Kualitas Pembelajaran .1Pengertian Kualitas Pembelajaran

lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Pengertian pembelajaran dari beberapa ahli antara lain adalah sebagai berikut : a. Menurut Sanjaya, pembelajaran merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh psikologi kognitif-wholistik, yaitu hal yang menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan Andi Prastowo, 2013:55; b. Menurut Ahmad Susanto 2013:18, pembelajaran merupakan penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar BM, proses belajar mengajar PBM, atau kegiatan belajar mengajar KBM; c. Menurut La Irul dan Arihi, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan mempelajari, dan perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar Andi Prastowo, 2013:57; d. Menurut Gagne, Briggs dan Wager 1992, pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa Udin S. Winataputra, dkk, 2008:1.19. Berdasarkan pengertian tentang pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa dengan guru untuk berfikir dan mengembangkan seluruh potensi otak, sehingga menjadikan suatu kegiatan yang berlangsung sepanjang hayat. 2.1.2 Kualitas Pembelajaran 2.1.2.1Pengertian Kualitas Pembelajaran Menurut Etzioni dalam Hamdani, 2011:194, kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif kualitas pembelajaran dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Kualiatas pembelajaran merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang, yaitu ketrampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi dan media. Kualitas pembelajaran tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sikap orangnya. Di samping itu, juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang Robbins dalam Hamdani, 2011:194. Menurut Robbins menyatakan bahwa kualitas pembelajaran merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dalam Winataputra 2008,1.21, ciri pembelajaran berkualitas adalah adanya komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut diantaranya: a. Tujuan, tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran tertentu. b. Materi, materi pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dibahas dalam pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Kegiatan, kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar. d. Evaluasi, evaluasi merupakan sebagai proses pengukuran yang membahasa materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah tinggi rendahnya kelayakan atau keberhasilan yang dicapai dari peristiwa interaksi antara guru dengan siswa agar diperoleh perubahan perilaku. Pembelajaran merupakan inti proses pendidikan, dan oleh sebab itu upaya peningkatan kualitas pendidikan perlu difokuskan pada kualitas pembelajaran. 2.1.1.2 Keterampilan Guru Keterampilan dasar mengajar teaching skills adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang yang berpfofesi sebagai guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional Zainal Aqib, 2013:83. Sedangkan menurut Rusman 2014:80, ketrampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang behubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar ini berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap orang yang berprofesi sebagai guru, karena dengan keterampilan dasar mengajar bahwa mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai. Dalam Zainal Aqib 2013:84-101, macam-macam komponen dasar mengajar sebagai berikut: a Keterampilan bertanya Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Kemampuan ini harus dikuasai oleh seorang guru sebab dalam setiap pembelajaran guru selalu mengajukan pertanyaan. Kemampuan bertanya ini terdiri dari kemampuan bertanya dasar dan kemampuan bertanya lanjut. Tujuan dari memberikan pertanyaan adalah: 1 merangsang kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran; 2 membantu siswa dalam belajar; 3 mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang lebih mandiri; 4 meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi; 5 membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Komponen-komponen ketrampilan bertanya menurut Uzer Usman 1992:85 dalam Rusman 2014:82 adalah: 1 Jelas dan mudah dimengerti siswa; 2 Berisi informasi yang cukup; 3 Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; 4 Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan; 5 Berikan pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata; 6 Berikan respons yang ramag dan menyenangkan; 7 Tuntunlah jawban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban dengan benat. b Keterampilan memberi penguatan Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut, yang memberikan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan penampilanya. Tujuan dari memberikan penguatan tersebut adalah 1 meningkatkan perhatian siswa; 2 melancarkan atau memudahkan proses belajar sehingga adanya respon positif dari siswa; 3 membangkitkan dan mempertahankan motivasi siswa untuk semangat belajar; 4 mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang merespon negatif terhadap pembelajaran; 5 mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; serta 6 mengarahkan kepada cara berpikir yang baik. Dalam Rusamn 2014:85, ada beberapa cara memberikan penguatan, yaitu: 1 Penguatan kepada pribadi tertentu harus jelas kepada siapa ditunjukan; 2 Penguatan kepada kelompok siswa dengan memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik; 3 Pemberian penguatan dengan cara sesegera mungkin; 4 Variasi dalam penggunaan penguatan. c Keterampilan menggunakan variasi Menggunakan variasi diartikan sebagai perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk menungkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Tujuan lain menggunakan variasi adalah: 1 memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aspek belaja di kelas; 2 meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi rasa ingin tahu melalui kegiatan investigasi dan eksplorasi; 3 membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. Variasi dalam pembelajaran diantaranya variasi dalam gaya mengajar, dalam menggunakan media dan bahan pelajaran; serta dalam pola interaksi dan kegiatan. d Keterampilan menjelaskan Menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Tujuan guru harus menguasai ketrampilan menjelaskan yaitu: 1 membimbing siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip maupun prosedur; 2 membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” secara bernalar; 3 melibatkan siswa untuk berpikir; 4 mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa; serta 5 menolong siswa menghayati berbagai proses penalaran. Komponen-komponen dalam ketrampilan menjelaskan dalam Rusman 2014:87 yaitu: 1 Merencanakan, guru membuat perencanaan pembelajaran dengan membuat perangkat pembelajaran; 2 Penyajian suatu penjelasan dengan memperhatikan kejelasan, penggunaan contih dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. e Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa. Sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar serta kegiatan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Tujuan dari kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah: 1 membangkitkan motivasi dan perhatian; 2 membuat siswa memahami batas tugasnya; 3 membantu siswa memahami hubungan berbagai materi yang disajika; serta 4 membantu siswa mengetahui tingkat keberhasilanya. Dalam Zainal Aqib 2013:89-90 komponen membuka dan menutup pelajaran diantaranya: Membuka pelajaran hal-hal yang dilakukan: 1 Menarik perhatian siswa; 2 Menimbulkan motivasi dengan cara kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan menimbulkan minat siswa; 3 Memberikan acuhan dengan cara menggunakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarangkan langkah-langkag yang akan dilakukan, mengingatkan masalah dan mengajukan pertanyaan; 4 Membuat kaitan dengan mengajukan pertanyaan apersepsi dan merangkum pelajaran yang lalu. Menutup pelajaran hal-hal yang dilakukan: 1 Meninjau kembali dengan merangkum; 2 Mengadakan evaluasi pengasaan siswa dengan mendemonstrasikan keterampilan, menerapkan ide baru, mengekspresikan pendapat sendiri dan memberikan soal tertulis; 3 Memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. f Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Diskusi kelompok kecil adalah ketrampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif. Tujuan dari membimbing diskusi kecil diantaranya : 1 berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah; 2 meningkatkan pemahaman atas masalah penting; 3 meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan; 4 mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi; serta 5 membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab. Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam membimbing kelompok kecil dalam Rusman 2014:89: 1 Memusatkan perhatian kepada siswa; 2 Memperjelas masalah uantuk menghindarkan kesalahpahaman dalam memimpin diskusi; 3 Menganalisis pandangan siswa; 4 Memberikan kesepakatan untuk berprestasi; 5 Menutup diskusi; 6 Menhgindari adanya yang mendominasimemonopoli pembicaraan dalam diskusi. g Keterampilan mengelola kelas Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. Sehinggga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitasyang sedang berlangsung. Komponen ketrampilan mengelola kelas dalam Rusman 2014:90 diantaranya: 1 Ketrampilan berhubungan dengan pemelihariaan kondisi belajar seperti menunjukan sikap tanggap, memberikan perhatian, memusatkan perhatian kelompok; 2 Ketrampilan berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimah. h Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai suatu tindakan seorang guru yang menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok maupun perorangan. Dalam mengajar guru memiliki peranan sebagai organisator kegiatan pembelajaran, sumber informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, penyedia materi, pemberi bantuan kepada siswa sesuai kebutuhan dan peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban seperti peserta yang lainnya. Komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam Zainal Aqib 2013:98 diantaranya: 1 Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi; 2 Ketrampilan mengorganisasikan dengan memberi orientasi umum, membentuk kelompok yang tepat; 3 Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar; 4 Ketrampilan merencanakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. i Ketrampilan menggunakan media pembelajaran Media pembelajaran ialah saran pembelajaran digunkan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Prinsip menggunakan media yaitu tepat guna, berdaya guna dan bervariasi. Dalam penelitian ini, indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan Model Course Review Horay Berbantuan Media Audio Visual 1 Mengkondisikan siswa agar siap dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran, 2 Melakukan apersepsi, 3Menyampaikan tujuan pembelajaran, 4 Menyampaikan materi dengan bantuan media Audio Visual, 5 Membimbing siswa dalam diskusi dan penyampaian hasil diskusi, 6 Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang hasil diskusi untuk menggali pengetahuan siswa, 7 Mengelola kelas dalam pembelajaran melalui Model Course Review Horay, 8 Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa, dan 9 Menutup pelajaran.

2.1.2.3 Aktivitas Siswa

Sardiman 2011:100 menyatakan menyatakan bahwa yang dimaksut dengan aktivitas belajar siswa yaitu aktifitas yang bersifat fisik maupun mental, siswa belajar sendiri atau melaku-kan aktivitas sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini, asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Paul B. Diedrich dalam Sardiman 2011:100 mengklasifikasikan kegiatan siswa yang terdiri dari 177 macam kegiatan menjadi delapan golongan sebagai berikut: a Visual activities, misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerajaan orang lain; b Oral activities, misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan angket, diskusi, interupsi; c Listening activities, misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; d Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; e Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram; f Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak; g Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; h Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Berdasarkan uraian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa aktivitas siswa adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka mengembangkan keterapilan baik kognitif, afektif melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh guru. Dalam penelitian ini, indikator dalam aktivitas siswa Pembelajaran IPS Melalui Model Course Review Horay berbantuan Media Audio Visual adalah: 1 Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran; 2 Menanggapi apersepsi sesuai dengan materi; 3 Memperhatikanmenyimak penjelasan dari guru; 4 Mempelajari materi yang disampaikan guru dari buku pelajaran ; 5 Mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang materi yang ditampilkan ; 6 Mempresentasikan hasil pemikiran siswa ; 7 Menanggapi hasil jawaban dari siswa lain ; 8 Mampu menjawab pertanyaan yang diterapkan pada model Course Review Horay; 9 Refleksi terhadap hasil pembelajaran .; dan 10 Mengerjakan soal evalusi.

2.1.2.4 Hasil Belajar

Menurut Sardiman 2011:23 hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar yang senantiasa merupakan perubahan tingkah laku. Orang yang tadinya tidak tahu setelah belajar menjadi tahu. Menurut Bloom dalam Sardiman 2011:23, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. a Domain kognitif mencakup: 1 Knowledge pengetahuan, ingatan; 2 Comprehension pemahaman, penjelasan, meringkas, contoh; 3 Analysis menguraikan, menentukan hubungan; 4 Synthensis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru; 5 Evaluation menilai; 6 Application menerapkan. b Domain afektif mencakup: 1 Receiving sikap menerima; 2 Responding memberikan respons; 3 Valuing nilai; 4 Organization organisasi; 5 Characterization karakterisasi. c Domain psikomotor mencakup: 1 Initatory level; 2 Pre-routine level; 3 Rountinized level. Dalam penelitian ini, peneliti sudah mengolah data yang berupa nilai dari evaluasites yang diberikan kepada siswa setiap akhir siklus, sehingga evaluasi tersebut yang akan menentukan tingkat ketuntasan belajar siswa pada muatan pembelajaran IPS. Tes yang diberikan, siswa memperoleh hasil belajar yang optimal dan diatas KKM yang sudah ditentukan sekolah yaitu 62, maka kualitas pembelajaran IPS yang dilihat dari aspek hasil belajar siswa akan tercapai. Ranah psikomotorik dapat dilihat pada serangkaian aktivitas siswa dalam pembelajaran. Berikuti ini materi dalam penilaian hasil belajar dalam muatan Pembelajaran IPS melalui model Course Review Horay berbantuan media Audio Visual : 1 menjelaskan sidang BPUPKI, PPKI dan Perumusan dasar negara; 2 Menjelaskan peranan tokoh kemerdekaan; 3 Menjelaskan sikap tokoh perjuangan dan cara menghargainya.

2.1.3 Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 11 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 24 337