Nilai Perusahaan LANDASAN TEORI

merupakan selisih dari laba bersih perusahaan dengan Discretionary Accrual, dengan perhitungan sebagai berikut: Perataan Laba dalam penelitian ini merupakan variabel dummy, dimana perusahaan yang memiliki korelasi negatif antara DAC dan PDI akan diberi nilai 1, sedangkan perushaan yang memiliki korelasi positif akan diberi nilai 0. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa terdapat rangkaian pre-discretionary income yang kemudian manajemen menggunakan discretionary accrual agar laba dalam laporan keuangan menjadi lebih rata Tucker dan Zarowin, 2005. Jika pre- discretionary income tinggi maka akrual diskresioner akan menjadi negatif untuk mengurangi laba. Sedangkan, jika pre- discretionary income rendah maka akrual diskresioner akan positif untuk meningkatkan laba, oleh karena itu perataan laba merupakan korelasi negatif antara pre- discretionary income dengan discretionary accrual Ghanisa, 2009 dalam Aji dan Mita 2010.

2.4 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi juga akan membuat nilai perusahaan menjadi tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pihak ekternal perusahaan memiliki kepercayaan pada kinerja perusahaan. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan Salvatore, 2005. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan Soliha dan Taswan, 2002. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah sebagai berikut: 1. PER Price Earning Ratio PER mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Berikut rumus untuk perhitungan PER: Harga Pasar Saham Price Earning Ratio = Laba per Lembar Saham 2. PBV Price to Book Value Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh Brigham,1999 dalam Wahyudi dan Pawestri, 2006. Berikut rumus untuk perhitungan PBV: Harga Pasar per Lembar Saham Price to Book Value = Nilai Buku per Lembar Saham Nilai Buku per Lembar Saham Book Value per Share dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ekuitas Book Value per Share = Jumlah Saham Biasa Beredar Pada dasarnya price earning ratio maupun price to book value adalah sama. Perbedaannya, PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, sedangkan PBV berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. PER merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut selama satu tahun. Perhitungan PER lebih menekankan pada laba bersih yang diperoleh perusahaan, sehingga berdasarkan PER sebuah perusahaan, dapat diketahui tingkat kewajaran harga sebuah saham berdasarkan fakta atau bukan berdasarkan perkiraan. Harga saham suatu perusahaan dapat berubah-ubah dari waktu kewaktu. Dan Perubahan harga saham tersebut akan diikuti oleh perubahan PER perusahaan. Perolehan laba bersih dari suatu perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari kinerja perusahaan secara operasional, tetapi juga dapat diperoleh dari hasil dari pendapatan non operasional, penjualan aset, dan lain-lain. Hal ini dapat ,mengakibatkan laba bersih perusahaan tersebut tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang sebenarnya. Perhitungan PBV adalah harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham. Price book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Besarnya nilai buku saham suatu perusahaan mengindikasikan kinerja dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio price book value di atas satu. Rasio PBV suatu perusahaan yang lebih besar dari satu mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Penelitian ini menggunakan PBV sebagai indikator nilai perusahaan. Hal ini dikerenakan PBV memiliki peran yang penting sebagai salah satu pertimbangan bagi investor untuk memilih saham yang akan dijadikan sebagai investasinya . Selain itu, rasio PBV juga dapat digunakan untuk semua jenis perusahaan sebab nilai buku dapat menjadi ukuran yang rasional untuk memberikan penilaian terhadap perusahaan atas kinerja yang telah dilakukan. PBV yang tinggi mengindikasikan perusahaan melakukan perataan laba, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Merdistuti 2009 menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi cenderung melakukan perataan laba untuk menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya dalam perusahaannya.

2.5 Kebijakan dividen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

1 25 76

ANALISIS PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN, REPUTASI AUDITORDAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA.

0 4 27

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 3 14

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 2 11

LANDASAN TEORI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 5 22

BAB V PENUTUP PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan Dan Nilai Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 1 10

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

0 1 14