Proses produksi Komponen-komponen Utama Perikanan Tangkap

12

2.2.3 Proses produksi

Untuk mewujudkan sebuah sistem usaha perikanan tangkap nasional, perlu kebijakan dan program yang bersifat terobosan breakthrough yaitu berdasarkan pendekatan sistem industri perikanan tangkap. Berdasarkan pada pendekatan sistem tersebut, untuk merealisasikan tujuan industri perikanan tangkap nasional perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut : 1 Upaya optimalisasi antara ketersediaan sumber daya stock ikan dengan tingkat penangkapan effort pada setiap wilayah penangkapan ikan. Hal ini sangat penting untuk menjamin sistem usaha perikanan tangkap yang efisien dan menguntungkan profitable secara berkelanjutan. Apabila tingkat penangkapan ikan disuatu wilayah penangkapan melebihi potensi lestarinya Maximum Sustainable Yied, MSY, maka akan terjadi fenomena tangkap lebih overfishing yang berakibat pada menurunnya hasil tangkapan persatuan upaya catch per unit of effort, pada gilirannya mengakibatkan penurunan pendapatan nelayan. 2 Pengembangan teknologi penangkapan yang bersifat selektif, efisien dan ramah lingkungan eco-friendly, yang disainnya disesuaikan dengan kondisi oseanografis fishing ground, sifat biologis ikan sasaran, serta siklus hidup dan dinamika populasi ikan. 3 Kapal penangkapan ikan yang disain sesuai dengan kondisi oseanografis fishing ground , sifat biologis ikan sasaran, serta siklus hidup dan dinamika populasi ikan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi teknis penangkapan ikan. 4 Disamping penerapan manajemen perikanan yang baik, pemerintah goverment perlu menerapkan suatu regulasi mengenai pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab sebagai mana yang tertuang FAO-Code of Conduct for Responsible Fisheries , yang dewasa ini bergaung di dunia internasional. Committee on Fisheries FAO telah menyepakati tentang International Plan of Action on Illegal, Unreported, and Unregulated IUU fishing yang mengatur mengenai 1 praktik ilegal seperti pencurian ikan, 2 praktik perikanan yang tidak dilaporkan unreported, dan 3 praktik 13 perikanan yang tidak diatur sehingga mengancam kelestarian stok ikan global unregulated. Pemeliharaan habitat sumber daya ikan, sehingga rekuitmen dan pertumbuhan individu ikan terus membaik sekaligus menekan kematian alamiah ikan. Hal ini penting karena habitat yang sehat dan produktif akan mendukung produktivitas dan sumber daya ikan yang mendiaminya. Wiyono 2006 menjelaskan bahwa terdapat beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai regulasi dalam memelihara kelangsungan sumber daya hayati ikan laut diantaranya berupa penerapan MPA Marine Protected Area dan close season.

2.2.4 Prasarana pelabuhan