Spesies ini dapat hidup di berbagai tempat sampai dengan ketinggian 2000 m di atas permukaan laut. Habitat mereka meliputi hutan primer, sekunder, pantai,
mangrove, rawa serta daerah di sekitar aliran sungai. Spesies ini tidak takut dengan air dan merupakan perenang yang handal. M. fascicularis dapat hidup
berdampingan dengan manusia dan sering menjarah hasil panen para petani Nowak 1999, Rowe 1996.
2.3.2 Morfologi
Ciri-ciri umum M. fascicularis dewasa adalah yang jantan memiliki panjang tubuh antara 49,20-55,80 cm sedangkan yang betina antara 47,90-49,50 cm.
Ukuran jantannya 3,15-5,30 kg lebih besar daripada betinanya 2,80-3,62 kg. Ekornya lebih panjang daripada tubuhnya, sekitar 40-65 cm, karena itulah satwa
ini juga sering disebut monyet ekor panjang Fitriani 1992. Rambut M. fascicularis dewasa baik jantan maupun betina berwarna coklat
keabuan yang merata di seluruh tubuhnya dari kepala hingga ekor, kecuali pada bagian perut dan ekstremitas bagian dalam memiliki warna yang lebih terang.
Rambut di atas kepala tumbuh ke arah belakang dan kadang berbentuk jambul. Kulit yang berada dibawah mata tidak berbulu berbentuk segitiga, kemudian
pada bagian pipi terdapat rambut yang mengarah ke depan. Rambut pipi pada individu jantan lebih lebat dibanding betina Krisnawan 2000.
2.3.3 Pakan
Spesies ini sering disebut sebagai Crab-eating macaque, yang berarti pemakan kepiting. Monyet ekor panjang merupakan hewan omnivora, yang artinya dapat
memakan berbagai macam hewan, tumbuhan dan berbagai makanan yang lain. Monyet ekor panjang yang ada di Pulau Tinjil lebih menyukai buah sebagai
pakannya dibandingkan vegetasi lainnya. Hal tersebut dapat menguntungkan bagi proses regenerasi hutan, karena satwa ini mempunyai kebiasaan makan yang
memungkinkan penyebaran suatu jenis vegetasi. Satwa ini selalu mengambil makanan dari suatu sumber pakan pohon pakan, kemudian membawa buah
ataupun bunga ke pohon lain dan memakannya di pohon tersebut. Pohon yang satu dengan yang lain kadang-kadang letaknya berjauhan. Makanan yang dibawa
biasanya disimpan terlebih dahulu di dalam kantung pipinya cheek pouch untuk dimakan kemudian. Buah atau biji yang dibawa sering jauh akibat dari gerakan
yang dilakukan saat berpindah dari satu pohon ke pohon lain Bennett 1995, Romauli 1993.
Pakan yang tersedia di Pulau Tinjil sangat beragam Tabel 1. Ficus ampelas merupakan vegetasi yang tersedia dan paling disukai palatabilitasnya tinggi
apabila dibandingkan dengan jenis pakan lain Romauli 1993. Tabel 1 Jenis sumber pakan Macaca fascicularis
yang terdapat di Pulau Tinjil
Asal Pakan Jenis Pakan
Alam Buah Ki-ampelas Ficus ampelas
Merbau Intsia amboinensis Kalapari Pongamia pinnata
Kidang Aglaia sp. Daun Peuris Antidesma montatum
Bayur Pteropermum javanicum Binar Ochocarpus ovaliifolius
Sulatri Callophylum soulatrii Pandan Pandanus tectorius
Hanjuang Cordyline fruticosa Waru laut Hibiscus tiliaceus
Butun Barringtonia asiatica Ketapang Terminalia catappa
Jambu mawar Syzygium jambos Mengkudu Ixora simularensis
Melinjo Gnetum gnemon Tambahan
Pisang Jagung
Sumber: Anggraeni 2003
2.3.4 Wilayah Jelajah dan Kepadatan Populasi