3.7.2 Analisis Data Akhir
Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya
sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik, setelah data awal yang didapat dari nilai ulangan harian pada pokok
bahasan sebelumnya, maka data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
sampel yang diperoleh digunakan uji Chi-Kuadrat. Hipotesis statistika yang digunakan adalah sebagai berikut.
H : Data berdistribusi normal
H
1
: Data tidak berdistribusi normal Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:
a. Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.
b. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas dengan rumus interval
= + . ��g
c. Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
d. Membuat tabulasi data kedalam interval kelas.
e. Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus
�
=
− ̅ �
, dimana S adalah simpangan baku dan X adalah rata-rata sampel Sudjana, 1996:
138.
f. Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan tabel. g.
Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva χ = ∑
�
�
−�
�
�
�
,
�
�
dengan χ = Chi–kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan
h. Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi–kuadrat dengan
taraf signifikan 5. i.
Menarik kesimpulan jika χ
ℎ�
χ
�
, maka data berdistribusi normal Sudjana, 1996: 273.
3.7.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk
menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai
varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:
� : � = � varians homogen. � : � ≠ � varians tidak homogen.
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan dua rumus, jika banyak peserta didik kelas eksperimen sama dengan banyak peserta didik kelas kontrol digunakan
rumus sebagai berikut:
ℎ� �
=
�
�
�
�
, Sudjana, 1996: 250 dengan
V
b
= varians terbesar V
k
= varians terkecil Rumus untuk mencari varians adalah sebagai berikut
= ∑
�−
̅ −
Keterangan : varians sampel,
�
: data ke-i, ̅ : rata-rata, dan
: jumlah sampel. Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak maka F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan α= 5 dengan dk pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil
dikurangi satu. Jika F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima. Yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.
Jika banyak peserta didik kelas eksperimen tidak sama dengan banyak peserta didik kelas kontrol, digunakan rumus uji Bartlet sebagai berikut.
a Varians gabungan dari semua sampel
= Ʃ
�
−
�
Ʃ
�
− Keterangan :
= Varians gabungan
�
= Kelas ke-i
�
= Varians kelas ke-i b
Harga satuan B B =
��g Ʃ
�
− c
Dalam uji Bartlet digunakan statistik chi-kuadrat = �n
{ − Ʃ
�
− ��g
�
} Dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.
Selanjutnya, harga
ℎ� �
yang diperoleh dikonsultasikan ke
�
dengan derajat kebebasan dk = k-1 dan taraf signifikan 5. Ho ditolak jika
ℎ� �
−� −
Sudjana, 2005: 263.
3.7.2.3 Uji Perbedaan Rata-rata Uji Pihak Kanan