subjek  penelitian.  Penelitian  ini  juga  merencanakan  terciptanya    motivasi  siswa yang  tinggi  agar  mampu  meningkatkan  minat  dalam  belajar,  meningkatkan
kreatifitas dan imajinasi siswa dalam mata pelajaran IPS.
2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan  kajian  empiris  tersebut,  dapat  diambil  pokok  pemikiran bahwa  muatan  pembelajaran  IPS  di  SDN  Karangayu  02  belum  mencapai  hasil
yang  optimal.  Hal  ini  disebabkan  oleh  faktor  guru  dan  siswa.  Faktor  guru,  guru kurang tepat menggunakan model pembelajaran dan model yang digunakan belum
sesuai  dengan  keadaan  siswa,  belum  maksimal  menggunakan  media  sehingga siswa  kurang  aktif  dan  cepat  merasa  bosan  saat  pembelajaran  dan  kurang
mengenalkan  materi  kongkrit.  Selaim  itu  dalam  faktor  siswa,  siswa  cederung berbicara  sendiri  dengan  siswa  lain,  siswa  hanya  mendengarkan  tanpa  disertai
praktik nyata sehungga mengakibatkan siswa kurang tertarik pada mata pelajaran IPS.
Peneliti  ingin  memperbaiki  kualitas  muatan  pembelajaran  IPS  di  SDN Karangayu 02 dengan cara menerapkan Model Course Review Horay berbantuan
Media Audio Visual agar dapat membantu guru memberikan materi secara konkret sehingga  siswa  dapat  merekonstruksi  pengetahuannya  sendiri.  Adapun  kerangka
berpikir lebih jelasnya dalam bagan berikut:
Tabel 2.2
Bagan alur berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Kondisi Awal Kualitas Pembelajaran IPS belum optimal dengan indikasi :
Ketrampilan Guru :
1  Kurang tepat dalam menggunakan model pembelajaran 2  Belum maksimal menggunakan media
3  Kurang mengenalkan materi secara kongkrit
Aktivitas Siswa: 1  Berbicara sendiri dengan siswa lain
2  Siswa hanya mendengarkan tanpa disertai praktik yang nyata 3  Siswa kurang tertarik pada mata pelajaran IPS
Hasil belajar: 24  siswa  63,15  dari  38  siswa  kelas  V  A  SDN  Karangayu  02  Kota  Semarang
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan, yaitu 62.
Tindakan Menerapkan model Course Review Horay berbantuan dengan media Audio Visual
dalam mata pelajaran IPS dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.  Siswa mengamati tayangan video.
2.  Siswa melakukan tanya jawab dengan guru. 3.  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
4.  Siswa bekerjasama mengerjakan soal yang terdapat dalam balon kertas. 5.  Siswa bersama kelompok menyelesaikan permasalahan dengan bimbingan
guru. 6.  Perwakilan kelompok maju kedepan untuk menyajikan hasil diskusi.
7.  Guru menguji pemahaman siswa dengan menerapkan model Course Review Horay
8.  Guru memberikan reward pada siswa.
Kondisi Akhir
Kualitas Pembelajaran IPS dapat optimal dengan indikasi : Ketrampilan Guru :
1  Guru sudah menggunakan model pembelajaran 2  Guru sudah maksimal menggunakan media
3  Guru telah mengenalkan materi secara kongkrit
Aktivitas Siswa: 1  Siwa sudah dapat memperhatikan penjelasan guru
2  Materi yang disampaikan sudah disertai praktik yang nyata sehingga siswa lebih paham
3  Siswa sudah tertarik pada mata pelajaran IPS Hasil belajar:
Lebih 50 dari 38 siswa kelas V A SDN Karangayu 02 Kota Semarang mencapai indikator  kinerja  yaitu  ≥75  dari  Kriteria  Ketuntasan  Minimal  KKM  yang
ditetapkan, yaitu 62.
2.4 Hipotesis Tindakan