Simulasi Hidrograf Aliran HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Presipitasi

20 Berdasarkan hal itu, perlu dikaji kepekaan HEC-HMS terhadap parameter bilangan kurva ditinjau dari nilai parameter hidrograf aliran yang dihasilkan Q p , V p dan T p . Kepekaan HEC-HMS terhadap nilai bilangan kurva ditentukan berdasarkan perhitungan selisih antara nilai parameter hidrograf aliran yang dihasilkan HEC-HMS pada KAT kondisi II dengan KAT kondisi hujan terpilih terhadap parameter hidrograf aliran pengamatan. Persamaan yang digunakan dalam mengukur kepekaan bilangan kurva terhadap debit puncak Q p , adalah sebagai berikut: 100 × − = Δ pA pC pB pA p Q Q Q Q Q dimana, Q pA = debit puncak yang dihasilkan hidrograf pengamatan, Q pB = debit puncak yang dihasilkan hidrograf model pada KAT kondisi hujan terpilih, Q pC = debit puncak yang dihasilkan hidrograf model pada KAT kondisi II. Dengan menggunakan persamaan yang sama, kepekaan bilangan kurva terhadap parameter volume puncak dan waktu puncak juga dapat ditentukan. Hasil perhitungan kepekaan bilangan kurva terhadap parameter Q p , V p dan T p tertera pada Tabel 5.8. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa model HEC-HMS, baik Snyder, SCS maupun Clark, cukup peka terhadap parameter bilangan kurva, terutama dilihat dari parameter Q p dan V p yang dihasilkan model. Beberapa nilai T p tidak berubah terhadap perubahan bilangan kurva, ditunjukkan dengan nilai nol pada ∆T p T pA . Ini berarti perubahan bilangan kurva berpengaruh signifikan terhadap nilai Q p , V p yang dihasilkan HEC-HMS, tetapi tidak selalu terjadi perubahan pada nilai T p . Rata-rata absolut dari nilai ∆Q p Q pA , ∆V p V pA , dan ∆T p T pA yang dihasilkan model Snyder, SCS dan Clark hampir tidak jauh berbeda. Ini menunjukkan ketiga model mempunyai kepekaan yang hampir sama terhadap bilangan kurva, baik dilihat dari nilai Q p , V p maupun T p . Tabel 5.8 Rasio selisih nilai Q p , V p dan T p yang dihasilkan HEC-HMS pada KAT hujan terpilih dengan KAT kondisi II terhadap Q p , V p dan T p pengamatan Tgl Metode pA p Q Q Δ pA p V V Δ pA p T T Δ Clark 2,69 11,58 16,67 SCS 7,07 9,75 0,00 101 Snyder -14,82 6,10 -16,67 Clark 27,61 37,06 -16,67 SCS 8,00 16,24 -16,67 181 Snyder -15,31 18,45 50,00 Clark 24,15 21,69 0,00 SCS 24,15 15,77 0,00 92 Snyder -6,45 12,04 20,00 Clark 31,72 20,02 -16,67 SCS 35,28 17,23 0,00 183 Snyder 26,63 26,12 -16,67 Clark 18,66 32,21 -16,67 SCS 40,96 28,90 0,00 275 Snyder 24,47 30,82 0,00 Clark 7,81 13,08 -16,67 SCS 9,44 0,48 0,00 147 Snyder 15,21 17,43 16,67 Clark 26,13 23,57 -33,33 SCS 28,50 25,57 -16,67 169 Snyder 42,28 32,11 -16,67 Clark 14,96 16,38 16,67 SCS 19,09 17,08 16,67 3011 Snyder 13,52 10,14 0,00 Clark 18,68 25,50 0,00 SCS 23,50 32,33 50,00 1412 Snyder 27,68 34,23 -25,00 Clark 19,16 22,34 14,81 SCS 21,78 18,15 11,11 Rata- rata absolut Snyder 20,71 20,83 17,96 Hasil perhitungan

5.8 Simulasi Hidrograf Aliran

Simulasi hidrograf aliran dilakukan untuk mengetahui perkiraan debit yang sering menyebabkan terjadinya banjir berdasarkan prediksi perubahan penggunaan lahan dan curah hujan harian maksimum. Penggunaan lahan DAS Ciliwung bagian hulu tahun 2010 diprediksi berdasarkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi antara tahun 1996 dan 2004. Tabel 5.9. 21 Tabel 5.9 Penggunaan lahan DAS Ciliwung Hulu tahun 1996 dan 2004 serta prediksi tahun 2010 Tipe Penggunaan Lahan 1996 Ha 2004 Ha Perubahan Ha Laju HaTh 2010 Ha Hutan 4973,4 3402,8 -1570,6 -196,3 2224,9 Kebun 3083,5 2235,4 -848,1 -106,0 1599,3 Pemukiman 1878,7 3869,6 1991,0 248,9 5362,9 Sawah 1771,6 3085,6 1313,9 164,2 4071,0 Tegalan 2835,1 1948,9 -886,2 -110,8 1284,2 Total 14542,3 14542,3 0,0 0,0 14542,3 Hujan harian maksimum DAS Ciliwung bagian hulu ditetapkan dengan menggunakan data historis hujan selama 18 tahun 1985- 2002 pada tiga titik stasiun pengamatan, Citeko, Gunung Mas dan Katulampa. Pada penelitian ini, persamaan untuk menduga hujan harian maksimum pada berbagai periode ulang menggunakan analisis frekuensi Chow 1964, dengan menganggap data mengikuti distribusi nilai ekstrim Gumbel tipe I. Analisis frekuensi dilakukan dengan menggunakan data curah hujan harian maksimum wilayah, yang dihasilkan berdasarkan bobot luas poligon Thiessen. Hasil perhitungan menunjukkan nilai rata-rata hujan harian maksimum wilayah DAS Ciliwung bagian hulu sebesar 76,5 mm dengan standar deviasi 24,22 mm. Hujan harian maksimum wilayah pada beberapa periode ulang disajikan pada Tabel 5.10. Tabel 5.10 Curah hujan harian maksimum wilayah DAS Ciliwung bagian hulu T Thn K T X T 1.01 -1,64 37 2 -0,16 73 5 0,72 94 10 1,30 108 20 1,87 122 25 2,04 126 50 2,59 139 100 3,14 152 Hasil perhitungan, data dari BMG Distribusi hujan harian per jam diturunkan berdasarkan persentase rata-rata hujan harian per jam dari Stasiun Gunung Mas dan Gadog pada beberapa kejadian hujan tahun 2004. Rata-rata durasi hujan berdasarkan data yang dianalisis adalah sebesar 3-4 jam. Persentase rata-rata distribusi hujan per jam durasi 2, 3 dan 4 jam kedua stasiun ditampilkan pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 Rata-rata persentase distribusi hujan harian durasi 2, 3 dan 4 jam di Stasiun Gadog dan Gunung Mas Persentase CH Gadog Gn Mas Jam ke- 2 jam 3 jam 4 jam 2 jam 3 jam 4 jam 1 54 57 59 61 64 44 2 46 25 15 39 27 23 3 - 18 13 - 9 22 4 - - 13 - - 11 Hasil perhitungan, data dari Proyek Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai Ciliwung-Cisadane Pada penelitian ini simulasi dilakukan menggunakan data curah hujan harian maksimum wilayah pada periode ulang 5, 10 dan 20 tahun, dari Stasiun Citeko, Gunung Mas dan Katulampa. Distribusi hujan harian per jam Stasiun Katulampa dianggap sama dengan distribusi hujan harian Stasiun Gadog, yang merupakan stasiun terdekat. Parameter masukan HEC-HMS yang digunakan dalam simulasi adalah nilai rata-rata parameter hasil kalibrasi yang telah dilakukan sebelumnya Lampiran 8. Berdasarkan parameter masukan tersebut, debit puncak, volume puncak dan waktu puncak hasil simulasi ditunjukkan pada Tabel 5.12. Tabel 5.12 Perkiraan debit puncak, volume puncak dan waktu puncak hidrograf model HEC-HMS pada tahun 2010 Periode Ulang Metode Q p m 3 V p 1000 m 3 T p jam Clark 115,6 4234,0 5 SCS 114,6 4217,2 4 5 Tahun Hujan 94 mm Snyder 96,3 3644,5 5 Clark 147,1 5371,3 5 SCS 146,1 5363,1 4 10 Tahun Hujan 108 mm Snyder 122,8 4614,5 5 Clark 181,3 6620,3 5 SCS 180,1 6596,6 4 20 Tahun Hujan 122 mm Snyder 151,2 5656,4 5 Hasil perhitungan 22

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan