. Korelasi antar variabel komisaris independen dengan kepemilikan institusional atau sebaliknya adalah 10,4 . Korelasi antar variabel komisaris independen
dengan jumlah rapat komite audit atau sebaliknya adalah sebesar 8,1 . Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen karena
tidak ada nilai korelasi antar variabel independen yang lebih besar dar 0,95.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain sama, maka dapat disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Untuk menguji adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot yang
disajikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber: hasil pengoalhan SPSS
Dasar pengambilan keputusan terjadi atau tidaknya heterokedastisitas adalah sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas.
Grafik scatterplot menunjukkan titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi tidak terjadi heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk memastikan bahwa analisis regresi terbebas dari kesalahan yang biasanya terjadi akibat dari data yang diambil dari periode
bersamaan time series, dimana residual dari data periode sebelumnya akan cenderung berpengaruh terhadap data dalam periode selanjutnya
Efferin,Darmadji,dan Tan, 2008. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW-Test.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tolak
No decision Tolak
No decision Tidak ditolak
0 d dl dl
≤ d ≤ du 4 - dl d 4
4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
du d 4 – du
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .678
a
.459 .401
451831112246.72440 2.150
a. Predictors: Constant, KOMI, DK, KI, JRKA b. Dependent Variable: ML
Sumber: hasil pengolahan SPSS Dari tabel 4.5 dapat dilihat nilai DW sebesar 2,150 pada tingkat signifikansi
0,05, jumlah sampel N 42 dan jumlah variabel independen 4. Berdasarkan tabel Durbin-Watson nilai du batas atas adalah 1,720 dan nilai dl batas bawah
adalah 1,336 . Nilai DW lebih besar daripada nilai du dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
3. Analisis Regresi