Suryani, 2010
Pengaruh mekanisme corporate governance
dan ukuran perusahaan terhadap manajemen
laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI Variabel independen
dalam penelitian ini adalah kepemilikan
isntitusional, kepemilikan
manajerial, ukuran dewan komisaris,
komposisi dewan komisaris, jumlah
rapat komite audit dan ukuran perusahaan.
Sedangkan variabel dependennya adalah
manajemen laba Konsentrasi
kepemilikan berpengaruh negatif
signifikan terhadap manajemen laba;
sedangkan komposisi komite audit, komposisi
dewan komisaris dan ukuran dewan
komisaris tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba
Praditia, 2010
Analisis pengaruh corporate governance
terhadap manajemen laba dan nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah komisaris independen,
kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan
kualitas auditor. Sedangkan variabel
dependennya adalah manajemen laba
Konsentrasi kepemilikan, komisaris
independen dan kualitas auditor tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba;
konsentrasi kepemilikan dan
kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, komisaris independen
berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan
Sumber: Data diolah oleh penulis, 2011
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan tentang hubungan antarvariabel yakni variabel bebas
dan variabel terikat yang disusun dari berbagai teori yang telah diuraikan Sugiyono, 2007. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mekanisme good
Universitas Sumatera Utara
corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional, dewan komisaris, komisaris independen, dan komite audit. Sedangkan variabel terikat dalam
penelitian ini adalah manajemen laba. Hubungan antara mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba tersebut digambarkan dalam
kerangka konseptual sebagai berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kepemilikan saham oleh investor institusional berperan untuk memonitoring kinerja manajemen perusahaan dengan lebih efektif dan mempengaruhi manajer
dalam pengambilan keputusan agar pihak manajemen tidak bertindak sesuai keinginannya sendiri. Investor institusional sebagai investor yang berpengalaman
sophisticated lebih berfokus pada laba masa mendatang yang relatif lebih besar daripada laba sekarang. Investor institusional akan memonitor secara efektif dan
Kepemilikan institusional
Dewan komisaris
Komisaris independen
Komite audit Manajemen laba
Universitas Sumatera Utara
tidak akan mudah diperdaya oleh segala tindakan manajer yang melakukan rekayasa laba. Dengan demikian kepemilikan institusional berpengaruh negatif
signifikan terhadap manajemen laba, dalam arti semakin besar pemilikan institusional semakin kecil praktik manajemen laba yang dilakukan manajer
perusahaan. Dewan komisaris memegang peranan yang sangat penting yaitu untuk
menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Namun
dalam praktiknya dewan komisaris yang semakin banyak jumlahnya akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena pada kenyataannya dewan
komisaris tidak melaksanakan tugasnya dengan baik bahkan cenderung dianggap tidak bermanfaat serta tidak memiliki independensi. Pengangkatan dewan
komisaris yang kebanyakan berdasarkan hubungan keluarga, kenalan dekat atau hanya sebagai penghormatan menghasilkan dewan komisaris yang terpilih dalam
suatu perusahaan tidak memiliki kemampuan yang seharusnya. Dewan komisaris yang tidak memiliki kemampuan itu justru akan memberikan peluang yang
semakin besar untuk terjadinya manajemen laba. Jumlah komisaris yang independen dalam suatu perusahaan akan bertindak
sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada
manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance, dan
Universitas Sumatera Utara
dengan demikian akan mengurangi kecurangan pelaporan keuangan. Komisaris independen juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi
tindakan manajer untuk merekayasa laba, dengan demikian semakin banyak jumlah komisaris independen dalam perusahaan semakin kecil pula kesempatan
melakukan manajemen laba. Komite audit dalam suatu perusahaan bertugas untuk melakukan pengujian
dan penilaian kewajaran laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Dengan demikian dengan adanya komite audit yang independen akan meningkatkan
kualitas laporan keuangan. Begitu juga praktik manajemen laba dapat diminimalisasi.
2. Hipotesis Penelitian