Kemampuan Pemecahan Masalah Landasan Teori

c. melalui model pembelajaran ekspositori selain peserta didik dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus peserta didik dapat melihat atau mengobservasi, d. keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar Kekurangan dari model ekspositori menurut Sanjaya 2011: 190-192 adalah: a. strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap peserta didik dengan kemampuan mendengar dan menyimak yang baik, b. strategi ini tidak mungkin melayani perbedaan kemampuan belajar, pengetahuan, minat, bakat, dan gaya belajar individu, c. karena lebih banyak dengan ceramah, strategi ini sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi peserta didik, d. keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan yang dimiliki guru, e. gaya komunikasi pada strategi ini satu arah jadi kesempatan mengontrol kemampuan belajar peserta didik terbatas.

2.1.7 Kemampuan Pemecahan Masalah

Menurut Krulik dan Rudnik, sebagaimana yang dikutip oleh Carson 2007: 7, pemecahan masalah sebagai individu yang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mereka miliki untuk memenuhi sebuah tuntutan dari situasi yang tidak biasa. Peserta didik harus menggunakan apa yang telah mereka pelajari dan mengaplikasikannya pada situasi yang baru dan berbeda. Gagne, sebagaimana yang dikutip oleh Suherman 2003:89 mengemukakan bahwa keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Krulik dan Rudnik serta Gagne, dapat diartikan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena kemampuan tersebut menuntut individu untuk menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang dimiliki untuk memecahkan suatu masalah. Suatu soal matematika akan menjadi masalah bagi peserta didik, jika peserta didik: 1 memiliki pengetahuanmateri prasyarat untuk menyelesaikan soal tersebut; 2 diperkirakan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal tersebut; 3 belum mempunyai algoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya; 4 punya keinginan untuk menyelesaikannya Suyitno, 2004:3 Menurut Polya, sebagaimana dikutip oleh Hudojo 2003:150 dalam matematika terdapat dua macam masalah, yaitu masalah menemukan dan masalah membuktikan. 1 Masalah untuk menemukan, dapat teoretis atau praktis, abstrak atau konkret. Bagian utama dari masalah ini adalah sebagai berikut. a Apakah yang dicari? b Bagaimana data yang diketahui? c Bagaimana syaratnya? Ketiga bagian utama tersebut sebagai landasan untuk menyelesaikan masalah jenis ini. 2 Masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa pernyataan itu benar atau salah, tidak kedua-duanya. Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis atau konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya. Pada penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah masalah menemukan. Dirjen Dikdasmen Depdiknas No 506CPP2004, sebagaimana dikutip oleh Shadiq 2009: 14-15, menyebutkan indikator-indikator pemecahan masalah adalah sebagai berikut. 1 Menunjukkan pemahaman masalah. 2 Mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah. 3 Menyajikan masalah secara sistematik dalam berbagai bentuk. 4 Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat. 5 Mengembangkan strategi pemecahan masalah. 6 Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah. 7 Menyelesaikan masalah yang tak rutin. Langkah-langkah dan prosedur yang benar diperlukan dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Polya 1973:16, mengajukan empat langkah yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah yaitu sebagai berikut. 1 Memahami masalah Untuk memahami masalah yang dihadapi, peserta didik harus memahamimembaca masalah secara verbal. Kemudian permasalahan tersebut dilihat lebih rinci: a apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan; b data apa yang dimiliki; c mencari hubungan-hubungan apa yang diketahui, data yang dimiliki dan data yang ditanyakan dengan memerhatikan: bagaimana kondisi soal, mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan lainnya, apakah kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan, atau kondisi itu saling bertentangan; d mensketsa gambar yang diperlukan. 2 Merencanakan penyelesaian Pada langkah merencanakan penyelesaian, perlu diperhatikan hal-hal berikut. a Pertama kali memulai lagi dengan mempertanyakan hubungan antara yang diketahui dan ditanyakan. b Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini. c Memperhatikan yang ditanyakan, mencoba memikirkan soal yang pernah diketahui dengan pertanyaan yang sama atau serupa. 3 Melaksanakan perencanaan Melaksanakan rencana pemecahan dengan melakukan perhitungan yang diperlukan untuk mendukung jawaban suatu masalah. 4 Melihat kembali Mengecek kembali hasil yang diperoleh kemudian menyimpulkannya. Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pemecahan masalah adalah langkah-langkah yang telah diajukan oleh Polya, sedangkan yang dimaksud kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek pemecahan masalah materi segiempat setelah peserta didik diberikan tes pada akhir pembelajaran. Peserta didik dikatakan mampu memecahkan masalah jika nilai peserta didik pada tes kemampuan pemecahan masalah dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah yakni lebih dari atau sama dengan 73.

2.1.8 CD Pembelajaran