c. Mengembangkan keterampilan proses untuk meyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan BSNP, 2006: 162 Sedangkan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek-
aspek berikut: a.
Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
b. Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana d.
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
2.1.6 Hakikat Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan carateknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Selain itu,
model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh, maupun pola, yang mempunyai tujuan untuk menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui,
dimengerti, dan dipahami, yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidikguru sesuai dengan materi
yang diberikan dan kondisi dalam kelas. Nur Hamiyah, 2014: 57-58. Suatu model memiliki ciri-ciri menurut Nur Hamiyah 2014: 58, antara
lain:
a
Model pembelajaran dirancang untuk mengembangkan penalaran dan dirancang untuk melatih partisipasi dan kerja sama dalam kelompok;
b Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu;
c Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di
kelas; d
Memiliki perangkat bagian model yang terdiri dari: a urutan langkah pembelajaran; b prinsip reaksi; c sistem sosial; d system
pendukung. e
Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran.
2.1.7 Model Think Pair And Share TPS
Kegiatan pembelajaran di SD terutama untuk pembelajaran dikelas tinggi, guru dalam pelaksanaan pembelajaran harus logis dan sistematis untuk
membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi serta penerapannya yang meliputi menyelesaikan soal, menggabungkan, memisahkan, menyusun,
menderetkan, melipat, dan membagi Anitah, 2009: 2.34. Jadi diperlukan penciptaan suasana pembelajaran yang membuat siswa berperan aktif, yaitu
dengan cara guru menerapkan pembelajaran kooperatif. Menurut Hamdani 2011: 30 pembelajaran kooperatif adalah rangkaian
kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu
bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontrukvis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Model pembelajaran Think Pair And Share TPS adalah suatu model
pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling bantu sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu
berpikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespons pertanyaan. Pembelajaran kooperatif model
ini Think Pair And Share TPS ini relatif lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa.
Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan mengahargai pendapat teman Sohimin, 2014: 208.
Berikut adalah langkah-langkah model Think Pair And Share TPS , antara lain: Aqib, 2014: 24
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa diminta untuk berpikir tentang materipermasalahan yang
disampaikan guru. 3.
Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya kelompok 2 orang dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya. 5.
Berawal dari kegiatan tersebut, mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.
6. Guru memberikan kesimpulan
7. Penutup
2.1.8 Kelebihan dan kekurangan Model Think Pair And Share TPS