Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

63 Pada pendekatan normal probability plot, jika titik-titik dots menyebar jauh menyebar berliku-liku pada garis diagonal seperti ular dari garis diagonal, maka diindikasi asumsi normalitas error tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Perhatikan bahwa pada normal probability plotGambar 4.2, titik-titik menyebar cukup dekat pada garis diagonal, maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas dipenuhi.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variable Inflation Factor dan nilai tolerance.Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,01 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: 64 Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2015 Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.4, nilai VIF dari variabel Profitabilitas adalah 1,097, nilai VIF dari variabel Ukuran Perusahaan adalah 1,136, nilai VIF dari variabel Struktur Aset adalah 1,183, nilai VIF dari Risiko Bisnis adalah1,167, nilai VIF dari Pertumbuhan Aset adalah1,159, dan nilai VIF dari Likuiditas adalah1,021.Karena masing- masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya.Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Cara yang paling sering digunakan untuk mendeteksi ada 65 atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson DW.Menurut metode durbin Watson, asumsi diterima tidak terdapat autokorelasi jika du d 4-du Ghozali, 2006:100. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Sumber :Output SPSS, diolah peneliti, 2015 Berdasarkan Tabel 4.5, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1,592. Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara -2 dan +2, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi pada residual

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2011:139 uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya 66 heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen ZPRED dengan nilai residual SRESID.Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakat terdapat gejala heterokedastisitas dengan melihat titik-titik penyebaran pada grafik. Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2015 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas karena pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 31 113

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 110

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Modal Kerja, Pertumbuhan Aktiva, Risiko, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 45 131

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 110

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 107

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

ABSTRAK PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHANASET,UKURANPERUSAHAAN,RISIKO BISNIS,STRUKTUR ASET,LIKUIDITASTERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 12 17

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 18

Pengaruh ukuran perusahaan, struktur aset, profitabilitas, dan likuiditas terhadap Struktur modal yang terdaftar Di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 1 23