Berdasarkan  uji  statistik  dengan  menggunakan  Friedman  Test  diperoleh hasil  bahwa  hipotesis  yang  diajukan  diterima,  maka  ada  pengaruh  pemanfaatan
tepung  biji  nangka  Arthocarphus  heterophyllus  lamk  sebagai  substitusi  dalam pembuatan  kudapan  berbahan  dasar  tepung  terigu  terhadap  sifat  organoleptik
aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. Menurut  Tabel  4.11  rata-rata  tertinggi  tingkat  kesukaan  panelis  terhadap
warna, rasa, aroma dan tekstur, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tepung biji nangka dengan konsentrasi 45 mempunyai tingkat kesukaan yang paling banyak
dibandingkan dengan kosentrasi yang lain. Hal ini dikarenakan konsentrasi tepung biji  nangka  pada  konsentrasi  45  sesuai  dengan  aspek  warna,  rasa,  aroma  dan
tekstur.  Dari  aspek  warna,  kudapan  tersebut  berwarna  kecoklatan  karena  dalam penambahan  tepung  biji  nangka  sempurna.  Dalam  aspek  rasa,  kudapan  memberi
rasa  manis  dan  enak.  Rasa  manis  tersebut  berasal  dari  gula  asli  dan  rasa  manis dari buah cery.  Aspek aroma, kudapan tersebut memberi  aroma khas  biji  nangka
sehingga  aroma  kudapan  tersebut  harum.  Sedangkan  dari  aspek  tekstur  kudapan tersebut  memberikan  tekstur  yang  berbeda  pula,  yaitu  kudapan  yang  halus  dan
lembut serta diatasnya dikasih hiasan cery.
5.2 HAMBATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
Kelemahan  dan  hambatan  yang  dihadapi  peneliti  dalam  melakukan penelitian  ini  adalah  semua  panelis  belum  pernah  melakukan  uji  sifat
organoleptik, sehingga pada saat melakukan pengujian sifat organoleptik, panelis merasa tidak percaya diri, canggung dan takut. Untuk  mengendalikan kelemahan
tersebut dengan cara menyerahkan teman-teman gizi untuk mendampingi penelis dalam  pengisian  data  diri,  pengisian  kuesioner,  pengujian  sifat  organoleptik
kudapan.  Selain  itu  juga  ada  panelis  yang  tidak  datang  tepat  waktu  sehingga  uji organoleptik tidak dilakukan bersamaan.
108
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  yang  telah  dilakukan,  maka
dapat disimpulkan :
1 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap kandungan protein dengan  p value 0,003  0,05.
2 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap kandungan karbohidrat dengan p value
0,000
0,05.
3 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap kandungan kalori dengan p value 0,005  0,05.
4 Tidak  ada  pengaruh  pemanfaatan  tepung  biji  nangka  Arthocarphus
heterophyllus lamk terhadap kandungan lemak dengan p value 0,104
0,05.
5 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap sifat organoleptik aspek warna dengan p value 0,012 0,05.
6 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap sifat organoleptik aspek rasa dengan p value 0,002 0,05.
7 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap sifat organoleptik aspek aroma dengan  p value 0,010 0,05.
8 Ada pengaruh pemanfaatan tepung  biji  nangka  Arthocarphus heterophyllus
lamk terhadap sifat organoleptik aspek tekstur dengan p value 0,011  0,05.
9 Kudapan  yang  paling  disukai  panelis  adalah  kudapan  dengan  kosentrasi
penambahan tepung biji nangka 45
6.2 SARAN