4.5 Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik sampel yang dimaksud adalah karakteristik petani yang dijadikan sebagai responden pada penelitian ini. Karakteristik tersebut meliputi
pendapatan, pengalaman bertani, modal, pendidikan, umur, harga jual dan jumlah tanggungan, luas lahan. Secara lebih jelas, karakteristik nelayan sampel dapat
dlihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Karakteristik Nelayan yang Tidak Mendapat Program BLM PUMP
No. Karakteristik Sampel
Satuan Rentang
Rataan
1 Biaya
Rp 2.317.000-14.547.000
7.100.616 2
Luas lahan Ha
0,3 – 2
1,0 3
Umur tahun
25-70 48,5
4 Pengalaman bertani
Tahun 1-32
12 5
Jumlah tanggugan Jiwa
0-10 4
6 Harga Jual
Rp 4000-5000
4000 7
Jumlah Pendapatan Rp
4.957.000-44.798.000 19486050 8
Tingkat pendidikan tahun
– 23 12
Sumber : Data lampiran 1 diolah Dari Tabel 4.8 dapat dlihat bahwa petani sampel memiliki rentang modal
Rp.2.317.000 - Rp.14.547.000 dengan rataan Rp.7.100.616. Luas lahan memiliki rentang 0,3
– 2 Ha dengan rataan 1,0 Ha . Umur memiliki rentang antara 25 - 70 tahun dengan rataan 48,5 tahun. Pengalaman bertani memiliki rentang 1 - 32
dengan rataan 12 tahun. Harga jual memiliki rentang Rp.4000 – Rp.5000 dengan
rataan Rp.4000. Jumlah tanggungan memiliki rentang 0 - 10 dengan rataan 4 orang. Jumlah pendapatan sekali musim tanam memiliki rentang Rp.4.957.000 -
Rp.44.798.000 dengan rataan Rp.19486050. Tingkat pendidikan petani memiliki rentang tingkat pendidikan mulai dari tidak bersokolah sampai sarjana, dengan
rataan tamat SMA atau setara dengan 12 tahun.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Peranan Kelompok Tani dalam Usaha Tani Padi Sawah
Peranan kelompok tani merupakan tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan anjuran oleh PPL yang diterapkan oleh petani anggota
kelompok tani dalam berusaha tani padi sawah di desa percut. Peranan kelompok Tani terhadap peningkatan pendapatan dan keberhasilan usaha tani padi sawah
dapat diketahui dari setiap parameter dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan yang
diberi nilai skor Lampiran 8 – 17 . Skor penilaian setiap pertanyaan dapat
dilihat pada lampiran 7. Peranan kelompok tani dalam peningkatan pendapatan usaha tani padi
sawah di daerah penelitian diukur melalui penilaian dari jawaban – jawaban
kelompok tani responden terhadap kuisioner yang berisi pertanyaan – pertanyaan
yang telah diberikan. Ada 5 indikator yang digunakan untuk mengukur berapa besar peranan kelompok tani itu dalam peningkatan pendapatan dan selanjutnya
dibuat kedalam 30 bentuk pertanyaan. Setiap pertanyaan diberi variasi range 1 rendah , 2 sedang , 3 tinggi . Jumlah pertanyaan untuk semua indikator ada
30, oleh karenanya range total skor terendah hingga tertinggi untuk semua indikator berada antara 30
– 90. Total skor dibagi dalam 3 kategori: tinggi, sedang, dan rendah dengan rentang sebagai berikut:
Tinggi : 72,00 - 90,00
Sedang : 51,00 - 71,00
Rendah : 30,00 - 50,00
Berikut ini diuraikan analisis peranan kelompok tani untuk setiap indikator berdasarkan kategori tinggi , sedang, rendah.
Tabel 5.1. Kategori Peranan Kelompok Tani dalam Setiap Indikator No
Indikator Peranan Kategori
Jumlah orang
Persentase 1
Kemampuan Merencanakan 3
19 63,3
2 11
36,7 1
Total 30
100 2
Kemampuan Melaksanakan, Daya
Serap Informasi,
Penerapan Teknologi
3 17
56,7 2
13 43,3
1
Total 30
100 3
Kerjasama dalam Melaksanakan Rencana
3 17
56,7 2
10 33,3
1 3
10
Total 30
100 4
Kegiatan belajar mengajar sosialisasi
3 14
46,7 2
12 40
1 4
13,3
Total 30
100 5
Hubungan melembaga dengan Koperasi KUD
3 2
9 30
1 21
70
Total 30
100 Sumber : Lampiran 8, 9, 10, 11, 12
Untuk setiap indikator peranan, diberi 6 bentuk pertanyaan. Setiap pertanyaan diberi skor 1 rendah , 2 sedang , dan 3 tinggi . Jumlah
pertanyaan setiap indikator ada 6,oleh karenanya range total skor terendah hingga tertinggi setiap indikator berada antara 6
– 18. Total skor dibagi dalam 3 kategori : tinggi, sedang, dan rendah. Dengan rentang sebagai berikut :
Rendah : 6,00
– 10,00 Sedang
: 11,00 – 14,00
Tinggi : 15,00
– 18,00 Dari hasil skoring lampiran 8 diketahui bahwa peranan kelompok tani
dalam indikator proses perencanaan memeperlihatkan bahwa ada 19 petani 63,3 yang termasuk kategori tinggi karena anggota kelompok tani sering
melakukan kegiatan perencanaan dalam satu tahun. Sementara itu ada 11 petani 36,7 yang termasuk dalam kategori sedang, karena tergolong jarang atau
kadang – kadang terlibat dalam proses perencanaan. Serta tidak ada petani yang
tidak melakukan prosses perencanaan dalam satu tahun. Dari lampiran 7 diketahui bahwa secara kumulatif peranan kelompok tani padi sawah di desa Percut dalam
kemampuan merencanakan tergolong tinggi dengan rata – rata skor terbesar 15,5
dengan tingkat ketercapaian sebesar 86 Dari tabel diatas bias juga dilihat dari lampiran 9 bahwa peranan
kelompok tani dalam indikator kemampuan melaksanakan rencana, daya serap informasi, dan penerapan teknologi memperlihatkan bahwa ada 17 petani 56,7
yang termasuk kategori tinggi karena sering melaksanakan, menyerap informasi, dan menerapkan teknologi anjuran kelompok tani. Sementara itu ada 13 petani
43,3 yang termasuk dalam kategori sedang, karena tergolong jarang atau kadang
– kadang melaksanakan, menyerap informasi, dan menerapkan teknologi anjuran kelompok tani. Serta tidak ada petani yang tidak melaksanakan, menyerap
informasi, dan menerapkan teknologi yang dianjurkan oleh kelompok tani tersebut. Dari lampiran 7 menunjukkan bahwa peranan kelompoktani dalam
melaksanakan, daya serap informasi, dan penerapan teknologi tergolong tinggi denga rata
– rata total skor 14,4 dengan tingkat ketercapaian sebesar 80 .
Dari tabel diatas atau lampiran 10 bahwa peranan kelompok tani dalam indikator melakukan kerjasama dan melaksanakan rencana memperlihatkan
bahwa ada 17 petani 56,7 yang termasuk kategori tinggi karena sering melakukan kerjasama dan melaksanakan rencana kerja kelompok tani. Sementara
itu ada 10 petani 33,3 yang termasuk dalam kategori jarang atau kadang –
kadang melakukan kerjasama dan melaksanakan rencana kerja kelompok tani. Serta ada 3 petani 10 yang termasuk dalam kategori rendah karena tidak
pernah melakukan kerjasama dan melaksanakan rencana kerja kelompok tani. Dari lampiran 7 menunjukkan bahwa peranan kelompok tani dalam indikator
kerjasama dan melaksanakan rencana tergolong tinggi dengan rata – rata total skor
15, dengan tingkat ketercapaian sebesar 83,3 . Dari tabel diatas atau lampiran 11 bahwa peranan kelompok tani dalam
indikator kegiatan belajar mengajar atau sosialisasi memperlihatkan bahwa ada 14 petani 46,6 yang termasuk kategori tinggi karena sering melakukan kegiatan
belajar mengajar atau sosialisasi kelompok tani. Sementara itu ada 12 petani 40 yang termasuk kategori sedang karena jarang atau kadang
– kadang melakukan kegiatan belajar mengajar atau sosialisasi. Serta ada 4 petani 13,3
yang tergolong kategori rendah karena tidak pernah melakukan kegiatan belajar mengajar atau sosialisasi kelompok tani. Dari lampiran 7 menunjukkan bahwa
peranan kelompok tani dalam kagiatan belajar mengajar tergolong sedang dengan rata
– rata total skor 14 dengan tingkat ketercapaian 78 . Dari tabel diatas atau lampiran 12 bahwa peranan kelompok tani dalam
indikator melakukan hubungan melembaga dengan koperasi KUD memperlihatkan bahwa tidak ada kategori tinggi dalam indikator ini karena tidak
ada petani yang sering melakukan hubungan melembaga dengan koperasi KUD. Serta ada 21 petani 70 yang termasuk kategori rendah karena tidak pernah
melakukan hubungan melembaga dengan koperasi KUD. Dari lampiran 7 menunjukkan bahwa peranan kelompok tani dalam peningkatan pendapatan padi
sawah di desa Percut dengan indikator hubungan melembaga dengan koperasi KUD tergolong rendah dengan rata
– rata total skor 9,5 dengan ketercapaian sebesar 53,3 .
Dari lampiran 7, dapat dilihat bahwa dari 5 indikator peranan kelompok tani yang dapat dikatakan berjalan sangat baik, hanya 2 peranan kelompk tani,
yaitu dalam hal melakukan perencanaan dengan total skor rata rata sebesar 15,5 dengan ketercapaian 86, dan dalam hal melakukan kerjasama dalam
melaksanakan rencana dengan rata – rata total skor sebesar 15 dengan
ketercapain sebesar 83,3. Dan ada 2 peranan kelompok tani yang berjalan cukup baik yaitu dalam hal daya serap informasi dan penerapan teknologi dengan
rata – rata total skor sebesar 14,4 dengan ketercapaian sebesar 80 dan perana
kelompok tani dalam hal kegiatan belajar mengajar dengan rata – rata skor sebesar
14 dengan ketercapaian 78. Serta hanya 1 peranan kelompok tani yang kurang berjalan dengan baik, yaitu hubungan melembaga dengan koperasi dan KUD
dengan skor rata –rata 9,5 dengan ketercapaian sebesar 53.
Tabel 5.2 Peranan Kelompok Tani di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
Uraian SKOR PERANAN KELOMPOK TANI
JUMLAH Rendah
Sedangcukup Tinggi
Jumlah Sampel
3 15
12 30
Persentase
10 50
40 100
SUMBER; Data Diolah dari Lampiran Dua
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 sampel, peranan kelompok tani rendah ada sejumlah 3 petani 10 dan peranan kelompok tani sedang ada
sebesar 15 50 petani. Serta peranan kelompok tani tinggi ada sebesar 14 40 petani. Secara keseluruhan diperoleh skor rata
– rata 68,06 . Artinya peranan kelompok tani di daerah penelitian yaitu Desa Percut, Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang adalah cukup, atau biasa disebut kelompok tani di desa tersebut cukup berperan dalam usaha tani padi sawah.
Dari seluruh uraian diatas dapat dikatakan peranan kelompok tani secara umum dapat dikatakan sedang. Dari hasil penelitian Lampiran 6 juga dapat
diketahui bawha peranan kelompok tani di desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang adalah cukup atau sedang. Hal ini dapat diketahui
dari rata – rata total skor yang diperoleh yaitu sebesar 68.
Dengan demikian hipotesis 1 satu ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa petani belum secara maksimal memanfaatkan atau menerapkan anjuran kelompok
tani dan menggunakan saprodi dan alsintan yang dianjurkan dan diberi kelompok tani. Hal ini disebabkan oleh adanya penggunaan saprodi dan alsintan yang
dimonopoli oleh orang orang yang berkuasa di dalam kelompok tani atau kurangnya sosialisasi antar anggota dengan ketua kelompok tani.
5.2. Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah