Isolasi Lignin dari Lindi Hitam Rendemen Lignin Isolat dan Kadar Lignin Murni Karakteristik Lignin Isolat Lindi Hitam dengan Spectroscopy FT IR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Isolasi Lignin dari Lindi Hitam

Lindi Hitam yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil pencucian dan penyaringan dari digester pada proses pembuatan pulp yang memiliki ciri-ciri umum yaitu : berwarna coklat kehitaman.

4.1.2. Rendemen Lignin Isolat dan Kadar Lignin Murni

Rendemen lignin hasil isolasi dari lindi hitam diperoleh sebesar 3.354. Nilai ini didapat dari hasil isolasi lignin dari lindi hitam seberat 12,075 gram dibandingkan dengan volume atau berat bahan baku sebesar 300 ml atau setara dengan 360 gram. Dimana lignin yang diperoleh merupakan perpaduan beberapa macam kayu.

4.1.3. Karakteristik Lignin Isolat Lindi Hitam dengan Spectroscopy FT IR

4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 panjang gelombangcm -1 lignin lindi hitam TDI poliuretan Universitas Sumatera Utara 4.1.4. Karakteristik Berdasarkan Analisa Sifat Mekanik dengan Uji Kuat Tekan Compressive Strength Test Aspal Modifier Telah dilakukan pengujian sifat mekanik terhadap semua jenis sampel dalam penelitian ini, diperoleh hasil rata-rata. Data merupakan data awal rata-rata setiap sampel telah dibuat dalam bentuk grafik. Pengujian kuat tekan Compressive Strength Test dilakukan pada Torsces Electronik sistem Universal system mechine. Alat penguji terdiri dari bagian pencatat yang dapat menunjukkan besarnya tenaga tekanan yang telah dilakukan dan diteruskan dalam bentuk grafik. Hasil pengujian didapatkan pengukuran harga Load dan Stroke. Harga Load mempunyai satuan dalam Kgf yang kemudian dikonfersikan ke satuan Nm 2 dan Stroke dalam mmmenit. Hasil penelitian ini diolah kembali untuk mendapatkan regangan dan tegangan. 1. Harga tegangan dihitung dengan rumus Tegangan= P A o = Load A o Contoh : - Sampel spesimen uji mempunyai tebal = 50 mm dan lebar = 50 mm maka : Ao = 50 mm × 50 mm = 2500 mm 2 dan bila harga load = 692 Kgf untuk sampel campuran Lignin Isolat dan Aspal 40:60. Maka harga tegangan di peroleh : Tegangan = Error Bookmark not defined. 2 2500 692 mm Kgf = 0.27 Kgf mm 2 Harga ini dirubah untuk menggunakan satuan Nm 2 , maka diperoleh Tegangan = 0,27 Kgf × 9,81 NKgf mm 2 × 10 -6 m 2 mm 2 = 2,7 x 10 6 N m 2 Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap variasi sampel, hasil pengujian kuat tekan Compressive Strength Test yang lain. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Uji Kuat Tekan Sampel Aspal Modifier Compressive Strength Test Universitas Sumatera Utara Sampel Luas A mm 2 Load Stroke mmmenit Aspal gram Lignin Isolat gram Kg.f Nm 2 60 40 2500 692 2,7 x 10 6 33,25 65 35 2500 322 1,26 x 10 6 30,50 70 30 2500 145 0,57 x 10 6 29,24 75 25 2500 125 0,49 x 10 6 27,87 80 20 2500 120 0,47 x 10 6 25,12 85 15 2500 102 0,4 x 10 6 24,89 90 10 2500 98 0,38 x 10 6 24,45 95 5 2500 85 0,33 x 10 6 23,11 100 2500 15 0,06 x 10 6 22,65 Hasil pengukuran kuat tekan dan regangan dari aspal modifier yang ditunjukkan pada tabel 4.1 terlihat bahwa dengan adanya peningkatan persen Lignin Isolat, kelenturan regangan cenderung meningkat, dimana pada komposisi perbandingan Lignin Isolat dengan aspal 40 : 60 sekitar 33,25 mmmenit, tegangannya 692 kg.f, sehingga kekerasannya baik dijadikan aspal modifier. Dengan persentase konsentrasi sampel tersebut didapatkan kombinasi optimum bahan pada aspal modifier.

4.1.5. Analisa Ketahanan Terhadap Air dengan Uji Serapan Air Water Absorption