4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahdalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah profitabilitasberpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI?
2.
Apakah pertumbuhan asetberpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI ?
3.
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI ?
4.
Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI?
5.
Apakah struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI?
6.
Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI?
5 7.
Apakahprofitabilitas,pertumbuhan aset,ukuranperusahaan,risiko bisnis,
struktur aset dan likuiditas berpengaruh simultan terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruhprofitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI. 2.
Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan asetterhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI. 3.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaanterhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI. 4.
Untuk mengetahui pengaruh risiko bisnisterhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI. 5.
Untuk mengetahui pengaruh struktur aset terhadapstruktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI.
6
6. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadapstruktur modal pada
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
7. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhanaset,ukuran
perusahaan, risiko bisnis,struktur aset dan likuiditas secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. BagiPeneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam
melakukan penelitian,serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan diharapkan dapat diaplikasikan secara langsung
di dunia kerja. 2.
Bagi Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BursaEfek Indonesia,sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi
kinerjaoperasionalnya dan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan struktur modal yang optimal
.
3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi manajer
dan investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen,utang
jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.
Menurut Sudana 2011:143 “struktur modal capital structure berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan
perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri”. Menurut Sundjaja dan Inge 2003:266 “pengaruh dan struktur modal
merupakan konsep yang berhubungan erat dikaitkan dengan biaya modal dan pengambilan keputusan penganggaran modal”.
Menurut Horne dan Wachowicz 2007:237 “Pendekatan tradisional untuk struktur dan penilaian modal berasumsi bahwa terdapat struktur modal
optimal optimal capital structure dan bahwa pihak manajemen dapat meningkatkan nilai total perusahaan melalui penggunaan leverage keuangan
secara hati-hati”. Menurut Franco Modigliani dan Merton H. Miller 1958:242 “Dengan
asumsi pasar sempurna,struktur modal yang dipilih perusahaan tidak
8
mempengaruhi nilainya,hasilnya adalah teori struktur modal optimal yang didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan
dengan pinjaman.
Biaya dari pinjaman dihasilkan dari : a.
Peningkatan kemungkinan kebangkrutan yang disebabkan oleh kewajiban hutang.
b. Biaya agen dan pengendalian tindakan perusahaan.
c. Biaya yang berkaitan dengan manajer yang mempunyai informasi lebih
banyak tentang prospek perusahaan daripada investor.
2.1.2 Teori Struktur Modal
2.1.2.1 Teori Pendekatan Laba Bersih
Teori ini termasuk pada teori struktur modal tradisional. Pendekatan laba bersihmengamsusikan bahwa investor mengkapitalisasi
atau menilai laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat
biaya utang yang konstan pula.
2.1.2.2 Teori Pendekatan Laba Operasi Bersih
Teori ini termasuk pada teori struktur modal tradisional.Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata rata
tertimbang konstan berapapuntingkatutang yang digunakan perusahaan.Pertama,diasumsikan bahwa biaya utang konstan seperti
halnya dalam pendekatan laba bersih. Kedua,penggunaan utang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan
resiko perusahaan,oleh karena itu tingkat keuntungan yang disyaratkan
9
oleh pemilik modal sendiri akan meningkatkan sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan.
2.1.2.3 Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini mengamsusikan bahwa suatu leveragetertentu,risiko perusahaan tidak mengalami perubahan.
Peningkatan biaya modal akan semakin besar dan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena penggunaan utang yang lebih murah.
Akibatnya,biaya modal rata-rata tertimbang pada awalnya menurun dan setelah leverage tertentu akan meningkat.Struktur modal yang optimal
terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum.
2.1.2.4 Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Teorimengenai struktur modal dikenalkan Profesor FrancoModigliani dan Profesor Merton Miller yang selanjutnya disebut
MM. Mereka mempublikasikan artikel keuangan yang paling berpengaruh yang pernah ditulis yaitu “The Cost of capital, Corporation
Finance, and The Theory of Invesment”.Teori MM membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya.
Menurut Brigham dan Houston 2001: 31, studi MM didasarkan
pada sejumlah asumsi yang tidak realistis, antara lain :
1. Tidak ada biaya broker
2. Tidak ada pajak
10
3. Tidak ada biaya kebangkrutan
4. Para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang
sama dengan perseroan. 5.
Semua investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai peluang investasi perusahaan pada masa
mendatang 6.
EBIT tidak dipengaruhi oleh hutang Pada tahun 1963, Modigliani dan Merton Miller mengeluarkan
artikel lanjutan berjudul “Corporate Income Taxes and The Cost of Capital: A Correction” yang melemahkan asumsi tidak ada pajak
perseroan. Peraturan perpajakan memperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran deviden kepada
pemegang saham tidak dapat dikurangkan.Perlakuan yang berbeda ini mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang dalam struktur
modalnya. Dengan demikian teori ini menunjukkan bahwa dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, maka keputusan pendanaan
menjadi tidak relevan, artinya penggunaan hutang maupun modal sendiri akan memberikan dampak yang sama bagi kemakmuran pemilik
perusahaan. Teori MM tersebut sangat kontroversial.Implikasi teori tersebut
adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang sebanyak-banyaknya. Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan yang mempunyai hutang sebesar
itu, karena semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga kemungkinan kebangkrutannya. Inilah yang melatarbelakangi
11
teori MM mengatakan agar perusahaan menggunakan hutang sebanyak- banyaknya, karena MM mengabaikan biaya kebangkrutan.
2.1.2.5 Teori Keagenan
Biaya keagenan Agency cost adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara pemilik
perusahaan pemegang saham dan kreditor. Biaya keagenan muncul dari problem keagenanagency problem.Jika perusahaan menggunakan
utang,kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan kreditor.Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan
William H. Meckling pada tahun 1976.Teori keagenan adalah hubungan antara agen manajemen suatu usaha dan pemilik usaha. Di dalam
hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih principal memerintah orang lain agen untuk melakukan suatu jasa atas
nama principal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Tujuan utama teori keagenan
agency theory adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak–pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya
untuk meminimalkan cost sebagai dampak adanya informasi yang
asimetris dan kondisi ketidakpastian.
Menurut pendekatan ini, manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham ini,
12
dengan harapan bahwa agen akan bertindak demi kepentingan pemegang saham, akan mendelegasikan wewenang pengambilan ke agen. Untuk
dapat melakukan fungsinya, manajemen wajib diberikan intensif dan pengawasan. Cara-cara pengawasan yang dapat dilakukan antara lain,
pengikatan agen, pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen dan pemeriksaan laporan keuangan. Pengawasan manajemen
ini tentunya membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi agency cost. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan
pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemem bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan
kreditor dan pemegang saham Horne dan Wachowicz,2007:55. Biaya keagenan terdiri dari 3 jenis yang meliputi monitoring
cost, bonding cost, dan residual loses”. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh prinsipal untuk memonitor perilaku
agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agen. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agen untuk menetapkan
dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan prinsipal. Sedangkan residual loses timbul dari
kenyataan bahwa agen melakukan tindakan yang tidak memaksimumkan kepentingan prinsipal.
Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu :
13
1. Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan juga apabila ada kerugian yang
timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.
2. Meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak
tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang
akan menurunkan besarnya excess cash flow yang ada di dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan
yang dilakukan oleh manajemen. 4.
Institutional investor sebagai monitoring agents. Distribusi saham antara pemegang saham dari luar yaitu institusional
investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi agency cost. Hal ini karena kepemilikan mewakili suatu sumber
kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.
2.1.2.6 Teori Isyarat
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang
14
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaaan. Teori ini disusun berdasarkan asumsi adanya asymmetric information antara
manajer dan pemegang saham. Karena adanya asymmetric information maka manajer berusaha memberi signal sinyal kepada investor
Menurut Brigham dan Houston 2001:39 “perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan
saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur
modal yang normal”. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan
menurun karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek
perusahaan cerah Brigham dan Houston, 2001:40. Hanya perusahaan yang benar-benar kuat yang berani menanggung resiko mengalami
kesulitan keuangan ketika porsi hutang perusahaan relatif tinggi.Maka porsi hutang yang tinggi dipakai manajer sebagai sinyal bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang handal.
2.1.2.7 Teori Pecking Order
Menurut Myers pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat
hutangnya rendah,dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber internal yang berlimpah. Berdasarkanpecking order
theory terdapat urutan dalam memilih sumber pendanaan, yaitu : a.
Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan
eksternal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan.
15
b. Jika pendanaan eksternal diperlukan,maka perusahaan akan
memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman,yaitu hutang yang paling rendah risikonya,turun ke
hutang yang lebih beresiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi,saham preferen,dan yang terakhir saham biasa.
c. Terdapat kebijakan dividen yang konstan,yaitu perusahaan
akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan,tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan
tersebut untung atau rugi. d.
Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari
tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancer
tersedia. Pecking order theorytidak mengindikasikan target struktur
modal.Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan.Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal.
Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai
tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.
16
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
2.1.3.1 Pertumbuhan Aset
Menurut Brimigham dan Erhart perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya daripada
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aset. Bagi
perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh atau melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan akan dana. Ini berarti, disamping dana
internal yang tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar perusahaan termasuk utang .
2.1.3.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Profitabilitas mengukur tingkat
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.Profitabilitas biasanya digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat
keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen.Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan
17
neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan
selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.Rasio merupakan salah satu metode untuk
menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan- perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang menunjukkan
hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca.
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi akan memiliki dana internal laba ditahan yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang
besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang
menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari laba ditahan, kemudian hutang, dan yang terakhir penjualan saham
baru.
2.1.3.3 Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Rasio likuiditas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Jika perusahaan mampu memenuhi
18
kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid.Namun sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan tidak likuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajibannya kepada
pihak luar perusahaan dan untuk dapat memenuhi kewajibannya tersebut, perusahaan harus memiliki jumlah kas, investasi, atau aset lancar lainnya
yang dapat segera dikonversidiubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti, membayar tagihan dan seluruh kewajiban lainnya
yang sudah jatuh tempo. Perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan
cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas tinggi mempunyai dana internal
yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih dahulu membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui utang.
2.1.3.4 Struktur aset
Aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasinya. Suatu
perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis aset yaitu aset lancar meliputi: kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang,
persediaan, piutang penghasilan dan aset tetap meliputi :investasi jangka panjang, aset tetap, aset tetap tidak berwujud. Kedua unsur asetini akan
19
membentuk struktur aset. Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan collateral value of assets.
Struktur aset perusahaan memainkan peranan penting dalam menentukan pembiayaan perusahaan. Perusahaan yang struktur aktivanya
memiliki perbandingan aset tetap jangka panjang lebih besar akan menggunakan hutang jangka panjang lebih banyak karena aset tetap yang
ada dapat digunakan sebagai jaminan hutang Brigham Houston, 2011:188. Dengan demikian struktur aset dapat digunakan untuk
menentukan seberapa besar hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh juga terhadap penentuan besarnya struktur
modal.Namun, Kebanyakan perusahaan industri sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari
modalnya yang permanen yaitu modal sendiri sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap.
2.1.3.5 Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor penting sebagai penentu dari struktur modal.Ukuran perusahaan yang semakin besar
mengindikasikan semakin besar aset yang dimilki perusahaan, disamping itu perusahaan-perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi
usaha.Sehingga, perusahaan memiliki kemampuan bertahan dalam kondisi krisis dan memiliki biaya kebangkrutan yang relatif lebih
rendah.Perusahaan yang melakukan diversifikasi akan menyebabkan
20
perusahaan semakin beragam sehingga membutuhkan pendanaan yang semakin besar.
2.1.3.6 Risiko Bisnis
Berdasarkan pengertian risiko menurut Brigham dan Houston 2006, risiko didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan
terjadinya beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Dalam perusahaan risiko bisnis akan meningkat jika menggunakan hutang yang tinggi. Hal ini juga
akan meningkatkan kemungkinan kabangkrutan.Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan dengan resiko yang tinggi
seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangkrutan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai struktur modal telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam-macam dengan
berbagai variabel. Penelitian yang dilakukanNi Putu Ayu Pudak Sari 2014 yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Non keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Profitabilitastidak berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal.. Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal.
21
Penelitian yang dilakukanNatalia Naibaho 2013 yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas dan Modal Kerja Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Meliputi Sektor Aneka Indusi dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Profitabilitasberpengaruh negatif terhadap stuktur modal. likuiditasberpengaruhpositif terhadap stuktur modal. Modal kerja berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukanPutri Zakiah 2014 yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas,Struktur Aset dan Current Ratio Terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiBEI Tahun 2009-2011“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal. Struktur aset secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.Current ratio secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.Profitabilitas, struktur aset, current ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukanPanca Winahyuningsih, Kertati Sumekar, dan Hanar Prasetyo 2011yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ada pengaruh yang signifikan antara variabel
pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan operating leverage terhadap struktur modal sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
22
Penelitian yang dilakukanNovia Anggraini 2014yang berjudul “Pengaruh Likuiditas,Profitabilitas Dan Working Capital Terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara Parsial likuiditas, Profitabilitas, dan working capital
memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.Secara parsial, penelitian ini menunjukkan variabel likuiditas berpengaruh positif
terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sedangkan variabel profitabilitas dan working capital berpengaruh negatif terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
N o
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Ni Putu
Ayu Pudak Sari
2014
Faktor-Faktor yang
Mempengaru hi
Struktur Modal
Pada Perusahaan
Non Keuangan
Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen :
Struktur Modal
Variabel Independen :
Dividend Payout Ratio
dan Profitabilitas
Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal perusahaan non keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2012 namun berbeda dengan dividend payout
ratio yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
struktur modal karena perusahaan yang menjadi
sampel tidak selalu membagikan dividen di
tiap periodenya ataupun dividen yang dibagikan ke para
pemegang saham tidak konstan.
23
N o
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
2 Natalia Naibaho
2013 Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas
Dan Modal Kerja
Terhadap Struktur
Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Meliputi
Sektor AnekaIndustr
i Dan Sektor Industri
Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen :
Struktur Modal
Variabel Independen :
Profitabilitas, Likuiditas,M
odal Kerja profitabilitas ROI berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Y yaitu struktur modal
DER, likuiditas current ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Y yaitu struktur modal DER. Jadi
semakin besar rasio likuiditas berarti
semakin likuid perusahaan.modal kerja working capital
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Y yaitu struktur modal DER. Hal ini menunjukkan
bahwa manajer perusahaan berusaha
melakukan pengelolaan yang baik dalam
operasi perusahaan untuk meningkatkan struktur modal
perusahaan.
3 Putri
Zakiah 2014
Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Aset dan Current
Ratio Terhadap
Struktur Modal Pada
Perusahaan Makanan dan
Minuman Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Variabel
Independen: Profitabilitas,
Struktur Aset dan Current
Ratio Variable
Dependen: Struktur
Modal Profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal. Struktur aset secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal. Current ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.Profitabilitas, struktur aset,
current ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
24
N o
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
4. Panca Winahyun
ingsih, Kertati
Sumekar, dan Hanar
Prasetyo 2011
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaru
hi Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur
yang Go Public di
Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen :
Struktur Modal
Variabel Independen :
Pertumbuhan penjualan,pro
fitabilitas,ope rating
leverage dan struktur
aktiva Ada pengaruh yang signifikan
antara variabel pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan
operating leverage terhadap struktur modal sedangkan struktur
aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal.
5. Novia Anggraini
S 2013 Pengaruh
Likuiditas,Pr ofitabilitas
Dan Working Capital
Terhadap Struktur
Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Variable
Dependen : Struktur
Modal Variable
Independen: Likuiditas,
Profitabilitas Dan Working
Capital Secara Parsial likuiditas,
Profitabilitas, dan working capital memiliki pengaruh terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Secara parsial, penelitian ini
menunjukkan variabel likuiditas berpengaruh
positif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sedangkan variabel
profitabilitas dan working capital berpengaruh
negatif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
25
2.3 Hubungan Antar Variabel