15
bagian dari prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tuu 2004:76 yang menyatakan bahwa unsur yang ada dalam prestasi belajar adalah hasil
belajar dan nilai siswa. Tuu 2004:76 merumuskan prestasi belajar sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika siswa
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah 2.
Prestasi belajar tersebut terutama dinilai sebagai aspek kognitifnya 3.
Prestasi siwa dibuktikan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan perilaku seseorang setelah mengalami proses belajar. Proses
belajar terjadi karena adanya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil, serta masukan dari lingkungan berupa
rancangan dan pengelolaan motivasional. Seseorang dapat dikatakan belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak
semua perubahan bisa dikatakan sebagai prestasi belajar. Jadi prestasi belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan prestasi belajar sebagai produk atau
output dari proses belajar.
2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Menurut Siagalang dalam Tu’u 2008:78 faktor-faktor yang
16
mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari: kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan
pergaulan, sekolah dan sarana pendukung belajar. Agar hal ini lebih jelas, diuraikan sebagai berikut:
1. Faktor Kecerdasan
Biasanya, kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis. Rumusan di atas menunjukkan kecerdasan menyangkut kemampuan
yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti, memecahkan problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan
lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalamannya. 2.
Faktor Bakat Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dibawanya
sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa, bakat yang dimilikinya berbeda dengan siswa yang lain. Ada siswa yang berbakat
dalam bidang ilmu sosial, ada di ilmu pasti. Oleh karena itu, seorang siswa yang berbakat dibidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi dibidang ilmu pasti,
dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan dalam pelajaran, maka akan mencapai prestasi
yang tinggi dan memuaskan. 3.
Faktor Minat dan Perhatian Minat adalah kecendrungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah
melihat dan mendengar baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian biasanya selalu berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada satu
17
mata pelajaran tertentu, biasanya akan cenderung untuk memperhatikannya dengan baik.
4. Faktor Motif.
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, jika siswa memiliki motif yang baik dan kuat, maka hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai
prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan membawa dampak kurang baik bagi prestasi belajar.
5. Faktor Cara Belajar
Keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efektif memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi dibandingkan
dengan cara belajar yang tidak efisien. 6.
Faktor Lingkungan Keluarga Sebagian besar waktu siswa berada di rumah.orang tua, dan adik kakak
siswa adalah orang yang paling dekat dengan siswa. Oleh karena itu, keluarga merupakan salah satu potensi besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi
siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong, memberi semangat, membimbing, dan memberi teladan yang baik pada anaknya. Selain itu perlu
suasana hubungan dan komunikasi yang lancar antara orang tua dengan anak- anak, serta keadaan keuangan keluarga yang tidak kekurangan, sehingga bisa
memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak sebagai siswa. 7.
Faktor Sekolah
18
Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar sebagian besar siswa. Oleh karena itu,
sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental,
spiritual, disiplin, dan ilmu pengetahuan. Apabila sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi tiap elemen di
sekolah berjalan dengan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana penunjang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi tersebut akan
mendorong siswa berkompetensi dalam pelajaran. Keadaan seperti ini diharapkan dapat mendorong prestasi belajar siswa lebih tinggi.
2.2. Motivasi Belajar