2.1.10 Media Audio Visual
Media Audio Visual merupakam gabungan dari media audio suara dan visual dengar. Dengan kata lain media Audio Visual akan membuat siswa dapat
melihat dan mendengar secara langsung apa yang akan disampaikan melalui media ini. Media Audio Visual ini dalam batas-batas tertentu dapat juga
menggantikan peran dan tugas guru, sebab penyajian materi bisa diganti oleh media dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar siswa. Hamdani, 2010:
249. Berdasakan paparan diatas maka media Audio Visual ini akan membantu
siswa dalam menuliskan kembali teks instruksi yang dapat dilihat dan didengar melalui media ini, sehingga pemahaman siswa tentang teks instruksi tersebut akan
optimal. Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu Jauhar, 2011: 95.
Salah satu jenis media pembelajaran adalah media Audio Visual. Media Audio Visual merupakan kombinasi audio dan visual. Media Audio Visual akan
menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran
dan tugas guru. Sebab, prnyajian penyajian materi bisa di ganti oleh media, dan
guru bisa beralih menjdi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar Hamdani, 2010: 249.
Menurut Rudi Susilana 2009: 20 media Audio Visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera
penglihatan. Sedangkan menurut Arsyad 2011: 30-31 media audiovisual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Ciri-ciri media Audio Visual adalah sebagai berikut: 1
Bersifat linear. 2
Menyajikan visual yang dinamis. 3
Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancangnya.
4 Merupakan reprensatasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
5 Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
6 Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah. Penggunaan media Audio Visual berupa video dapat diimplementasikan
sebagai model pembelajaran Think Pair and Share dalam pembelajaran IPA pada KD 8.2 menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya, 8.3
membuat suatu karyamodel untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertasbaling-balingpesawat kertasparasut,
dan 8.4 menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik pada
siswa kelas IV SDN Sukorejo 02 karena media ini dapat menekankan keefektifan siswa mengalami sendiri, untuk berlatih berkegiatan mencari konteks yang
sebenarnya. Langkah-langkah penggunaan media video dalam pembelajaran IPA dengan model Think Pair and Share melalui media Audio Visual yaitu: 1 guru
menyampaikan tujuan pembelajaran; 2 guru menyiapkan laptop, speaker dan LCD; 3 guru menjelaskan materi berupa video diputar dalam proses
pembelajaran; 4 guru mengajukan pertanyaan yang membutuhkan pemikiran kritis melalui Lembar Kerja Siswa LKS; 5 siswa diminta untuk memikirkan
dan menjawabnya secara indvidu; 6 setelah selesai, siswa diminta berpasangan dan mendiskusikan dengan pasangannya untuk menyusun jawaban baru dan
menulisnya; 7 setiap pasangan membandingkan jawabannya dengan pasangan lain dalam kelas; 8 guru membuat rumusan-rumusan rangkuman jawaban; 9
guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran; 10 guru memberikan evaluasi.
2.1.11 Penerapan Model Think Pair And Share TPS berbantuan media