45
Sub indikator : keakraban antar siswa, rasa kebersamaan dan rasa toleransi. c. Disiplin sekolah
Sub indikator : tertib terhadap peraturan dan pemberian sanksi d. Keadaan gedung
Sub indikator : kondisi ruang kelas dan suasana belajar. e. Alat pelajaran
Sub indikator : kelengkapan alat pelajaran dan kondisi alat pelajaran
2.4. Motivasi belajar
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2011:73, motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi yang berawal dari kata motif dapat diartikan menjadi daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan menjadi sangat dirasakanmendesak. Usman 2013:28 mengungkapkan bahwa motivasi
adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan
kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi menurut Mc. Donald yang
dikutip dari Sardiman 2011:73 adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.
46
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang mendorong tingkah laku siswa untuk berbuat atau
melakukan sesuatu dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Maka kegiatan belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat.
2.4.2. Fungsi Motivasi
Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Seperti pernyataan Sardiman 2011:84 bahwa motivation is an essential condition of
learning. Hasil belajar menjadi optimal jika ada motivasi, semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Dengan demikian, motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman 2011:85 yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini adalah sebagai penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dilakukan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
47
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengn menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaan bagi tujuan tersebut. Sependapat dengan Sardiman, Hamalik 2013:161 juga menyatakan bahwa
motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Sehingga Hamalik 2013:161 menyimpulkan bahwa fungsi motivasi
meliputi: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka
tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang dinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi
yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar akan dapat menghasilkan prestasi yang baik, karena ia terdorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam belajar yangdapat membantu mencapai
tujuannya.
2.4.3. Indikator Motivasi Belajar