2. Keinginan Menjadi Pusat Perhatian
Umumnya manusia ingin diakui dan diperhatikan. Oleh sebab itu, tidak sedikit dari mereka yang hanya tertarik untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya
sendiri dan tidak peduli mengenai yang dikatakan orang lain. Dengan cara seperti ini mereka dapat mendominasi orang lain dengan pembicaraannya dan berharap
mendapatkan perhatian atau pengakuan orang lain Hermawan, 2012: 73.
3. Menyimak Secara Selektif
Selektivitas memang menjadi salah satu karakteristik manusia, karena tidak mungkin seseorang menerima berbagai stimulus sekaligus. Oleh sebab itu,
selektivitas juga dapat memengaruhi proses penyimakan. Umumnya proses seleksi ini tidak diikuti oleh sikap objektif dan keterbukaan pikiran, sehingga
menyimak orang hanya menanggapi bagian-bagian tertentu dari komentar pembicara yang menarik minatnya dan menolak sebagian lainnya Hermawan,
2012: 73.
4. Menjadi Pengisi Kekosongan Celah
Orang-orang yang mengisi kekosongan atau kesenjangan, berpikir bahwa sesuatu yang diingatnya itu merupakan keseluruhan cerita, pembicaraan atau informasi.
Tidak jarang kita tidak bisa mengingat sesuatu secara keseluruhan, tetapi hanya setengahnya atau kurang dari setengahnya. Kemudian kita menambahkan kepada
bagian yang tidak kita ingat itu informasi versi sendiri, sehingga ketika kita mengatakannya secara utuh keseluruhan tentu saja pengisian kesenjangan sama
bahayanya dengan menyimak secara selektif, sebab pesan-pesan yang
ditinggalkan atau disampaikan merupakan sebuah versi yang bukan hanya lengkap tetapi juga menyimpang dari pesan sesungguhnya.
5. Berasimilasi terhadap Pesan yang Sebelumnya
Semua orang memiliki sebuah kecenderungan untuk menginterpretasikan setiap pesan dan mengaitkannya dengan pesan-pesan yang sama sebelumnya, yang dapat
diingat. Fenomena ini dinamakan asimilasi terhadap masukan sebelumnya. Hal ini akan menjadi masalah jika dilakukan secara berlebihan, apalagi jika pesan yang
disimaknya tersebut bertentangan dengan keyakinan penyimak. Apabila ini terjadi maka besar kemungkinan penyimak akan menekan, menarik, menyela,
menjejalkan, memotong-motong atau merusak pesan tersebut hanya untuk meyakinkan bahwa mereka konsisten dengan apa yang mereka dengar di masa
lalu. Jadi, pada dasarnya penyimak telah memiliki format pikiran tertentu, lalu mengiringi isi pembicaraan ke dalam format tersebutn Hermawan, 2012: 74.
6. Menyimak secara Terpisah
Menyimak secara terpisah hampir merupakan kebalikan dari menyimak selektif. Orang-orang yang termasuk kelompok ini bukannya melihat kepada sesuatu,
tetapi justru menghindarinya. Mereka mengikuti arus pembicaraan dengan perasan malas, tanpa memikirkan apa yang sedang dibicarakan. Jika pembicara
menyampaikan suatu pesan atau pembicaraan, mereka akan mengangguk atau menjawab lalu dengan segera melupakan apa yang telah pembicara katakan
Hermawan, 2012: 74.