Kemampuan Mendengarkan Kemampuan Memahami

merupakan tingkat pemula. Tetapi meskipun tidak mudah, guru masih dapat melatihnya dengan memberikan contoh sebuah video wawancara sehingga siswa dapat mengamati bagaimana sikap atau gerak-gerik narasumber pada saat memberikan jawaban kepada pewawancara.

5. Kemampuan Menarik Simpulan

Kemampuan menarik kesimpulan diperlukan oleh seorang pewawancara. Dalam proses wawancara, akan didapat berbagai tema pembicaraan yang sangat bervariasi, terlebih lagi jika wawancara dilakukan berkali-kali. Ketika melakukan analisis hasil wawancara, pewawancara hanya akan memproses tema-tema yang sesuai dengaan tujuan wawancara saja. Tema yang tidak terkait dengan tujuan wawancara akan diabaikan dan tidak diikutsertakan dalam proses analisis Herdiansyah, 2013: 40. Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan sangat berhubungan dengan kemampuan memahami siswa tersebut. Setiap siswa memang memiliki kemampuan yang berbeda-beda setiap individunya bergantung bagaimana siswa tersebut memahami isi wawancara tersebut. Kemampuan menarik kesimpulan tidak hanya dibutuhkan ketika siswa menjadi seorang pewawancara saja tetapi juga dibutuhkan siswa pada saat menyimak sebuah wawancara. Untuk melatih kemampuan menarik kesimpulan siswa tersebut, guru dapat memberikan contoh video wawancara yang berbeda-beda sehingga siswa juga dapat mengasah tingkat pemahamannya dan siswa dapat menyimpulkan tema serta kesimpulan dari wawancara yang telah diberikan guru dengan benar.

6. Kemampuan Menulis

Kemampuan terakhir yang diperlukan adalah kemampuan menulis. Seorang pewawancara ketika membuat laporan hasil wawancara harus memiliki kemampuan menulis yang baik. Salah satu kekuatan dalam laporan hasil wawancara, terletak pada uraian yang sarat makna dan rangkaian kata-kata yang mampu “menghipnotis” pembaca sehingga pembaca bukan hanya sekedar memahami apa yang dituliskan, tetapi juga seakan-akan ikut larut dalam cerita yang disusun oleh pewawancara. Tema-tema yang ditemukan dalam proses wawancara, dirangkai sedemikian rupa agar memiliki alur baca yang enak untuk dinikmati. Ketidakmampuan dalam menulis akan dapat menyebabkan tulisan terkesan kaku, tidak mengikuti alur cerita, dan kering makna sehingga tidak nyaman bagi pembaca dalam menikmati hasil tulisan tersebut Herdiansyah, 2013: 40. Kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang paling sulit yang harus dimiliki oleh siswa dalam menyimak wawancara. Siswa harus dapat menuliskan kembali dalam bahasa tulis apa saja yang telah ia dapat dalam wawancara yang telah disimaknya. Tidak banyak siswa yang memiliki kemampuan menulis yang baik pada tingkat pemula ini. Kebanyakan siswa tidak dapat menuliskan apa yang ia peroleh dari wawancara yang telah ia simak. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat membantu siswa dengan terlebih dahulu memberikan contoh video wawancara kepada siswa dan memberi contoh bagaimana cara merangkai hal-hal penting dalam wawancara tersebut. Dengan demikian, untuk tugas selanjutnya siswa akan lebih mudah merangkai dan menuliskan hal-hal penting atau informasi penting yang ia dapat dari wawancara yang ia simak kedalam bahasa tulis karena