Discretionary Accruals LANDASAN TEORI

dalam mencatat berbagi peristiwa keuangan. Manajemen memiliki keleluasaan untuk mengganti satu metode ke metode yang lain. Keleluasaan untuk memakai tehnik-tehnik pencatatan dalam akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan perataan laba.

2.3 Discretionary Accruals

Salah satu pendekatan secara umum yang dihasilkan para peneliti untuk mendeteksi pengelolaan laba yaitu dengan model yang berbasis aggregate accrual. Model yang berbasis aggregate accrual yaitu model yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas rekayasa manajemen dengan menggunakan discretionary accruals sebagai proksi pengelolaan laba. Model pengelolaan laba berbasis aggregate accrual sejalan dengan basis akuntansi yang selama ini banyak dipergunakan diberbagai Negara yaitu akuntansi berbasis akrual accruals accounting Sulistyanto, 2008. Secara konseptual, akuntansi berbasis akrual merupakan basis akuntansi yang mengakui dan mencatat semua transaksi dan peristiwa berdasarkan waktu terjadinya dan bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Artinya, suatu transaksi sudah dapat diakui dan dicatat sebagai hak walaupun kas baru akan diterima pada periode berikutnya atau mengakui hak pada periode berikutnya walaupun kas telah diterima begitu juga dengan kewajiban. Hingga dalam akuntansi berbasis akrual tidak semua transaksi dan peristiwa harus dilakukan secara tunai Stice, 2009. Model pengelolaan laba berbasis aggregate accrual merupakan model yang menggunakan komponen-komponen laporan keuangan yang secara langsung dideteksikan sebagai obyek rekayasa akuntansi. Secara teoritis, akuntansi berbasis akrual mengakibatkan munculnya beberapa komponen non-kas dalam laporan keuangan. Misalkan hutang, piutang, penyusutan dan sebagainya. Atau dengan kata lain, komponen non kas merupakan penyebab munculnya komponen akrual dalam laporan keuangan. Komponen non kas inilah yang selama ini ditengarai dipakai sebagai obyek yang digunakan manajer ketika pengelola dan mengatur laba yang akan dilaporkannya. Hal ini bisa dilakukan karena menajemen mempunyai kebebasan untuk memilih metode, mengganti metode dan prinsip akuntansi untuk mencatat komponen-komponen tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya sehingga pengembangan model manajemen yang menggunakan komponen-komponen tersebut relatif dapat diterima karena sejalan dengan akuntansi berbasis akrual. Discretionary accruals merupakan selisih antara total akrual dan non discretionary accruals, yang merupakan komponen utama laba dalam akuntansi berbasis akrual Sulistyanto, 2008. Penelitian ini menggunakan model discretionary accrual dengan modified Jones dalam Kothari et al. 2005 yang dikutip oleh Tucker dan Zarowin 2005 sebagai indicator perataan laba. Model perhitungan discretionary accrual modified Jones tersebut adalah sebagai berikut: Discretionary total accruals sebuah perusahaan pada tahun tertentu dihitung dengan meregresi total akrual sebagai variable dependen. Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut: Semua nilai tersebut diregresikan dengan menggunakan sebagai variabel dependen, sedangkan , , sebagai variabel independen. Regresi terhadap keempat variable ini menghasilkan nilai b , b 1 , dan b 2 yang digunakan untuk menghitung nilai nondiscretionary total accruals NDAC. Sedangkan Discretionary Accrual DAC merupakan selisih dari Total Accrual TAC dengan Non Discretionary Accrual NDAC. Berikut adalah perhitungan DAC tersebut: Selanjutnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tucker dan Zarowin 2005, perusahaan akan dikelompokkan sebagai perusahaan perata laba smoother apabila terdapat korelasi negatif antara perubahan Discretionary Accrual ΔDACit dengan perubahan Pre-discretionary Income ΔPDIit. PDI merupakan selisih dari laba bersih perusahaan dengan Discretionary Accrual, dengan perhitungan sebagai berikut: Perataan Laba dalam penelitian ini merupakan variabel dummy, dimana perusahaan yang memiliki korelasi negatif antara DAC dan PDI akan diberi nilai 1, sedangkan perushaan yang memiliki korelasi positif akan diberi nilai 0. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa terdapat rangkaian pre-discretionary income yang kemudian manajemen menggunakan discretionary accrual agar laba dalam laporan keuangan menjadi lebih rata Tucker dan Zarowin, 2005. Jika pre- discretionary income tinggi maka akrual diskresioner akan menjadi negatif untuk mengurangi laba. Sedangkan, jika pre- discretionary income rendah maka akrual diskresioner akan positif untuk meningkatkan laba, oleh karena itu perataan laba merupakan korelasi negatif antara pre- discretionary income dengan discretionary accrual Ghanisa, 2009 dalam Aji dan Mita 2010.

2.4 Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

1 25 76

ANALISIS PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN, REPUTASI AUDITORDAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA.

0 4 27

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 3 14

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 2 11

LANDASAN TEORI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 5 22

BAB V PENUTUP PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan Dan Nilai Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 1 10

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

0 1 14