12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran 2.1.1.1 Pengertian Belajar
Banyak definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Menurut Bell-Gredler 1998;1 dalam Udin S. Winataputra 2008:1.5, belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
kemampuan, ketrampilan dan sikap; b. Menurut Slameto 2010:2, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya; c. Menurut Dimyati dan Mudjiono, belajar merupakan suatu hal yang kompleks,
kekomplesitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru Andi Prastowo, 2013:52;
d. Menurut Sardiman 2011:20, belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya; e. Menurut Gagne, belajar merupakan suatu upaya memeperoleh pengetahuan atau
ketrampilan melalui intruksi Ahmad Susanto, 2013:1.
Berdasarkan pengertian belajar di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang terlihat dan dilakukan dalam
mental seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, baik perubahan pada aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor yang bersifat positif. 2.1.1.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto 2010:54, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. a. Faktor
– faktor intern 1 Faktor Jasmani
Faktor Jasmani terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses belajar seseorang dan cara belajar seseorang. Proses
belajar seseorang akan terganggu apabila kesehatannya juga terganggu, oleh karena itu dalam belajar kia selalu mengindahkan ketentuan belajar yang baik
seperti memperhatikan pola hidup seimbang antara bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, ibadah, hiburan, dan olahraga. Sedangkan keadaan cacat tubuh
mempengaruhi kegiatan belajar sesorang. Seseorang itu cacat, maka di anjurkan untuk belajar di lembaga pendidikan khusus atau dapat pula menggunakan alat
bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2 Faktor psikologis Terdapat tujuh faktor yang tergolong faktor psikologi yang mempengaruhi
belajar, yaitu : a Faktor intelegensi
Intelegensi sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar seseorang. Intelegensi merupakan salah satu faktor dalam belajar yang berpengaruh positif
terhadap keberhasilan belajar siswa. b Faktor perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa maka timbul kebosanan sehingga ia tidak suka belajar.
c Faktor minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik
–baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d Faktor bakat Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa
sesuai dengan bakatnya,maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah.
e Faktor motif Motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, di dalam membentuk
motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan – latihan atau
kebiasaan – kebiasaan dan berpengaruh lingkungan yang memperkuat, jadi
latihankebiasaan itu sangat perlu dalam belajar. f Faktor kematangan
Seseorang yang sudah siapmatang fase pertumbuhan seseorang, belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih
berhasil jika anak sudah siapmatang. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g Faktor kesiapan Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3 Faktor kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang, sehingga kelelahan sangat mempengaruhi belajar seseorang. Agar siswa dapat belajar dengan baik, haruslah menghindari jangan
sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor ekstern 1 Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan
keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut terkait satu dengan yang lain, dalam mendidik siswa anak mereka orang tua haruslah mengetahui cara mendidik anak
dengan baik, yaitu dengan tidak terlalu memanjakannya namun juga tidak terlalu acuh terhadap belajar, orang tua harus mengerti kondisi siswa ketika belajar, dan
siswa juga diberikan fasilitas belajar yang memadai dalam belajarnya tentunya dengan mendidik anak dengan benar dan memberikan fasilitas belajar yang
memadai, maka akan tercipta hubungan yang harmonis antar keluarga, suasana menjadi kondusif dan efektif, sehingga siswa menjadi nyaman belajar di rumah.
2 Faktor sekolah Banyak faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa, diantaranya
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah. Faktor - faktor tersebut sangat mempengaruhi proses pembelajaran, baik terhadap guru maupun siswa. Hal tersebut dapat terlihat
jika metode mengajar guru kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula sehingga guru diharapkan dapat menggunakan metode mengajar
yang tepat, efektif, dan efisien. Hal ini juga dipengaruhi oleh kurikulum, apabila kurikulum yang dilaksanakan kurang baik misalnya kurikulum yang terlalu padat,
di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatian siswa
maka kebutuhan belajar siswa akan kurang dapat terlayani dengan baik. Akan berdampak pada waktu sekolah yang akan menjadi padat, standar pelajaran belum
tentu dapat tercapai dengan baik, dan metode belajar akan salah karena waktu belajar kurang teratur, siswa menjadi kurang istirahat, dan cara belajar yang
kurang tepat yang mengakibatkan hasil belajar kurang optimal. Relasi guru dengan siswa maupun relasi siswa dengan siswa pun menjadi kurang terjalin
dengan baik karena siswa menjadi kurang menyukai guru dan dengan siswa yang lain akan terjadi persaingan kelas yang kurang sehat.
3 Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannnya siswa dalam masyarakat. Termasuk dalam faktor masyarakat adalah kegiatan siswa dalam
masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. a Kegiatan siswa dalam masyarakat
Dalam kegiatan bermasyarakat, hal ini dapat menguntungkan bagi siswa karena dapat mengembangkan pribadinya. Namun apabila siswa terlalu banyak
mengambil bagian dalam masyarakat, maka akan mengganggu waktu belajarny b Media masa
Media masa juga merupakan faktor masyarakat, yang termasuk media masa yaitu televisi, komik, media sosial, dan lainnya akan sangat mempengaruhi
belajar siswa. Media masa yang baik akan memberi pengaruh baik terhadap siswa dan beajarnya, sebaiknya media masa yang tidak baik juga akan memberi
pengaruh tidak baik terhadap siswa maupun belajar siswa itu sendiri karena dapat
membuat semangat belajar siswa menurun dan bahkan mundur. Perlulah adanya kontrol dan bimbingan dari pihak orang tua dan pendidik.
c Teman bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik
– baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
d Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang
– orang yang tidak terpelajar, penjudi, dan lainnya akan berpengaruh jelek terhadap belajar siswa. Akibatnya belajarnya
terganggu dan siswa kehilangan semangat belajarnya karena perhatiannya semula berpusat pelajaran berpindah ke perbuatan yang dilakukan oleh orang di
sekitarnya. Oleh karena itu, perlu untuk mengusahakan lingkungan baik agar dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan
baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut di atas merupakan
faktor yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga pada akhirnya dapat menentukan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
2.1.1.2 Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar
dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal
lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Pengertian pembelajaran dari beberapa ahli antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menurut Sanjaya, pembelajaran merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh psikologi kognitif-wholistik, yaitu hal yang menempatkan siswa sebagai sumber
kegiatan Andi Prastowo, 2013:55; b. Menurut Ahmad Susanto 2013:18, pembelajaran merupakan penyederhanaan
dari kata belajar dan mengajar BM, proses belajar mengajar PBM, atau kegiatan belajar mengajar KBM;
c. Menurut La Irul dan Arihi, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan mempelajari, dan perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar Andi
Prastowo, 2013:57; d. Menurut Gagne, Briggs dan Wager 1992, pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa Udin S. Winataputra, dkk, 2008:1.19.
Berdasarkan pengertian tentang pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa dengan guru untuk
berfikir dan mengembangkan seluruh potensi otak, sehingga menjadikan suatu kegiatan yang berlangsung sepanjang hayat.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran 2.1.2.1Pengertian Kualitas Pembelajaran