25
2.3 Hubungan Antar Variabel
2.3.1 Hubungan Antara Profitabilitas dengan Struktur Modal
Pada umumnya perusahaan lebih menyukai pendapatan yang mereka terima digunakan sebagai sumber utama dalam pembiayaan untuk investasi.
Apabila sumber dari dalam perusahaan tidak mencukupi maka alternatif lain yang digunakan adalah dengan menggunakan hutang baru kemudian
mengeluarkan saham baru sebagai alternatif terakhir untuk pembiayaan. Struktur modal perusahaan ini akan mencerminkan permintaan kumulatif untuk
pembiayaan yang eksternal. Perusahaan yang dapatmenghasilkan laba yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang lambat akan mempunyai tingkat debt
to equity ratio yang rendah jika dibanding dengan rata-rata industri yang ada. Di lain pihak perusahaan yang cukup menguntungkan dalam industri yang sama
akan memiliki tingkat debt to equity yang relatif tinggi. Meningkatnya return on investment akan meningkatkan daya tarik pihak
eksternal investor dan kreditor, dan jika kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan debt to
equity ratio juga semakin meningkat dengan asumsi peningkatan hutang relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri. Dengan demikian, hubungan
antara ROI dan debt to equity ratio diharapkan mempunyai hubungan positif.
26
2.3.2 Hubungan Pertumbuhan Aset dengan Struktur Modal
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang dalam struktur modalnya, daripada perusahaan
yang pertumbuhan asetnya rendah. Adanya pertumbuhan aset berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi, dimana
penambahan tersebut berarti juga penambahan biaya bagi perusahaan. Dari uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi tingkat pertumbuhan aset maka, perusahaan semakin memerlukan biaya atau dana agar perusahaan dapat terus beroperasi. Pemenuhan kebutuhan
akan dana tersebut dapat diperoleh melalui akumulasi penyusutan aset tetap, maupun dengan laba ditahan. Berkaitan dengan laba, perlu diingat bahwa
tidak semua laba akan ditahan dan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Sebagian laba harus dibagikan sebagai dividen kepada para
pemegang saham, sehingga semakin tinggi laba, maka semakin tinggi dividen yang harus dibagikan. Akibatnya adalah proporsi laba ditahan
akan semakin berkurang, dalam hal ini perusahaan harus mencari sumber dana dari luar, yaitu dengan utang. Di sini utang lebih dipilih karena berkaitan
dengan adanya pajak, semakin tinggi pendapatan maka pajak yang dikenakan akan semakin tinggi pula.
27
2.3.3 Hubungan Antara Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal