Persepi Kesiapan Gerakan terbimbing Gerakan terbiasa Gerakan kompleks Penyesuaian Kreativitas

2.3.3 Hasil Belajar Psikomotorik

Aspek psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk aspek psikomotorik menurut Elizabeth Simpson meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas.

2.3.3.1 Persepi

Persepsi berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik.

2.3.3.2 Kesiapan

Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan terentu. Kategori ini mencakup kesiapan mental kesiapan mental untuk bertindak, kesiapan jasmani kesiapan jasmani untuk bertindak, dan kesiapan mental keinginan untuk bertindak.

2.3.3.3 Gerakan terbimbing

Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan kompleks.

2.3.3.4 Gerakan terbiasa

Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir.

2.3.3.5 Gerakan kompleks

Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks.

2.3.3.6 Penyesuaian

Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.

2.3.3.7 Kreativitas

Kreativitas mangacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.

2.4 Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

2.4.1 Pengertian model pembelajaran learning cycle

Karplus Thier 1967 mendefinisikan learning cycle adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta belajar. Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sehingga peserta belajar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui peran aktivitas siswa. Learning cycle pada mulanya terdiri atas fase-fase eksplorasi, pengenalan konsep dan aplikasi konsep Dorlince, 2008. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Karplus ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan hal tesebut, learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

7 19 177

Pengaruh penggunaan LKS berbasis learning Cycle 7E pada pembelajaran konstruktivisme konsep sistem peredaran darah

0 4 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E SMK YPK MEDAN.

1 7 27

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN.

1 2 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MELALUI PRAKTIKUM DALAM MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI STOIKIOMETRI.

0 0 38

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN ENERGI PANAS.

1 31 52

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 1 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Nismalasari

0 1 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTU MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMP KRISTEN SENDANG TULUNGAGUNG PADA POKOK BAHASAN CAHAYA SKRIPSI

0 0 26

PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP SANTO YOSEF SURABAYA PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI SKRIPSI

0 0 19