2. Skema kompensasi dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang disajikan dalam laba akuntansi yang dilaporkan, karena setiap fluktuasi dalam laba
akan berpengaruh langsung dalam kompensasi. 3. Fluktuasi dalam kinerja manajemen dapat mengakibatkan intervensi pemilik
untuk mengganti manajemen dengan cara pengambilan atau penggantian manajemen secara langsung.
2.2.3 Jenis Perataan Laba
Terdapat dua jenis arus perataan laba Belkaoui, 2006 yaitu: 1. Natural Smoothing Perataan Alami
Perataan laba alami adalah perataan laba yang terjadi secara alami dari proses penghasilan laba
2. Intentional Smoothing Perataan yang disengaja Intentional Smoothing biasanya dihubungkan dengan tindakan manajemen.
Dapat dikatakan bahwa intentional smoothing berkenaan dengan situasi dimana rangkaian laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh tindakan
manajemen. Jenis perataan laba pada penelitian ini adalah Intentional Smoothing.
Intentional Smoothing ini mengindikasikan perataan laba yang terjadi pada perusahaan adalah perataan laba yang sengaja dilakukan oleh manajemen
perusahaan. Intentional smoothing dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : a. Real Smoothing
Merupakan usaha yang diambil oleh manajemen dalam merespon perubahan kondisi ekonomi. Dapat juga diartikan sebagai suatu transaksi yang
sesungguhnya dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pengaruh perataan pada laba. Perataan ini menyangkut pemilihan waktu kejadian transaksi riil
untuk mencapai sasaran perataan laba. b. Artificial Smoothing
Merupakan suatu usaha yang disengaja untuk mengurangi variabilitas aliran laba secara artificial akuntansi. Perataan laba ini menerapkan prosedur
akuntansi untuk memindahkan biaya dan pendapatan dari satu periode ke periode tertentu. Dengan kata lain, artificial smoothing dicapai dengan
menggunakan kebebasan memilih prosedur akuntansi yang memperbolehkan perubahan biaya dan pendapatan dari suatu periode akuntansi ke periode
tertentu. Penelitian ini lebih menekankan perataan laba yang dilakukan tergolong
dalam tindakan artificial smoothing. Tindakan artificial smoothing ini dilakukan dengan memanfaatkan kebebasan dalam memilih prosedur akuntansi. Meskipun
tindakan artificial smoothing ini dikakukan dengan menggunakan metode akuntansi yang berlaku umum, namun akan memberikan dampak yang
merugikan. Hal ini dikarenakan tindakan artificial smoothing mengakibatkan penyimpangan data akuntansi, selain itu laporan keuangan yang dihasilkan
perusahaan menjadi tidak menunjukan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Sehingga laporan keuangan tersebut dinilai menyesatkan investor dalam
pengambilan keputusan terhadap perusahaan.
2.2.4 Teknik Perataan Laba