Landasan Teori Prof. Dr. Erman Munir, MSc

melahirkan kota-kota penting di dunia. Sungai memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sistem hubungan aktivitas dan struktur internal suatu kota Munford, 1961. Begitu pula yang terjadi di kota-kota di Indonesia yang dilalui aliran sungai. Pada mulanya aktifitas penduduk di daerah aliran sungai adalah bercocok tanam karena penggunaan air yang mudah didapat dan untuk kehidupan sehari-hari mencari ikan, mencuci dan mandi. Tapi peranan sungai dalam kehidupan sehari-hari terus berkembang, yang mendorong pertumbuhan permukiman yang membentuk pola linear sepanjang sungai. Semakin lama peran sungai terus berkembang dan tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kota. Pada awal pertumbuhannya telah ditandai dengan terbentuknya suatu kosentrasi penduduk dengan membentuk kelompok-kelompok permukiman di sekitar aliran sungai yang kemudian membentuk kota. Kota menurut Wirth, dapat diartikan sebagai suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen dengan penduduk yang heterogen kedudukan sosialnya. Sebagai permukiman, kota identik sebagai kumpulan dari perumahan yang luas dengan berbagai fasilitas lingkungan di dalamnya Daljoem, 1987. Sungai Padang termasuk sungai yang terbesar di Kabupaten Batubara dimana penduduk yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai tersebut mayoritas adalah nelayan. Pada awal mula permukiman di tepi sungai Padang ini dimulai dari, konstruksi rumah yang dibuat dari kayu sehingga bisa mengambang di permukaan air sungai yang bisa ditambatkan dimana saja. Dengan pertumbuhan penduduk sekitar dan sarana serta prasarana umum mulai dibangun, permukiman tersebut mulai naik ke atas, tumbuh di sekitar bantaran aliran sungai. Untuk mengetahui keseluruhan mengenai apa dan bagaimana permukiman kumuh di lingkungan aliran sungai di dusun Sono desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara maka, peneliti mengadakan studi tentang penataan permukiman kumuh di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Tujuan Penelitian

1 Mengetahui kondisi lingkungan permukiman kumuh di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara 2 Mengetahui kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

1. 5 Hipotesis

1 Permukiman kumuh berpengaruh tehadap kondisi lingkungan masyarakat di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. 2 Permukiman kumuh berpengaruh terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.

1. 6. Manfaat

1 Sebagai bahan acuan dalam penataan lingkungan permukiman kumuh di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras agar tercipta pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan Sustainable Resources. 2 Sebagai bahan informasi bagi lembagaorganisasi, pemerintah, atau pihak lain untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh masyarakat di Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. 3 Sebagai bahan informasi untuk membantu terlaksananya perbaikan sarana dan prasarana pada permukiman kumuh di dusun Sono desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. 4 Sebagai bahan untuk menggerakkan partisipasi pihak akademisi untuk dapat mensosialisasikan penelitian ini.