16
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
2.1.3.1 Pertumbuhan Aset
Menurut Brimigham dan Erhart perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya daripada
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aset. Bagi
perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh atau melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan akan dana. Ini berarti, disamping dana
internal yang tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar perusahaan termasuk utang .
2.1.3.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Profitabilitas mengukur tingkat
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.Profitabilitas biasanya digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat
keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen.Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan
17
neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan
selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.Rasio merupakan salah satu metode untuk
menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan- perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang menunjukkan
hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca.
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi akan memiliki dana internal laba ditahan yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang
besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang
menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari laba ditahan, kemudian hutang, dan yang terakhir penjualan saham
baru.
2.1.3.3 Likuiditas