Sifat Kimiawi Aspal Aspal

beton yang digunakan dalam proyek-proyek konstruksi jalan terbagi atas beberapa jenis yaitu jenis aspal beton campuran panas atau dikenal dengan Hot Mix Asphalt Concrete HMAC merupakan aspal yang paling umum digunakan dalam jalan raya, sedangkan jenis lainya seperti aspal beton campuran hangat, aspal beton campuran dingin, dan aspal mastis Asiyanto, 2008. Aspal iran merupakan salah satu jenis aspal yang diimpor dari Iran-Teheran. Aspal jenis ini direkomendasikan untuk negara-negara yang mempunyai iklim tropis termasuk Indonesia, karena di desain untuk bisa elastis menyesuaikan suhu yang naik dan turun, contohnya aspal tipe grade 6070. Untuk data jenis pengujian dan persyaratan aspal tersebut tercantum seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Data Jenis Pengujian dan Persyaratan Aspal Grade 6070 Sifat Ukuran Spesifikasi Standart Pengujian Densitas pada T 25 o C Km 3 1010 - 1060 ASTM-D713289 Penetrasi pada T 25 o C 0,1 mm 6070 ASTM-D5 Titik leleh o C 4956 ASTM-D36 Daktilitas pada T 25 o C Cm Min. 100 ASTM-D113 Kerugian pemanasan wt Max. 0,2 ASTM-D6 Penurunan pada penetrasi setelah pemanasan Max. 20 ASTM-D6D5 Titik nyala o C Min. 250 ASTM-D92 Kelarutan dalam CS 2 wt Min. 99,5 ASTM-D4 Spot Test Negatif AASHO T102 Sumber : Spesifikasi Campuran Aspal Panas 2004, Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah

2.1.2 Sifat Kimiawi Aspal

Aspal dipandang sebagai sebuah sistem koloidal yang terdiri dari komponen molekul berat yang disebut aspaltene, dispersihamburan di dalam minyak perantara disebut maltene. Bagian dari maltene terdiri dari molekul perantara disebut resin yang menjadi instrumen di dalam menjaga dispersi asphaltene. Koninklijke, 1987. Aspal merupakan senyawa hidrogen H dan karbon C yang terdiri dari paraffin, naften dan aromatis, bahan-bahan tersebut membentuk : Universitas Sumatera Utara a Asphaltene. Kelompok ini membentuk butiran halus, berdasarkan struktur benzena aromatis serta berat molekul tinggi. Gambar 2.2 Struktur Asphaltene b Oil. Kelompok ini berbentuk cairan yang melarutkan asphaltene, tersusun dari paraffin, siklo paraffin dan aromatis serta mempunyai berat molekul rendah. c Resin. Kelompok ini membentuk cairan penghubung asphaltenese dan mempunyai berat molekul sedang. Selanjutnya gabungan oil dan resin sering disebut maltene. Fungsi kandungan aspal dalam campuran juga berperan sebagai selimut agregat dalam bentuk film aspal yang berperan menahan gaya gesek permukaan dan mengurangi kandungan pori udara yang juga berarti mengurangi penetrasi air ke dalam campuran Rianung, 2007. Di dalam maltene terdapat tiga komponen penyusun yaitu saturate, aromatis, dan resin. Dimana masing-masing komponen memiliki struktur dan komposisi kimia yang berbeda, dan sangat menentukan dalam sifat rheologi bitumen. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Struktur Saturate Aspal merupakan senyawa yang kompleks, bahan utamanya disusun oleh hidrokarbon dan atom-atom N, S, dan O dalam jumlah yang kecil, juga beberapa logam seperti Vanadium, Ni, fe, Ca dalam bentuk garam organik dan oksidanya. Dimana unsur- unsur yang terkandung dalam bitumen adalah Karbon 82-88, Hidrogen 8-11, Sulfur 0-6, Oksigen 0-1,5, dan Nitrogen 0-1. Berikut sifat-sifat dari senyawa penyusun dari aspal : a. Asphaltene - Berwarna hitamcoklat amorf, bersifat termoplatis dan sangat polar, merupakan komplek aromatis, HC ratio 1 :1, berat molekul 1000 – 100000, dan tidak larut dalam n-heptan. - Berpengaruh pada sifat reologi bitumen, pemanasan yang berkelanjutan akan rusak. - Makin tinggi asphaltene, maka bitumen makin keras, makin kental, makin tinggi titik lembeknya, makin rendah harga penetrasinya. b. Resin 1. Berwarna coklat tua, berbentuk solidsemi solid, tersusun oleh C dan H, dan sedikit O, S, dan N, bersifat sangat polar, HC ratio 1,3 - 1,4, berat molekul 500 – 50000, dan larut dalam n-heptan. Universitas Sumatera Utara 2. Daya rekat yang kuat, dan berfungsi sebagai dispersing agent atau peptisizer dari asphaltene. c. Aromatis 1. Berwarna coklat tua, berbentuk cairan kental, bersifat non polar, dan di dominasi oleh cincin tidak jenuh, berat molekul 300 – 2000. 2. Terdiri dari senyawa naften aromatis, komposisi 40-65 dari total bitumen. d. Saturate - Berbentuk cairan kental non polar, berat molekul hampir sama dengan aromatis. - Tersususn dari campuran hidrokarbon lurus, bercabang, alkil napthene, dan aromatis, komposisi 5-20 dari total bitumen. Asphaltene dan resin yang bersifat sangat polar dapat bercampur membentuk koloid atau micelle dan menyebar dalam aromatis dan saturate. Dengan demikian maka aspal atau bitumen adalah suatu campuran cairan kental senyawa organik, berwarna hitam, lengket, larut dalam karbon disulfida, dan disusun utamanya oleh ”polisiklik aromatis hidrokarbon” yang sangat kompak. Nuryanto, A. 2008.

2.1.3 Aspal Modifier