Komoditas Unggulan Perkebunan 1. Location Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Komoditas Unggulan
Komoditas ungulan merupakan komoditas yang memiliki nilai strategis berdasarkan pertimbangan fisik kondisi tanah dan iklim maupun sosial ekonomi dan
kelembagaan penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur, kondisi sosial budaya untuk dikembangkan disuatu wilayah Sitorus et
al. 2014. Pengembangan komoditas unggulan di suatu wilayah akan menjadi potensi ekspor dan agribisnis komoditas tersebut ke daerah lain yang akan menjadi
pemasukan pendapatan dan kesejahteraan bagi daerah tersebut.
Sitorus et al. 2014 mengungkapkan bahwa penentuan komoditas unggulan akan memberikan banyak keuntungan diantaranya biaya produksi lebih rendah jika
dibandingkan dengan daerah lain, potensi pengembangan cukup luas karena masyarakat mendukung dan tidak kesulitan memperoleh sumber daya manusia
pendukung. Penentuan komoditas unggulan menjadi sangat penting dikarenakan suatu daerah akan lebih fokus terhadap pengembangan komoditas tersebut baik itu
daya dukung lahan, produksi, pemasaran dan peningkatan nilai tambah.
Kota Pagar Alam walaupun secara administrasi merupakan kawasan perkotaan yang seharusnya kegiatan utamanya adalah perdagangan dan jasa, namun
realitanya merupakan kawasan berbasis pertanian. Komoditas pertanian di Kota Pagar Alam adalah komoditas perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura. Ketiga
komoditas utama di Kota Pagar Alam ini selalu mengekspor hasil komoditasnya kedaerah lain. Komoditas perkebunan diekspor ke Provinsi Lampung untuk diekspor
ke luar negeri atau keperluan domestik nasional. Komoditas tanaman pangan dan hortikultura selalu memasok kelebihan produksinya ke Kota Palembang.
5.1.1. Komoditas Unggulan Perkebunan 5.1.1. 1. Location Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA
Untuk melihat komoditas unggulan perkebunan maka dilakukan analisis location quotient LQ dan analisis shift share SSA. Nilai LQ menunjukkan
komoditas basis di suatu kecamatan. Nilai SSA digunakan untuk mengetahui dekomposisi pertumbuhan pada komoditas perkebunan. Perhatian utama dalam
analisis shift share SSA adalah pada nilai differential shift DS yang menunjukkan pergeseran suatu komoditas tertentu di suatu wilayah tertentu. Apabila DS bernilai
positif maka suatu wilayah dianggap memiliki keunggulan kompetitif karena secara fundamental masih memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang meskipun
faktor-faktor eksternal komponen regional shift dan proportional shift mengalami kemundurantidak mendukung. Dengan demikian komoditas inilah yang secara
potensial dan aktual mampu memberikan keunggulan kompetitif pada tiap kecamatan.
Data yang digunakan untuk menentukan komoditas unggulan perkebunan adalah data luas tanam komoditas perkebunan tahun 2010 dan 2014. Analisis
37
komoditas unggulan yang dilakukan berbasis kecamatan yang ada di Kota Pagar Alam. Hasil analisis nilai LQ dan DS Dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Nilai LQ dan DS Komoditas Perkebunan
KECAMATAN KOMODITAS
LQ
DS
2014
2010-2014
Pagar Alam Utara
cengkeh 0.00
- kelapa
0.24 -
karet 0.00
- kopi
1.21 +
vanili 0.00
- kemiri
2.94 -
kayu manis 1.52
+ lada
3.23 -
coklat 0.25
+ teh
0.00 -
Pagar Alam Selatan
cengkeh -
kelapa 1.11
- karet
- kopi
0.24 -
vanili -
kemiri 0.37
+ kayu manis
0.43 +
lada 0.61
+ coklat
- teh
6.47 -
Dempo Tengah
cengkeh 2.44
+ kelapa
karet 0.09
+ kopi
1.01 +
vanili 2.81
- kemiri
1.70 +
kayu manis 2.25
+ lada
1.21 +
coklat 2.21
- teh
0.00
Dempo Utara cengkeh
0.00 -
kelapa 0.97
- karet
0.00 -
kopi 1.32
+ vanili
0.00 -
kemiri 0.30
- kayu manis
0.00 -
lada 0.36
+ coklat
0.43 +
38
Tabel 21 Lanjutan
KECAMATAN KOMODITAS
LQ DS
2014 2010-2014
Dempo Selatan cengkeh
0.51 -
kelapa 2.12
+ karet
3.75 -
kopi 1.03
+ vanili
0.00 -
kemiri 0.00
- kayu manis
0.00 -
lada 0.37
+ coklat
0.30 -
teh 0.00
-
Nilai LQ pada penelitian ini menggunakan nilai pada tahun 2014. Nilai LQ dari tahun 2010-2014 Lampiran 4 digunakan untuk melihat trend perubahan nilai
tiap tahunnya. Nilai LQ 1 menunjukkan komoditas basis. Dari Tabel 21 didapatkan bahwa disetiap kecamatan memiliki komoditas basis. Komoditas basis perkebunan
untuk Kecamatan Pagar Alam Utara adalah kopi, kemiri, kayu manis dan lada. Kecamatan Pagar Alam Selatan adalah kelapa dan teh. Kecamatan Dempo Tengah
adalah cengkeh, kopi, vanili, kemiri, kayu manis, lada dan coklat. Kecamatan Dempo Utara adalah kopi. Kecamatan Dempo Selatan adalah kelapa, karet dan kopi.
Nilai DS pada penelitian ini menggunakan nilai periode 2010 dan 2014. Dari Tabel 21 nilai differential shift positif terdapat pada semua kecamatan. Di
Kecamatan Pagar Alam Utara nilai differential shift positif yaitu kopi, kayu manis dan coklat. Kecamatan Pagar Alam Selatan adalah kemiri, kayu manis dan lada.
Kecamatan Dempo Tengah adalah cengkeh, karet, kopi, kemiri, kayu manis dan lada. Kecamatan Dempo Utara adalah kopi, lada dan coklat. Kecamatan Dempo Selatan
adalah kopi, kayu manis dan lada.
Komoditas unggulan adalah komoditas yang memiliki nilai LQ 1 dan DS +. Dari Tabel 21 didapatkan bahwa komoditas unggulan perkebunan untuk Kecamatan
Pagar Alam Utara adalah kopi dan kayu manis. Kecamatan Dempo Tengah adalah kopi, cengkeh, kemiri, kayu manis dan lada. Kecamatan Dempo Utara adalah kopi.
Kecamatan Dempo Selatan adalah kopi. Kecamatan Pagar Alam Selatan tidak memiliki komoditas unggulan tetapi memiliki komoditas basis utama yaitu teh.
Komoditas basis teh ini merupakan milik Hak guna usaha milik PTPN VII Kota Pagar Alam. Komoditas basis ini tidak dapat didorong menjadi komoditas unggulan
dikarenakan arahan pengembangan di Kecamatan Pagar Alam Selatan adalah untuk pengembangan wilayah perkotaan.
39