Interpretasi dari skoring tersebut adalah jika panelis menjawab sangat tidak suka diberi nilai 1, panelis menjawab tidak suka diberi nilai 2, panelis
menjawab agak suka diberi nilai 3, panelis menjawab suka diberi nilai 4 dan panelis menjawab sangat suka diberi nilai 5. Nilai dari masing-masing jawaban
tersebut dikalikan dengan frekuensi panelis yang memilih jawaban tersebut. Nilai semua jawaban pada setiap pertanyaan dijumlahkan kemudian dibagi jumlah
seluruh panelis yang mengikuti penilaian sehingga diperoleh nilai rata-rata yang dapat dicocokkan dengan kriteria yang ada. Dengan asumsi kriteria sebagai
berikut : 0 - 1,0
digolongkan sangat tidak suka 1,1 - 2,0
digolongkan tidak suka 2,1 - 3,0
digolongkan agak suka 3,1 - 4,0
digolongkan suka 4,1 - 5,0
digolongkan sangat suka Suharsimi, 2010: 279-285
3.8.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini merupakan analisis hasil dari variabel yang diteliti variabel bebas, yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat.
Sebelum dilakukan pengujian, data terlebih dahulu diuji kenormalannya dengan uji Shapiro-Wilk yang bertujuan untuk mengetahui jenis analisis yang akan
digunakan. Bila terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji statistik
parametrik dan apabila data tidak terdistribusi normal maka uji yang digunakan
adalah uji statistik non parametrik. Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui pemanfaatan tepung biji nangka Artocarpus heterophyllus lamk
sebagai substitusi dalam pembuatan kudapan berbahan dasar tepung terigu untuk PMT pada balita kajian terhadap kandungan protein, karbohidrat, lemak dan
kalori serta sifat organoleptiknya. Data yang diperoleh dari hasil pengujian kandungan protein, karbohidrat,
lemak dan kalori diolah secara deskriptif, selanjutnya dilakukan analisis dengan Anova, dengan uji alternatif Kruskall Wallis dan data hasil pengujian sifat
organoleptik kudapan kue mata jeli dilakukan analisis dengan Anova, dengan uji alternatif Friedman Test.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM
Penelitian dilakukan dua tahap yaitu pengujian tepung biji nangka, kandungan protein, karbohidrat, lemak dan kalori pada kudapan kue mata jeli di
Laboratorium Ilmu Pangan UNIKA Semarang dan uji sifat organoleptik kudapan pada ibu-ibu yang mempunyai balita di Desa Merden Kecamatan Purwanegara
Kabupaten Banjarnegara. Kudapan kue mata jeli merupakan kudapan dengan bahan dasar tepung biji
nangka. Produksi biji nangka di Desa Merden Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara sangat melimpah sehingga dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan kudapan. Biji nangka mudah didapat, harganya juga relatife murah dan memiliki kandungan zat gizi yang tinggi terutama pada kandungan protein. Cara
memperoleh biji nangka adalah dengan cara membeli dipasar tradisional yang ada di Desa Merden. Selain itu juga dapat membeli buah nangka pada petani nangka
di Desa Merden Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. Tepung biji nangka diujikan untuk mengetahui seberapa besar kandungan
protein, karbohidrat, lemak dan kalori yang ada di dalam tepung tersebut dengan metode analisi proksimat. Kudapan dengan empat konsentrasi penambahan
tepung biji nangka 0,15, 30 dan 45 diujikan sifat organoleptiknya yang meliputi aspek warna, rasa, aroma dan tekstur pada ibu-ibu yang mempunyai
balita di Desa Merden Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.