44
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval persentase
Kategori
1 84 -
≤100 Sangat Tinggi
2 64 -
≤84 Tinggi 3
52 - ≤64 Cukup
4 36 -
≤52 Rendah 5
20 - ≤36 Sangat
Rendah
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Kompetensi Guru
No. Interval persentase
Kategori
1 84 -
≤100 Sangat Baik
2 64 -
≤84 Baik 3
52 - ≤64 Cukup
Baik 4
36 - ≤52 Kurang
Baik 5
20 - ≤36 Tidak
Baik
3.4.4. Analisis Regresi berganda
3.4.4.1. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan dari tujuan dan hipotesis penelitian, maka model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Dalam
penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu cara belajar X1 dan kontinuitas belajar X2 serta prestasi belajar akuntansi Y. Setelah data terkumpul selanjutnya akan
dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis dua prediktor. Analisis regresi dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi
belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Tahun Ajaran 20102011. Adapun spesifikasi persamaan garis
regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
e x
b x
b a
Y +
+ +
=
2 2
1 1
Keterangan:
45
Y
: nilai estimasi Y
a
: nilai Y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu vertikal Y
2 1
x x
: nilai variabel bebas
1
x
dan
2
x
2 1
b b
: slope yang berhubungan dengan variabel
1
x
dan
2
x
: error Arikunto, 2002:62.
3.4.4.2. Persyaratan Uji Linier Berganda
Model analisis regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Pengujian dengan menggunakan uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik apa tidak. Adapun pengujian asumsi klasik
meliputi: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak Ghozali 2005: 74. Normalitas data dicari dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan adalah nilai probabilitas, yaitu jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka
data dalam penelitian berdistribusi normal .
Normalitas data keseluruhan dapat dilihat dari grafik normal P-P plotnya, apabila terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal Ghozali 2005: 76.
46
Uji Linieritas Garis Regresi Uji Linieritas Garis Regresi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung-jawabkan. Akan tetapi jika
tidak linier maka harus digunakan analisis nonlinier. Linieritas data dicari dengan bantuan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat dari nilai
signifikansinya, yaitu jika nilainya lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas
digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang
sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel bebas yang menjelaskan model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor
dan nilai tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10
Ghozali 2005:92. 3.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap disebut homoskedastisitas dan jika varian tersebut berbeda
disebut heteroskedastisitas.
47
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot dengan menggunakan program
SPSS, dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di Standardized. Dasar dalam
pengambilan keputusan antara lain: a.
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, menyempit, maka terjadi
Heteroskedastisitas b.
Jika tidak ada pola yang jelas maka titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2005:
105. Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan
dengan: 1.
Uji F atau Uji Simultan Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara keseluruhan atau
simultan, maka dilakukan uji F, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdapat dalam model secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
terikat dengan taraf signifikansi 5. Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang akurat maka
nilai F dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS. Dari perhitungan nilai F regresi, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:
a. Jika dalam uji F diperoleh signifikansi 0,05, maka nilai uji tersebut
signifikan, berarti
H
ditolak dan
a
H
diterima yang artinya motivasi belajar
48
dan kompetensi guru secara simultan mempengaruhi prestasi belajar pada siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 20102011.
b. Jika uji F diperoleh signifikansi
≥ 0,05, maka nilai uji tersebut tidak signifikan, berarti
H
diterima dan
a
H
ditolak yang artinya motivasi belajar dan kompetensi guru secara simultan tidak mempengaruhi prestasi belajar pada
siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 20102011. 2.
Uji t atau Uji Parsial Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara parsial, maka dilakukan
uji t, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdapat dalam model secara parsial terhadap variabel terikat dengan taraf signifikansi 5.
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat maka nilai t
hitung
dicari dengan menggunakan bantuan program SPPS. Dari perhitungan nilai t tersebut, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:
a. Apabila dalam uji t diperoleh signifikansi t 0,05 maka H
ditolak dan menerima Ha yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi
belajar dan kompetensi guru secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 20102011.
b. Apabila dalam uji t diperoleh signifikansi t
≥ 0,05 maka H o
diterima dan menolak Ha yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar dan kompetensi guru secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran
20102011.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN