Variabel Dependen Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif

40

3.5.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain variabel independen dengan struktur modal sebagai variabel indikatornya. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana jangka panjang. Dalam penelitian ini akan diproksikan dengan debt to equityratio DER. Debt to equity ratio DER adalah rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Total Debt DER = x100 Total Equity Semakin tinggi rasio utang ekuitas mengindikasikan bahwa dengan struktur modal tersebut, risiko keuangan yang ditanggung oleh para pemegang saham biasa semakin tinggi.Rasio utang ekuitas inilah yang lebih sering digunakan sebagai indikator struktur modal, baik oleh para teoritis maupun praktisi dibandingan rasio utang.

3.5.2 Variabel Independen

Variabel Independen, yaitu variabel yang bebas dan tidak terpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : 41

3.5.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yangdimiliki suatu perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan nilai logaritma natural dari total assets dalam Hafitz, 2011. Dihitung dengan formulasi, Size= Ln Total Assets.

3.5.2.2. Pertumbuhan Aset

Rasio aktivitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakanaktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya. Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya diharapkan adanya keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti sediaan, piutang dan aktiva tetap lainnya. Pertumbuhan Aset = �����−�����−� �����−�

3.5.2.3. Profitabilitas

Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau menghasilkan keuntungan.Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang 42 menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan efektivitas dengan investasinya.Kedua rasio ini secara bersama-sama menunjukkan efektivitas rasio profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan laba. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return OnInvesment ROI. Salah satu cara untuk mengukur besar kecilnya profitabilitas, yaitu: Return Invesment ROI.ROI menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektifitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROI berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya. Earning After Taxes ROI = x 100 Total Assets

3.5.2.4 Likuiditas

“Rasio likuditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek” Sudana, 2011:21.Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid.Namun sebaliknya, jika perusahaan tidak 43 mampu memenuhi kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan tidak likuid. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan current ratio.Current ratio CR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva lancar.Current Ratio merupakan ukuran fundamental likuiditas perusahaan dan sering juga disebut sebagai rasio modal kerja working capital.Current Ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untukmengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan. Current Assets Current Ratio = X 100 Current Liabilities

3.5.2.5 Risiko Bisnis

Risiko Bisnis adalah ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengembalian aktiva masa depan. Pengukuran risiko bisnis dalam penelitian ini. Menggunakan cara yang digunakan oleh Indriyo 2002 yaitu dengan rumus DOL Degree Of Operating Leverage. Skala variabel yang digunakan pada risiko bisnis adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan dapat diukur dengan : 44 Risiko Bisnis = Laba sebelum bunga dan pajak penjualan

3.5.2.6 Struktur Aset

Struktur aset adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aset lancar maupun aset tetap. Struktur aset diketahui dengan membandingkan antara fixed assets dengan total assets. Dengan hasil perbandingan antara aset tetap dan total assets akan menghasilkan struktur aset artinya semakin banyak jaminan yang dikeluarkan maka perusahaan akan semakin mudah untuk mendapatkan hutang Brigham dan Houston,2001:153. Struktur aset dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan hasi bagi antara aktiva tetap dengan total aset. Aset Tetap Struktur aset = Total Aset Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Profitabilitas Profitabilitas atau disebut dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau menghasilkan keuntungan. Net Income After Taxes ROI= Total Assets Rasio 45 Variabel Definisi Indikator Skala Pertumbuhan Aset Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Pertumbuhan Aset = aset t- aset t-1 aset t -1 Rasio Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki suatu perusahaan. Size= Ln Total Assets Rasio Risiko Bisnis Risiko Bisnis adalah ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengebalian aktiva masa depan. Risiko Bisnis= Laba sebelum bungadanpajak Penjualan Rasio Struktur Aset Struktur aset adalah penggabungan antara aktiva tetap dan aktiva lancar. assets. Aset Tetap Struktur Aset = Total Aset Rasio 46 Variabel Definisi Indikator Skala Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current Asset CR = Current Liabilities Rasio Struktur Modal Struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan total Debt dengan total ekuitas total equity. Total Debt DER = Total Equity Rasio

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan untuk mendiskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Pada penelitian ini data sekunder didapat dalam bentuk dokumentasi,yaitu data yang diterbitkan oleh pihak –pihak berkompeten BEI, melalui data laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya dalam bentuk cetakan maupun data download internet. 47

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis regresi berganda dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena metode analisis regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing–masing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun simultan. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen, yaitu profitabilitas,pertumbuhan aset,ukuran perusahaan,risiko bisnis,struktur aset dan likuiditas terhadap struktur modal DER pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimiayang Listed di BEI. Berikut adalah model analisis regresi berganda dalam penelitian ini : Y = a + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 +b5 X5 + b6 X6 + e Keterangan : Y = Struktur Modal X1 = Profitabilitas X2 = Pertumbuhan Aset X3 = Ukuran Perusahaan X4 = Risiko Bisnis X5 = Struktur Aset X6 = Likuiditas a = konstanta b1,b2,b3,b4,b5,b6 = koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen. e = Tingkat kesalahan standard error 48

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penlitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum sampel data. Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, sum, range, minimum, dan maksimum.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi.Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan,sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah 49 dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Erlina 2008:154, uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik dan jika data tidak normal gunakan statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah dengan melakukan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan probability plot dan dengan melakukan analisis statistik. Analisis grafik ini dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan probability plot.Sedangkan analisis statistik dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: A. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafikhistogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian ,hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan ,khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 50 - Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. B. Analisis Statistik Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik nonparametric Kolmogorov-Smirnov K-S. Pedoman dalam pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah adalah sebagai berikut: - Apabila hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal. - Apabila hasil signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel– variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel – variabel bebas ini tidak ortogonal Erlina,2008:156. Variabel – variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas. 51 Multikolinearitas dapat dilihat dari VIF Variance Inflation Factor, jika VIF 10 maka tingkat multikolinearitas dapat ditoleransi.Multikolinearitas dilihat juga melalui TOL Tolerance.Nilai TOL berkebalikan dengan nilai VIF.Tolerance TOL mengukur variabilitas dari variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel inpenden lainnya. Jadi multikolinearitas terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10. 3.8.2.3 Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya.Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson DW.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini terjadi karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari observasi lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. 52 Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Metode Durbin-Watson Kriteria Pengujian Keputusan Kesimpulan 0 d dl Terjadi autokorelasi positif Tolak dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi positif Tidak Ada Keputusan 4-dl d 4 Terjadi autokorelasi negatif Tolak 4-du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokoelasi negatif Tidak Ada Keputusan du d 4-du Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak Sumber : Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, hal 96.

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu 53 pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen ZPRED dengan nilai residual SRESID. Dasar analisis ini adalah: 1. Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali

3.8.3 Pengujian Hipotesis

3.8.3.1 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Tahap pengujian adalah sebagai berikut: 1. Ho: β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ha: β = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap dependen secara parsial. 2. Menentukan tingkat signifikan α yaitu sebesar 5 54 3. Jika probabilitas signifikasi lebih besar dari 0,05 α maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap struktur modal, jika lebih kecil dari 0,05 maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap struktur modal.

3.8.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Tahap pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Ho : β1 = β2 = β3 = β4 =β5 = β6 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : β1 = β2 = β3 = β4 =β5 = β6 = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen. 2. Menentukan besarnya nilai F hitung dan signifikan F Sig F. 3. Menentukan tingkat signifikan α yaitu sebesar 5. 4. Menganalisis data penelitian yang telah diolah dengan kriteria pengujian yaitu : • Jika nilai sig F 0.05, maka Ho diterima, artinya variabel bebas secara simultan tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. 55 • Jika nilai sig F ≤ 0.05, maka Ho ditolak, artinya variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

3.8.2.3 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variable independen terhadap variabel dependen.Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 besarnya antara 0-1 0 R2 1 koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Nilai R-Square dikatakan baik bila nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1. Bila nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data

Pada bab IV ini akan dilakukan analisis data melalui analisis regresi berganda dan pembahasan hasil pengolahan data untuk membuktikan hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis data dimulai dengan mengolah data melalui Microsoft excel dan seluruh data yang telah diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS Statistical Product and Service Sollution. Hasil pengolahan dari SPSS akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap Struktur Modal perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011- 2013.Populasi penelitian berjumlah 64 perusahaan.Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 31 perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini selama periode 2011-2013.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel- 57 variabel independen dan variabel dependen. Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2011 sampai tahun 2013 yaitu sebanyak 93 data pengamatan. Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Sumber :output SPSS, diolah peneliti, 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel independen berupa \profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,03867, nilai maksimum sebesar 5,063313 dan nilai rata-rata sebesar 1,0656088 dengan standar deviasi sebesar 0,93755370. 2. Variabel independen berupa ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 14,56850 nilai maksimum 58 sebesar 28,82440 dan nilai rata-rata sebesar 22,9011204 dengan standar deviasi sebesar 4,96815617. 3. Variabel independen berupa pertumbuhan aset pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar -0,99880, nilai maksimum sebesar 2,87850 dan nilai rata-rata sebesar 0,1861763 dengan standar deviasi sebesar 0,46572964. 4. Variabel independen berupa risiko bisnis pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,00080, nilai maksimum sebesar 7,14490 dan nilai rata-rata sebesar 0,3520151 dengan standar deviasi sebesar 1,13015142. 5. Variabel independen berupa struktur aset pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,08930, nilai maksimum sebesar 0,86 dan nilai rata-rata sebesar 0,4586355 dengan standar deviasi sebesar 0,18094932. 6. Variabel independen berupa likuiditas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,63920, nilai maksimum sebesar 1162,49610 dan nilai rata-rata sebesar 14,7660516 dengan standar deviasi sebesar 1,2031. 59 7. Variabel dependen berupa struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,03867, nilai maksimum sebesar 5,06313 dan nilai rata-rata 1,0656088 dengan standar deviasi sebesar 0,93755370.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 31 113

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 110

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Modal Kerja, Pertumbuhan Aktiva, Risiko, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 45 131

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 110

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 107

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

ABSTRAK PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHANASET,UKURANPERUSAHAAN,RISIKO BISNIS,STRUKTUR ASET,LIKUIDITASTERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 12 17

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 18

Pengaruh ukuran perusahaan, struktur aset, profitabilitas, dan likuiditas terhadap Struktur modal yang terdaftar Di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 1 23