Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

dengan menggunakan data cross section yang bersumber dari data primer. Dari hasil penelitian variabel luas lahan, bibit,dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi padi organik, sedangkan tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan.Untuk usahatani padi anorganik, variabel luas lahan dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi padi anorganik, variabel pestisida berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan bibit dan tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan. Nilai efisiensi teknis dalam penelitian padi organik ini sebesar 0,963 yang berarti bahwa usahatani padi organik di daerah penelitian tidak efisien secara teknis. Untuk usahatani padi anorganik, nilai efisiensi teknis sebesar 0,814 yang berarti usahatani padi anorganik di daerah penelitian juga tidak efisien secara teknis.

2.3. Kerangka Konseptual

Usahatani adalah kegiatan untuk mengelola sumber daya alam di bidang yang pada akhirnya dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Kegiatan usahatani kopi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi, dalam hal ini faktor produksi yang dimaksud adalah luas lahan, tenaga kerja, umur tanaman dan jenis kopi. Pertama, lahan merupakan tempat tumbuh bagi tanaman yang merupakan salah satu faktor produksi dalam menentukan besar kecilnya jumlah output yang dihasilkan oleh pertanian yang didasarkan pada luas sempitnya lahan yang digunakan sebagai input. Kedua, tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan input sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi. Semakin serius manusia menangani sumber daya alam semakin besar manfaat yang akan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperoleh petani melalui waktu yang dicurahkan dan kualitas yang dimiliki dalam mengelola pertanian. Ketiga, umur pohon. Fatma 2011 menyatakan bahwa umur pohon turut menentukan jumlah produksi kopi. Kopi berproduksi maksimal pada kisaran umur 9 sampai dengan 10 tahun, diikuti dengan produksi yang berfluktuasi sampai kemudian mengalami hasil yang semakin menurun.Keempat, pupuk. Moenandir 2004 menyatakan bahwa pupuk merupakan energi dalam bentuk kimiawi yang diberikan pada tanaman lewat tanah atau daun. Pupuk dipergunakan untuk menambah nutrisi dalam tanah yang akan mendasari nutrisi pada lahan pertanian untuk kelangsungan pertumbuhan tanaman selanjutnya. Tujuannya adalah meningkatkan pertumbuhan dan mutu hasil sehingga pemberian pupuk pada saat yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.Pupuk yang sering digunakan adalah pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hijau. Kelima, jenis kopi. Pada umumnya, setiap tanaman memiliki tingkat kecocokan dan kesesuaian tertentu pada suatu tempat sesuai dengan iklim, cuaca, curah hujan dan kondisi lahan yang bersangkutan. Masalah utama yang terdapat di Kabupaten Dairi sehubungan dengan adanya usahatani kopi adalah adanya penurunan jumlah produksi kopi yang dihasilkan.Oleh karena itu, penggunaan faktor- faktor produksi dimaksud secara efisien menjadi hal yang penting dalam rangka meningkatkan produksi kopi. Efisiensi merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai keberhasilan proses produksi usahatani. Efisiensi produksi dalam usahatani kopi dapat dilihat dari hasil perhitungan efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknis merupakan pengukuran tingkat produksi yang dicapai pada tingkat penggunaan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA faktor produksi tertentu. Petani secara teknis dikatakan efisien apabila dalam pemakaian faktor produksi menghasilkan output maksimum. Dalam penelitian ini, faktor produksi yang dihitung secara teknis adalah luas lahan, tenaga kerja, umur pohon, pupuk dan jenis kopi. Sementara efisiensi ekonomi merupakan pengukuran tingkat keberhasilan petani dalam rangka mencapai keuntungan maksimum yang dapat dihitung melalui pendekatan moneter atau memiliki satuan harga. Keuntungan maksimum tercapai apabila nilai produksi marjinal sama dengan harga faktor produksi. Dalam penelitian ini, faktor produksi yang dihitung efisiensi ekonominya adalah luas lahan dan tenaga kerja dengan alasan bahwa luas lahan dan tenaga kerja bisa dihitung dengan menggunakan pendekatan harga. Berdasarkan pemikiran sesuai landasan teori yang telah dibahas, maka dapat disusun kerangka konseptual yang menunjukkan hubungan faktor input variabel dengan jumlah produksi yang dihasilkan serta efisiensi pada usahatani kopi yang ditunjukkan dalam gambar 2.3. Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis