit memberikan pengaruh positif terhadap manajemen laba walaupun tidak signifikan. Berdasarkan
fenomena yang terjadi dan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik memilih judul analisis pengaruh mekanisme good corporate
governance terhadap manajemen laba pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah