= 6; panjang kelas = 7; rata-rata = 80,7; simpangan baku = 9,504615 diperoleh �
ℎ� �
= , . Dengan banyaknya data 32, dan dk = 6
– 3 = 3 diperoleh �
�
= , . Hasil analisis uji normalitas data tahap awal kelas kelas
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelas Kontrol Data
Kriteria Nilai tes
kemampuan pemecahan masalah
kelas kontrol ,
, Normal
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas diperoleh �
ℎ� �
�
�
, maka H
diterima. Ini berarti nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama homogen. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Bartlet. Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut.
H : σ = σ kedua kelompok memiliki varians yang sama dan H : σ ≠ σ kedua kelompok memiliki varians yang tidak sama.
Kriterianya pengujiannya, dengan α = 5 dan dk = k-1, terima � jika
. Dari hasil perhitungan, diperoleh =
0,021536. Dengan α
2 hitung
2 tabel
2 hitung
2 tabel
2 hitung
= 5 dan dk = 2-1 = 1 diperoleh = 3,81. Hasil analisis uji homogenitas data
tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Tahap Akhir
Data
2 hitung
2 tabel
Kriteria Nilai Tes
Kemampuan Pemecahan
Masalah 0,118903
3,81 Homogen
Karena
2 hitung
2 tabel
, maka H diterima. Dapat dikatakan bahwa
sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.2.3 Uji Proporsi
Uji proporsi pihak kanan digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran mind mapping berbantuan CD pembelajaran pada materi pokok segiempat dapat
mencapai ketuntasan klasikal. Pada penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal apabila lebih dari atau sama dengan 85 hasil tes kemampuan pemecahan
masalah peserta didik mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 73. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut.
� ∶ � , proporsi peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah
kurang dari sama dengan , .
� ∶ � , proporsi peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah
lebih dari , .
2 tabel
Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika
ℎ� �
, −∝
dimana
, −∝
=
,
= 1,64. Hasil perhitungan untuk kelas eksperimen dari 31 peserta didik, jumlah peserta didik yang tuntas 30 anak dan jumlah peserta didik yang tidak
tuntas ada 1 anak diperoleh
ℎ� �
= , dan
�
= , . Karena
ℎ� �
�
, maka H ditolak. Dapat dikatakan bahwa proporsi peserta didik
yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah lebih dari
. Artinya, kemampuan pemecahan masalah materi segiempat peserta didik kelas
eksperimen telah mencapai ketuntasan klasikal di mana sekurang-kurangnya 85 peserta didik memperoleh nilai
73 yaitu sebesar 96,7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.2.4 Uji Perbedaan Rata-rata