Luasnya lahan yang digunakan untuk lahan pertanian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Dairi memiliki mata pencaharian dari bertani. Dari
total lahan yang digunakan untuk pertanian sebagian besar merupakan didominasi oleh tanaman perkebunan rakyat sebesar 34,20 ..
Besarnya lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan didukung oleh potensi iklim dan kondisi geografis Kabupaten Dairi yang cocok untuk
tanaman perkebunan terutama untuk tanaman kopi.sebesar 73,83 dari total perkebunan rakyat diolah dari BPS Dairi,2011. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten dengan luas perkebunan rakyat terbesar dari total penggunaan lahan.
Tabel 4.3. Luas Lahan Produktivitas Tanaman Pangan. Penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Dairi .
No Jenis Tanaman
Luas Panen
ha Produksi
ton Rata-rata
produksi kwha
1 Padi Sawah
15665 78582,24
45,70 2
Padi Ladang 7946
17937 22,60
3 Ubi Kayu
254 3365,5
132,50 4
Ubi Jalar 1852
29676 160,20
5 Jagung
32979 153335
46,49 6
Kacang Tanah 2351
2966,72 12,70
Sumber : BPS Kabupaten Dairi,2011
4.1.4. Karakteristik Petani Responden
Kegiatan usahatani dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya adalah factor sosial ekonomi. Dalam penelitian ini, factor sosial ekonomi yang dimaksud
terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan, dan pekerjaan.
4.1.4.1. Umur Responden
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Faktor umur merupakan salah satu yang sangat berpengaruh dalam mempengaruhi tingkat produktivitas oleh seseorang karena tingkat produktivitas
sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan fisik. Kecenderungan bahwa tingkat produktivitas dicapai pada usia yang masih produktif juga yaitu saat usia berada di
kisaran antara 15 – 64 tahun. Hal ini terkait pada kemampuan penerimaan dan penggunaan terhadap berbagai inovasi yang muncul termasuk dalam bidang
pertanian. Berdasarkan golongan umur maka distribusi responden dapat dilihat pada table 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Umur No.
Umur Responden Jumlah orang
Persentase
1 20 – 30
7 7
2 31 – 40
24 24
3 41 – 50
33 33
4 51 – 60
23 23
5 61 – 70
13 13
Jumlah 100
100
Sumber : lampiran 2
Berdasarkan data pada table 4.4, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat petani memiliki usia berkisar pada usia 41-50 tahun yaitu sebesar
33. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut adalah usia yang sedang aktif sebagai kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selanjutnya, usia yang cukup mendominasi juga ada pada kisaran umur 31 – 40 sebesar 24 dan pada kisaran umur 51 – 60 tahun sebesar 23 . Dari ketiga
golongan umur yang cukup mendominasi tersebut, semuanya adalah usia produktif. Hal ini membuktikan bahwa usahatani kopi di Kabupaten Dairi
sebagian besar diusahakan oleh petani dengan umur yang masih produktif.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden dengan kategori umur paling sedikit didominasi oleh umur 20 – 30 tahun sebanyak 7.. Hal ini disebabkan, karena pada kisaran umur tersebut
tergolong usia muda dan cenderung belum menikah sehingga belum bertanggung jawab secara penuh terhadap pekerjaan utama keluarga.
4.1.4.2. Tingkat Pendidikan Responden
Keterampilan dan pengetahuandalam bercocoktanam adalah salah satu factor yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan usahatani. Pengetahuan
dan keterampilan tersebut sebagian besar diperoleh melalui pendidikan baik pendidikan informal, terkhusus pendidikan formal di samping karena belajar dari
pengalaman Jadi, dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan tingkat produktivitas yang dapat
dihasilkan oleh petani. Adapun distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No.
Tingkat Pendidikan Frekuensi
Persentase
1 Tidak Pernah Sekolah
4 4
2 Tamat SD
20 20
3 Tamat SMP
22 22
4 Tamat SMA
43 43
5 Sarjana
11 11
Jumlah 100
100
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa pendidikan petani responden di Kabupaten Dairi sudah tergolong menengah. Hal ini terlihat
pada tingkat pendidikan petani responden yang paling banyak adalah tamat SMA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan persentase sebanyak 43 orang atau 43. Kategori pendidikan terendah adalah responden dengan tingkat pendidikan tidak pernah sekolah sebanyak 4
orang atau sebesar 4. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat buta huruf dan angka adalh relaitf kecil di Dairi. Keadaan ini didukung oleh keberadaan sekolah yang
sudah menjangkau ke berbagai daerah di kecamatan meskipun dengan tingkat fasilitan yang seadanya menurut pengamatan di lapangan.
4.1.4.3. Mata Pencaharian Responden