13
1. Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan juga apabila ada kerugian yang
timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.
2. Meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak
tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang
akan menurunkan besarnya excess cash flow yang ada di dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan
yang dilakukan oleh manajemen. 4.
Institutional investor sebagai monitoring agents. Distribusi saham antara pemegang saham dari luar yaitu institusional
investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi agency cost. Hal ini karena kepemilikan mewakili suatu sumber
kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.
2.1.2.6 Teori Isyarat
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang
14
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaaan. Teori ini disusun berdasarkan asumsi adanya asymmetric information antara
manajer dan pemegang saham. Karena adanya asymmetric information maka manajer berusaha memberi signal sinyal kepada investor
Menurut Brigham dan Houston 2001:39 “perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan
saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur
modal yang normal”. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan
menurun karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek
perusahaan cerah Brigham dan Houston, 2001:40. Hanya perusahaan yang benar-benar kuat yang berani menanggung resiko mengalami
kesulitan keuangan ketika porsi hutang perusahaan relatif tinggi.Maka porsi hutang yang tinggi dipakai manajer sebagai sinyal bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang handal.
2.1.2.7 Teori Pecking Order
Menurut Myers pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat
hutangnya rendah,dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber internal yang berlimpah. Berdasarkanpecking order
theory terdapat urutan dalam memilih sumber pendanaan, yaitu : a.
Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan
eksternal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan.
15
b. Jika pendanaan eksternal diperlukan,maka perusahaan akan
memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman,yaitu hutang yang paling rendah risikonya,turun ke
hutang yang lebih beresiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi,saham preferen,dan yang terakhir saham biasa.
c. Terdapat kebijakan dividen yang konstan,yaitu perusahaan
akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan,tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan
tersebut untung atau rugi. d.
Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari
tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancer
tersedia. Pecking order theorytidak mengindikasikan target struktur
modal.Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan.Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal.
Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai
tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.
16
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal