Rp.3.100.000 – Rp. 4.000.000 1
1 Rp.4.000.000
3 3
Total 100
100
Sumber : Lampiran 2
Dari Tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kabupaten Dairi sebagian besar tingkat pendapatan masyarakatnya masih di bawah upah
minimum regional. Responden dengan jumlah 78 orang atau 78 berada pada kategori pendapatan terendah yakni Rp.100.000 – Rp. 1.000.000,-. Kategori
pendapatan responden paling sedikit adalah sebesar Rp.3.000.000,- - Rp.4.000.000,- yaitu hanya 1 satu responden atau 1. Dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendapatan di Kabupaten Dairi masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan untuk tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
4.2. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai data penelitian yang digunakan. Deskripsi data menggunakan beberapa ukuran
statistik seperti rataan, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Di bawah ini penulis sajikan ukuran statistik untuk deskripsi data penelitian
berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS 18.00 2013.
Tabel 4.9. Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel
Rataan Standar
Deviasi Minimum
Maksimum
Jumlah Produksi 3351,22 3224,1
20,0 13200
Luas Lahan 0,61
0,373 0,08
2,00 Tenaga Kerja
758,30 506,144
84,0 2640,00
Umur Pohon 13,63
16,154 3,00
90,00 Pupuk
302,96 325,803
0,00 2000
Sumber : Lampiran 2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Produksi Kopi Y
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.1. Distribusi Produksi Kopi
Sebaran data produksi kopi Y pada gambar di atas terlihat bahwa produksi terbesar adalah 2400 kgtahun dengan rata-rata 3351,22 kgtahun dan
standar deviasi 3224,1 kgtahun. Dari data statistik deskriptif juga ditunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang dijadikan sampel, produksi terkecil adalah
sebesar 20 kgtahun dan produksi terbesar adalah 13.200 kgtahun. 2.
Luas Lahan X
1
Satuan yang dipakai untuk mengukur luas lahan adalah hektare ha. Di bawah ini disajikan sebaran luas lahan petani yang ditanami kopi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.2 Distribusi Luas Lahan
Terlihat bahwa mayoritas luas lahan responden adalah sekitar 0,50 ha dengan rata-rata luas lahan 0,61 dan standar deviasi sebesar 0,373 ha. Dari data
statistik deskriptif juga ditunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang dijadikan sampel,, tercatat luas lahan responden yang terluas adalah 2,0 ha dan
luas lahan yang terkecil adalah 0,08 ha.
3. Tenaga Kerja X
2
Untuk menghitung tenaga kerja, ukuran yang diapakai adalah banyaknya waktu untuk bekerja yang digunakan dalam satu tahun untuk pemeliharaan dan panen.
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.3 Distribusi Jumlah Tenaga kerja
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terlihat bahwa mayoritas responden menggunakan waktu kerja sekitar 600 jam tahun dengan rata-rata 758,30 jamtahun dan standar deviasi 506,144
jamtahun dalam perawatan dan memanen hasil kopi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari 100 orang sampel responden yang diambil, tercatat
penggunaan waktu tenaga kerja paling sedikit adalah 84 jamtahun dan paling banyak adalah 2640 jamtahun.
4. Umur Pohon Kopi X
3
Umur pohon kopi diukur dalam tahun. Di bawah ini disajikan gambar ditribusi umur pohon yang memperlihatkan sebaran umur pohon yang sedang ditanam
oleh 100 orang responden sampel.
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.4 Distribusi Umur Pohon
Terlihat dari gambar 8, mayoritas tanaman kopi berumur 8 sampai 10 tahun dengan rata-rata umur pohon sebesar 13,63 tahun dengan standar deviasi 16,154
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tahun. Dari data statistik deskriptif juga ditunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang dijadikan sampel, umur pohon paling muda adalah 3 tahun dan
umur pohon paling tua adalah 90 tahun.
5. Pupuk
Pemakaian pupuk diukur dalam satuan kg. Di bawah ini disajikan gambar ditribusi penggunaan pupuk yang memperlihatkan sebaran penggunaan pupuk
oleh 100 orang responden sampel.
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.5 Distribusi Jumlah Pupuk
Terlihat dari gambar 9, mayoritas responden tidak menggunakan pupuk dalam usahatani kopi. Rata-rata pemakaian pupuk adalah sebesar 302,96 kgtahun
dengan standar deviasi 325,803 kg. Dari data statistik deskriptif juga ditunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang dijadikan sampel, sebagain besar tidak
menggunakan pupuk dalam usaha tani mereka dan pemakaian jumlah pupuk paling banyak adalah 2000 kg.
4.3 Hasil Analisis Data Statistik