Pengertian model pembelajaran learning cycle Perkembangan model pembelajaran learning cycle

2.3.3.5 Gerakan kompleks

Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks.

2.3.3.6 Penyesuaian

Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.

2.3.3.7 Kreativitas

Kreativitas mangacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.

2.4 Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

2.4.1 Pengertian model pembelajaran learning cycle

Karplus Thier 1967 mendefinisikan learning cycle adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta belajar. Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sehingga peserta belajar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui peran aktivitas siswa. Learning cycle pada mulanya terdiri atas fase-fase eksplorasi, pengenalan konsep dan aplikasi konsep Dorlince, 2008. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Karplus ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan hal tesebut, learning cycle terdiri atas tahapan-tahapan yang terorganisir sehingga pemahaman siswa dapat terkonstruksi dengan baik.

2.4.2 Perkembangan model pembelajaran learning cycle

Model pembelajaran learning cycle pertama kali berkembang pada akhir 1950an dan awal 1960an pada zaman reformasi kurikulum oleh Atkin dan Karplus. Kemudian pada tahun 1967 Karplus dan Thier mengemukakan bahwa tiga fase dari model pembelajaran learning cycle terdiri atas preliminary exploration, invention, dan discovery. Pada awalnya model learning cycle ini baru digunakan di program sains sekolah dasar yaitu Science Curriculum Improvement Study SCIS. Namun kemudian berkembang bahkan sampai ke universitas Bybee et.al, 2006: 6-7. Tabel 2.1 Model Pembelajaran Learning Cycle Atkin-Karpus Fase Kegiatan pembelajaran Exploration Siswa memilki pengetahuan awal dengan fenomena yang ada Invention siswa dikenalkan dengan istilah baru yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari Discovery siswa menerapkan konsep dan menggunakannya pada situai yang baru Model pembelajaran learning cycle tidak berhenti dengan hanya tiga siklus. Pada pertengahan 1980an Biological Science Curriculum Study BSCS mengambangkan model learning cycle menjadi lima fase yaitu terdiri dari fase engage, explore, explain, elaborate dan evaluate. Perkembangan ini dilakukan dengan menambahkan fase engage di awal pembelajaran yang bertujuan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan fase evaluate ditambahkan di akhir pembelajaran yang bertujuan untuk menilai pemahaman siswa, sedangkan fase pemahaman konsep dan aplikasi konsep diganti dengan istilah baru yaitu explain dan elaborate Bybee et.al., 2006: 8. Tabel 2.2 Perbandingan Fase SCIS dan BSCS 5E pada Learning Cycle SCIS BSCS 5E Engagement fase baru Exploration Exploration diadaptasi dari SCIS Invention Term Introduction Explanation diadaptasi dari SCIS Discovery Concept Application Elaboration diadaptasi dari SCIS Evaluation fase baru Perkembangan model learning cycle yang paling baru sudah memiliki tujuh fase sehingga sekarang dikenal dengan model pembelajaran 7E. Perubahan yang terjadi pada tahapan 5E menjadi 7E terjadi pada fase Engage menjadi dua yaitu Elicit dan Engage, sedangkan pada fase Elaborate dan Evaluate menjadi tiga tahapan yaitu Elaborate, Evaluate, dan Extend. Perubahan tahapan learning cycle dari 5E menjadi 7E ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2.1 Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E Eisenkraft, 2003

2.4.3 Model pembelajaran Learning Cycle 7E

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

7 19 177

Pengaruh penggunaan LKS berbasis learning Cycle 7E pada pembelajaran konstruktivisme konsep sistem peredaran darah

0 4 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E SMK YPK MEDAN.

1 7 27

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN.

1 2 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MELALUI PRAKTIKUM DALAM MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI STOIKIOMETRI.

0 0 38

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN ENERGI PANAS.

1 31 52

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 1 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Nismalasari

0 1 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTU MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMP KRISTEN SENDANG TULUNGAGUNG PADA POKOK BAHASAN CAHAYA SKRIPSI

0 0 26

PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP SANTO YOSEF SURABAYA PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI SKRIPSI

0 0 19