Validitas dan Reliabilitas Instrumen

84 Geografi serta digunakan untuk mengumpulkan bukti penelitian berupa gambarfoto saat melaksanakan penelitian. 5. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2013:194. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara digunakan untuk memperoleh data keunggulan dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran outdoor study di Pantai Ayah menurut guru mata pelajaran Geografi dan kepala SMA Negeri Sumpiuh. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang tidak terstruktur.

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk penelitian dalam mengumpulkan data agar proses penelitian berjalan dengan lancar dan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dalam arti lebih lengkap, faktual, dan sistematis. Oleh karena itu, instrumen harus diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Uji coba instrumen dilakukan pada kelas yang bukan kelas sampel dan memiliki kemampuan sama dengan kelas sampel untuk mengerjakan soal maupun angket yang diuji. Uji coba instrumen dilakukan untuk menguji antara lain: 85 1. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2010:211. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya.Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel penelitian berupa hasil belajar yaitu kevalidan soal tes untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Validitas instrumen dapat diukur dengan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson, Arikunto, 2010: 213 sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah anggota populasi X = skor indikator yang diuji Y = total skor indikator ∑ = jumlah kuadrat nilai X ∑ = jumlah kuadrat niali Y Setelah dihitung, hasil dari r hitung r xy yang diketahui kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5.Apabila r xy r tabel , maka korelasi tersebut signifikan dan berarti item dalam instrumen tersebut bisa dikatakan valid. 86 Kriteria koefisien korelasi adalah: Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah tak berkorelasi Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : agak rendah Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : cukup Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : tinggi Arikunto, 210:319 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan Arikunto, 2010:221.Uji reliabilitas merupakan uji konsisten suatu instrumen. Alat ukur yang baik disamping mempunyai validitas yang tinggi, juga harus reliableartinya memiliki tingkat keajegan meskipun sudah berkali-kali diujikan. Reliabilitas soal tes dalam penelitian ini dapat dicari dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: 11 r =                2 2 1 1 t b k k   Keterangan : 11 r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal  2 b  = jumlah varian butir 2 t  =varianstotal 87 Rumus untuk mencari varians:   n n x x     2 2 2  Jikanilai r 11 r tabel maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel dan jika nilai r 11 r tabel maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel Arikunto, 2010: 239. 3. Analisis Kualitas Butir Soal Instumen Tes Analisis kualitas butir soal untuk instrumen tes objektif selain menggunakan uji validitas dan reliabilitas juga menggunakan tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. 1 Tingkat Kesukaran Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran soal. Menurut Jihad dan Haris 2012:182, untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat digunakan rumus Keterangan : TK : Tingkat Kesukaran Sa : jumlah skor kelompok atas Sb : Jumlah skor kelompok bawah N maks : Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah 88 Adapun kriteria tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 – 0,30 : sukar 0,31 – 0,70 : sedang 0,71 – 1,00 : mudah 2 Daya Pembeda Pengukuran daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi.Menurut Jihad dan Haris 2012:181, untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus: Keterangan : DP : Daya Pembeda Sa : Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah Sb : Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah Ia : Jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah Kriteria daya pembeda adalah : 0,40 atau lebih : sangat baik 0,30 - 0,39 : cukup baik, mungkin perlu diperbaiki 0,20 – 0,29 : minimum, perlu diperbaiki 0,19 ke bawah : jelek, perlu dibuang atau dirombak 89

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2015/2016

1 29 69

PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN 2014 2015

0 9 149

PEMANFAATAN SITUS ASTANA GEDE SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH SISWA SMA NEGERI 1 KAWALI KABUPATEN CIAMIS TAHUN AJARAN 2014 2015

4 37 151

PEMBELAJARAN DENGAN MEMANFAATAN WADUK BADE SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X IPS SMA N 1 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 20 134

PEMANFAATAN OBJEK WISATA LINGGO ASRI (KALI PAINGAN) SEBAGAI SUMBER BELAJAR OUTDOOR STUDY PADA POKOK BAHASAN MATERI LITOSFER KELAS X DI SMA NEGERI 1 KESESI TAHUN 2014 2015

0 10 22

Korelasi Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Karangdowo Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2005 2006

1 23 137

PEMANFAATAN ALAM SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR TUMBUHAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 25

(ABSTRAK) PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 6 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 3

Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 6 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009.

0 2 132

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN DINAMIKA HIDROSFER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SAINS 4 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 17