17
neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan
selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.Rasio merupakan salah satu metode untuk
menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan- perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang menunjukkan
hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca.
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi akan memiliki dana internal laba ditahan yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang
besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang
menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari laba ditahan, kemudian hutang, dan yang terakhir penjualan saham
baru.
2.1.3.3 Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Rasio likuiditas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Jika perusahaan mampu memenuhi
18
kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid.Namun sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajibannya maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan tidak likuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajibannya kepada
pihak luar perusahaan dan untuk dapat memenuhi kewajibannya tersebut, perusahaan harus memiliki jumlah kas, investasi, atau aset lancar lainnya
yang dapat segera dikonversidiubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti, membayar tagihan dan seluruh kewajiban lainnya
yang sudah jatuh tempo. Perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan
cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas tinggi mempunyai dana internal
yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih dahulu membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui utang.
2.1.3.4 Struktur aset
Aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasinya. Suatu
perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis aset yaitu aset lancar meliputi: kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang,
persediaan, piutang penghasilan dan aset tetap meliputi :investasi jangka panjang, aset tetap, aset tetap tidak berwujud. Kedua unsur asetini akan
19
membentuk struktur aset. Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan collateral value of assets.
Struktur aset perusahaan memainkan peranan penting dalam menentukan pembiayaan perusahaan. Perusahaan yang struktur aktivanya
memiliki perbandingan aset tetap jangka panjang lebih besar akan menggunakan hutang jangka panjang lebih banyak karena aset tetap yang
ada dapat digunakan sebagai jaminan hutang Brigham Houston, 2011:188. Dengan demikian struktur aset dapat digunakan untuk
menentukan seberapa besar hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh juga terhadap penentuan besarnya struktur
modal.Namun, Kebanyakan perusahaan industri sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari
modalnya yang permanen yaitu modal sendiri sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap.
2.1.3.5 Ukuran perusahaan