40
3.4. Penyusunan dan Uji Coba Instrumen
3.4.1. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto,2002:160. Benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpul data. Instrumen atau alat pengumpul data harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel. Tahapan dalam penyusunan instrumen dala
penelitian ini yaitu: 1.
Tahap persiapan, tahap ini meliputi: pembatasan indikator yang diungkap, menentukan jumlah waktu yang akan disediakan untuk mengerjakan angket,
menentukan jumlah butir angket, menentukan tipe soal pilihan ganda dengan beberapa alternatif jawaban, membuat kisi-kisi angket, membuat angket sesuai
kisi-kisi, dan membuat skor angket 2.
Tahap pelaksanaan, yaitu angket diujikan pada responden atau siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
3. Tahap analisis instrumen, yaitu setelah angket disebarkan kepada responden
kemudian diolah dan dianalisis dari hasil jawaban angket masing-masig responden atau siswa tersebut. Namun sebelum angket disebarkan kepada
responden untuk diisi, maka angket diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah angket tersebut valid dan reliabel atau tidak.
41
3.4.2. Uji Coba Instrumen
3.4.2.1. Validitas Instrumen
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat
Arikunto, 2002: 145. Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sahih tidaknya angket dari motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa. Untuk mengukur tingkat validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus
product moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut:
r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− Y
Y N
X X
N Y
X XY
N
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N
= jumlah anggota populasi X = skor indikator yang diuji
Y = total skor indikator Arikunto,2002:146.
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat maka untuk mencari validitas angket menggunakan bantuan program SPSS. Hasil
perhitungan korelasi tersebut kemudian di konsultasikan dengan
tabel
r
yang diperoleh dari harga kritis product moment dengan taraf signifikasi 5 dan N
sesuai dengan data. Apabila
tabel xy
r r
maka korelasi tersebut signifikan dan berarti item angket tersebut bisa dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya, apabila
42
r
xy
r
tabel
maka korelasi tersebut tidak signifikan dan angket tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis validitas dengan program SPSS for windows release 13
kepada 20 responden, dari 44 item pertanyaan, ada 40 pertanyaan dikatakan valid dan 3 item pertanyaan 28, 29, dan 43 dinyatakan tidak valid
sehingga item yang tidak valid dihilangkan atau tidak digunakan dalam penelitian. Lebih lengkapnya mengenai hasil perhitungan validitas lihat pada lampiran.
3.4.2.2. Reliabilitas instrumen
Sebuah instumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap ajeg, artinya apabila instrumen tersebut dikenakan
pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu maka hasilnya akan tetap sama. Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat,
maka untuk mencari nilai reliabiltas menggunakan bantuan program SPSS. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
. Jika r
11
r
tabel
maka instrumen dikatakan reliabel dan jika r
11
r
tabel
maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS for windows release 13
untuk instrumen motivasi belajar sebesar 0,835 sedangkan kompetensi guru sebesar 0, 925. Karena hasil perhitungan reliabilitas lebih besar
dari r
tabel
= 0,444; maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Lebih lengkapnya mengenai hasil perhitungan reliabilitas lihat pada lampiran.
43
Metode Analisis Data 3.4.3.
Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan masing- masing variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari motivasi belajar,
kompetensi guru, dan prestasi belajar. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah dalam memahaminya. Rumus yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai
variabel adalah:
100 x
N n ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
n : nilai yang diperoleh N : nilai total
Arikunto, 2002:73. Untuk menentukan kategori deskriptif persentase DP yang diperoleh,
maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: a.
Persentase maksimal : 55 x 100 :
100 b.
Persentase minimal : 15 x 100 :
20 c.
Rentang persentase : 100 - 20 :
80 d.
Interval kelas persentase : 80 5 :
16 Adapun secara rinci mengenai interval kelas dan kategori variabel
motivasi belajar siswa dan kompetensi guru dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 sebagai berikut:
44
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval persentase
Kategori
1 84 -
≤100 Sangat Tinggi
2 64 -
≤84 Tinggi 3
52 - ≤64 Cukup
4 36 -
≤52 Rendah 5
20 - ≤36 Sangat
Rendah
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Kompetensi Guru
No. Interval persentase
Kategori
1 84 -
≤100 Sangat Baik
2 64 -
≤84 Baik 3
52 - ≤64 Cukup
Baik 4
36 - ≤52 Kurang
Baik 5
20 - ≤36 Tidak
Baik
3.4.4. Analisis Regresi berganda