Metode Flotasi Metode Sedimentasi dan Filtrasi Identifikasi Jenis Telur Cacing

dengan rumus : n x Vt TTGT = Vk x Bf Keterangan : n : jumlah telur cacing dalam kamar hitung Vk : volume kamar hitung 0,3 Vt : volume sampel total Bf : berat tinja 1 Whitlock 1948

3.4.2 Metode Flotasi

Metode ini bersifat kualitatif untuk mengetahui adanya telur nematoda dalam tinja. Tinja dihomogenkan dengan air menggunakan mortar kemudian disaring menggunakan saringan teh. Filtrat dimasukkan ke dalam tabung plastik sentrifuse bertutup ditambah dengan KOH 5 dengan perbandingan 1:1. Campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex selama 30 detik 9 rpm, kemudian dilanjutkan dengan disentrifuse 50 X 10 G selama 3 menit. Bagian supernatannya dibuang, prosedur selanjutnya diulang dengan cara yang sama hingga memperoleh supernatan yang bening. Setelah supernatan terakhir dibuang kemudian ditambahkan larutan gula garam sampai cembung lalu ditutup dengan cawan petri berdiameter 5 cm. Setelah 15 menit cawan petri diangkat kemudian diperiksa di bawah mikroskop cahaya untuk diperiksa telurnya Shaikenov et al. 2004.

3.4.3 Metode Sedimentasi dan Filtrasi

Metode ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya telur trematoda dalam tinja. Metode ini juga merupakan metode pemeriksaan tinja secara kualitatif. Tinja sebanyak 3 gram dihomogenkan dengan menggunakan 50 ml air dan disaring dengan menggunakan saringan teh. Filtrat dimasukkan ke dalam gelas Baermann dan ditambah air sebanyak hingga ¾ volume gelas. Setelah didiamkan selama ± 15 menit, supernatan dibuang menggunakan pompa vacuum. Prosedur yang sama diulang sehingga diperoleh supernatan yang jernih. Sedimen yang tersisa ditambah larutan garam 1,2 kemudian disaring dengan menggunakan saringan bertingkat berukuran 45, 100, dan 400 µ. Proses penyaringan juga dibantu menggunakan penyemprot yang berisi garam 1,2. Sedimen yang tersaring pada ukuran 45 µ dibilas dengan larutan garam 1,2 dan dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian diperiksa di bawah mikroskop cahaya Willingham et al. 1998.

3.4.4 Identifikasi Jenis Telur Cacing

Identifikasi jenis telur cacing dapat dilakukan dengan menentukan tipe telur pada preparat pemeriksaan berdasarkan metode McMaster, flotasi, dan sedimentasi. Penentuan tipe telur dapat dilihat dari morfologi khas yang terdapat pada masing-masing jenis telur; contohnya ciri dari kerabangnya misalnya tipis, tebal, ada lapisan albumin Ascaris, memiliki polar plug Trichuris, Capillaria, operculum Fasciola sp., oncosphere Hymenolepis, Taenia, terdapat larva Strongyloides, Oxyurid, dan berduri Schistosoma sp.. Kemudian telur yang didapat diukur panjang dan lebarnya menggunakan video mikrometer dan akan dibandingkan secara morfologi terhadap telur cacing parasitik yang sudah diketahui.

3.5 Analisis Data