Morfometri DAS KEADAAN UMUM DAS CILIWUNG BAGIAN HULU

13

4.4 Tanah dan Penggunaan Lahan

Sekitar 28 jenis tanah di DAS Ciliwung bagian hulu merupakan jenis tanah konsosiasi typic hapludent. Jenis tanah dengan luasan terkecil adalah jenis kompleks aluvial yaitu sekitar 0,2 sedangkan untuk jenis tanah yang lain dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Jenis tanah DAS Ciliwung bagian hulu Jenis Tanah Luas Ha Asosiasi typic hapludants-typic troposament 3424 Assosiasi andic humitropepts 2734 Konsosiasi typic hapludent 4223 Konsosiasi typic eutropepts 2403 Asosiasi typic humitripepts 75 Kompleks aluvial 33 Latosol coklat kemerahan 49 Konsosiasi typic distropepts 1865 Kompleks typic troporthent-typic fluvaquent 304 Hasil perhitungan berdasarkan Peta Tanah Semi Detail 1992, Skala 1:50.000. Berdasarkan jenis tanah yang terdapat di DAS Ciliwung bagian hulu maka Fakhrudin 2003 mengelompokkan sebagai berikut: 1. Asosiasi typic hapludants-typic troposament mempunyai sifat drainase cepat dan tekstur kasar, diklasifikasikan ke dalam kelompok hidrologi tanah A. 2. Asosiasi typic humitripepts dan kompleks typic troporthent-typic fluvaquent mempunyai sifat drainase baik dan tekstur sedang sampai kasar, diklasifikasikan ke dalam kelompok hidrologi tanah B. 3. Latosol coklat kemerahan, konsosiasi typic hapludent, konsosiasi typic eutropepts, assosiasi andic humitropepts dan kompleks aluvial mempunyai sifat drainase yang baik dan tekstur sedang sampai halus, dan diklasifikasikan ke dalam kelompok hidrologi tanah C. 4. Konsosiasi typic distropepts mempunyai tekstur yang halus dan diklasifikasikan ke dalam kelompok hidrologi tanah D. Dengan menggunakan pengelompokan diatas maka didapatkan peta kelompok hidrologi tanah. Penggunaan lahan DAS Ciliwung Hulu diturunkan berdasarkan peta Landsat tahun 2004 menggunakan software ER Mapper 6.4. Dengan metode klasifikasi tak terbimbing unsupervised classification, DAS Ciliwung bagian hulu terbagi menjadi 5 tipe penggunaan lahan, yaitu hutan, kebun, tegalan, sawah dan pemukiman. Tabel 4.4 Tipe penggunaan lahan DAS Ciliwung bagian hulu tahun 2004. Penggunaan Lahan Luas Ha Hutan 34028,2 23,4 Kebun 22354,0 15,4 Sawah 30855,6 21,2 Pemukiman 38696,3 26,6 Tegalan 19488,9 13,4 Hasil perhitungan berdasarkan peta Landsat 2004 dengan klasifikasi tak terbimbing.

4.5 Morfometri DAS

Bentuk DAS Ciliwung bagian hulu secara keseluruhan adalah menyerupai kipas, dengan anak-anak sungai yang mengalir ke sungai utama dan terkonsentrasi ke satu titik di sekitar Katulampa, dengan bentuk outlet menyerupai leher botol. Jaringan sungai dan batas DAS Ciliwung bagian hulu diturunkan berdasarkan peta digital elevation model dem Ciliwung menggunakan software ArcView GIS 3.3. DAS Ciliwung bagian hulu terdiri atas 6 subDAS, yaitu Cibogo, Ciesek, Cisarua, Cisukabirus, Ciseuseupan dan Tugu. Penentuan banyaknya subDAS berdasarkan ordo jaringan sungai yang dihitung dengan metode Strahler. Setiap subDAS minimal memiliki satu sungai yang berordo dua. Parameter morfometri DAS yang diukur pada masing-masing subDAS diantaranya adalah panjang sungai utama L ms = length of main stream, panjang sungai dari outlet sampai titik terdekat dengan pusat DAS L c = length to centroid, kemiringan DAS rata-rata aws = average watershed slope serta kemiringan sungai rata-rata ars = average river slope. Kemiringan subDAS rata-rata dihitung menggunakan metode rata-rata timbang weight mean method, yaitu menghitung perkalian dari kemiringan antara dua garis kontur dengan luas areal antara dua garis kontur tersebut dibagi dengan luas subDAS Seyhan 1977. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A a S aws n i n n n n ∑ = − − ⋅ = 1 1 1 14 Tabel 4.5 Parameter morfometri DAS Ciliwung bagian hulu SubDAS Luas Ha L ms km L c km aws h 10 m h 85 m ars Cibogo 1270,1 6,81 5,78 7,37 532 904 5,46 Ciesek 2514,7 11,15 7,06 11,81 458 1244 7,05 Cisarua 2297,9 13,10 9,11 15,63 591 1540 7,24 Cisukabirus 1704,0 10,98 8,33 16,29 491 1327 7,61 Ciseuseupan 2212,0 8,51 5,08 5,11 354 591 2,90 Tugu 4780,7 11,58 8,39 12,30 598 1169 4,93 Hasil perhitungan Dimana, S n-1n = kemiringan rata-rata antara dua garis kontur n-1 dan n yang saling berdekatan dalam mm, A n-1n = luas areal antara dua garis kontur n-1 dan n dalam m 2 , A = Luas subDAS dalam m 2 . Kemiringan sungai rata-rata dihitung dengan metode faktor kemiringan 85-10 the 85-10 slope factor method, yaitu kemiringan antara 10 sampai 85 jarak sungai yang diukur dari keluarannya Seyhan 1977. Persamaan yang digunakan adalah: ms L h h ars 75 , 10 85 − = dengan h 85 adalah ketinggian pada 85 jarak sungai dalam meter, dan h 10 adalah ketinggian pada 10 jarak sungai dalam meter.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Presipitasi