53
maupun bersama.
Penggunaan lingkungan
belajar dapat
dilaksanakan dalam jam pelajaran bidang studi diluar jam pelajaran dalam bentuk penugasan kepada siswa atau dalam waktu khusus
yang sengaja disiapkan pada akhir semester, atau pertengahan semester. Teknik penggunaan lingkungan belajar hendaknya
ditempatkan sebagai media maupun sebagai sumber belajar dalam hubungannya dengan materi bidang studi yang relevan. Oleh
karena itu, lingkungan dapat berfungsi untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari dalam
bidang studi serta bisa dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.
b. Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan sebagai Media
dan Sumber Belajar
Menurut Sudjana dan Rivai 2010:214, ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media
dan sumber belajar, yakni langkah persiapan, pelaksanaan, dan tindak
lanjut.
1 Langkah Persiapan
Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah persiapan ini, antara lain:
a Hubungannya dengan pembahasan bidang studi tertentu, guru
dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan di peroleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan
54
sebagai media dan sumber belajar misalnya siswa dapat menjelaskan proses kerja pembangkit listrik tenaga air atau
siswa dapat menjelaskan struktur pemerintahan tingkat kecamatan. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai jenis
tumbuhan dan hewan di daerahnya. b
Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi. Penetapan objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan
relevansi dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya misalnya cukup dekat dan murah perjalanannya, tidak
memerlukan waktu yang lama, tersedianya sumber-sumber belajar, keamanan bagi siswa dalam mempelajarinya, serta
memungkinkan untuk dikunjungi dan dipelajari para siswa. c
Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan. Misalnya mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,
bertanya atau wawancara dengan petugas dan apa yang harus ditanyakannya, melukiskan atau menggambarkan situasi baik
berupa peta, skets, dan lain-lain, kalau mungkin mencobanya dan kegiatan lain yang dianggap perlu. Siswa sebaiknya dibagi
menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok diberi tugas khusus dalam kegiatan belajarnya.
d Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
Misalnya membuat dan mengirimkan surat permohonan untuk mengunjungi
objek tersebut
agar mereka
dapat
55
mempersiapkannya. Surat tersebut harus menjelaskan kegiatan belajar dan tujuan yang diharapkan dari kunjungan tersebut.
Hal ini penting agar petugas disana mempersiapkan bahan- bahan yang diperlukan.
e Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti
tata tertib di perjalanan dan di tempat tujuan, perlengkapan belajar yang harus dibawa, menyusun pertanyaan yang akan
diajukan, kalau ada kamera untuk mengambil foto, transportasi yang digunakan, biaya, makanan atau perbekalan, perlengkapan
P3K. Persiapan tersebut dibuat guru bersama siswa pada waktu belajar bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program
akhir semester. 2
Langkah Pelaksanaan Langkah pelaksanaan berisi melakukan kegiatan belajar di
tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan belajar diawali dengan penjelasan petugas
mengenai objek yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan sebelumnya. Para siswa bisa mengajukan
beberapa pertanyaan melalui kelompoknya masing-masing supaya waktunya bisa lebih hemat. Catatlah semua informasi yang
diperoleh dari penjelasan tersebut. Para siswa dengan bimbingan petugas kemudian melihat dan mengamati objek yang dipelajari
setelah informasi diberikan oleh petugas.
56
Petugas memberi penjelasan berkenaan dengan cara kerja atau proses kerja, mekanismenya atau hal lain sesuai dengan objek
yang dipelajarinya. Siswa bertanya atau juga mempraktekkan jika dimungkinkan serta mencatatnya. Berikutnya para siswa dalam
kelompoknya mendiskusikan hasil-hasil belajarnya untuk lebih melengkapi dan memahami materi yang dipelajarinya.
Akhir kunjungan dengan ucapan terimakasih kepada petugas dan pimpinan objek tersebut. Apabila objek kunjungan
sifatnya bebas dan tak perlu ada petugas yang mendampinginya, seperti kemah, mempelajari lingkungan sosial, dan lain-lain, para
siswa langsung
mempelajari objek
studi mencatat
dan mengamatinya atau mengadakan wawancara dengan siapa saja
yang menguasai persoalan. 3
Tindak Lanjut Tindak lanjut dari kegiatan belajar butir 2 di atas adalah
kegiatan belajar dikelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan. Setiap kelompok diminta melaporkan
hasil-hasilnya untuk dibahas bersama. Guru dapat meminta kesan-kesan yang diperoleh siswa dari
kegiatan belajar tersebut, disamping menyimpulkan materi yang diperoleh dan dihubungkan dengan bahan pengajaran bidang
studinya. Guru dilain pihak juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapainya. Tugas
57
lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap,
membuat pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan
hasil kunjungan, atau membuat karangan berkenaan dengan kesan-kesan
yang diperoleh siswa dari kegiatan belajarnya. Memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan penggunaan lingkungan sebagai
media dan sumber belajar banyak manfaatnya baik dari segi motivasi belajar, aktivitas belajar siswa, kekayaan informasi yang
diperoleh siswa, hubungan sosial siswa, pengenalan lingkungan, serta sikap dan apresiasi para siswa terhadap kondisi sosial yang
ada di sekitarnya. Proses pengajaran yang mengoptimalkan lingkungan
sebagai media dan sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis. Hal ini, dalam upaya pembaharuan kurikulum melalui
kurikulum muatan lokal pendekatan lingkungan ekologis mutlak diperlukan sehingga lingkungan di sekitarnya betul-betul menjadi
tujuan dan sumber belajar para siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
58
8. Hasil Belajar