kesempatan untuk didengarkan akan lebih siap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara. Oleh karena itu, guru hendaknya
menetapkan suatu contoh model bagi kegiatan menyimak seperti juga halnya memberikan kesempatan bagi pengajaran menyimak serta merencanakan
kegiatan-kegiatan khusus untuk mengembangkan serta memajukannya.
Dari kedua faktor lingkungan yang dapat memengaruhi siswa dalam menyimak tersebut, para guru harus menyadari betapa besar pengaruh lingkungan terhadap
keberhasilan menyimak, khususnya terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya. Baik yang menyangkut lingkungan fisik ruang kelas, maupun yang
berkaitan dengan suasana sosial kelas, sehingga faktor lingkungan tersebut tidak lagi menjadi penghambat siswa dalam kegiatan menyimak di kelas.
8. Faktor Peranan dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Contohnya sebagai guru dan pendidik, pasti ingin sekali menyimak ceramah,
kuliah, atau siaran-siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran baik di tanah air maupun di luar negeri. Perkembangan
pesat yang terdapat dalam bidang keahlian menuntut semua orang untuk mengembangkan suatu teknik menyimak yang baik. Jadi, jelaslah kepada semua
orang betapa pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan kegiatan menyimak Tarigan, 2008: 114.
Kedelapan faktor yang memengaruhi menyimak yang dikemukakan Tarigan 2008: 105 tersebut sangat berpengaruh antara yang satu dan lainnya terhadap
kemampuan menyimak siswa. Oleh karena itu, pada saat pembelajaran guru juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga siswa dapat memperoleh
hasih menyimak yang maksimal.
2.1.4 Kebiasaan Buruk dalam Menyimak
Walaupun tidak mungkin atau tidak perlu untuk menyimak secara efektif setiap saat, namun banyak orang yang memiliki satu atau lebih kebiasaan buruk yang
membuat mereka kurang dapat memahami pesan-pesan penting secara benar. Hermawan 2012: 72-76 menyebutkan sembilan kebiasaan buruk dalam
menyimak sebagai berikut.
1. Menyimak Semu
Menyimak semu atau berpura-pura menyimak pseudolistening merupakan perilaku yang hanya mementingkan penampilan luar. Para pseudolistening yang
terampil akan berpenampilan seolah-olah memberikan perhatian kepada pembicara. Sering kali para pseudolistening mengabaikan pembicara, sebab
baginya sesuatu yang dipikrkannya lebih penting daripada komentar-komentar pembicara. Mereka sering merasa bosan dengan isi pembicaraan dan berpikir
bahwa mereka telah mendengar yang dikatakan sebelumnya atau beralasan bahwa materi pembicaraan nanti dapat dilihat dalam buku teks, sehingga mereka
mengabaikan setiap kata-kata pembicara. Adapun alasannya, kenyatannya berpura-pura menyimak benar-benar merupakan sebuah bentuk komunikasi semu
atau palsu Hermawan, 2012: 72.