.2 . 2 .3 Perikanan tangkap Model pengembangan perikanan tangkap di pantai selatan Provinsi Jawa Barat

37 Kandungan oksigen di perairan ini menunjukkan nilai maksimum pada kedalaman 63 – 95 m sebesar 5 mll. Pada selang kedalaman sekitar 300 -1000 merupakan daerah oksigen minimum bernilai kurang dari 1 mll. Di bawah kedalaman ini kandungan oksigen kembali meningkat sampai 2 mll pada kedalaman 1500 m.

4.1 .2 . 2

Komposisi jenis ikan dan k elimpahan relatif Terdapat 30 famili ikan laut dalam pada kedalaman 500-1000 m dengan total individu ikan sebanyak 568 ekor. Famili Macrouroidae, Myctiphidae, Alepocephalidae, Nemipteridae , dan Brotulidae. Komposisi kelimpahan terbesar pada kedalaman ini adalah Macrouroidae sebesar 32, selanjutnya Myctiphidae 18, Alepocephalidae 10, Nemipteridae 8, Brotulidae 7. Sebanyak 18 famili memiliki terdapat dalam jumlah lebih kecil dari 1 dan tergabung dalam other dengan komposisi sebesar 9. Jenis ikan laut dalam yang ditemukan pada kedalaman ini antara lain : Diaphus sp, Coelorinchus, Bathygadus , Argyropelecus, Chauliodus macaouni, Bathylagus, dan Monomitopus pallidus . Kebanyakan ikan ini ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Jenis ikan paling dominan p ada kedalaman 200 - 500 m adalah famili Cepolidae yaitu sebesar 839,822 kgkm 2 dengan padat sediaan stock density sebesar 1.679,644 kgkm 2 , sedangkan famili Squalidae dan Synodontidae sebesar 224,5366 kgkm 2 dan 110,2534 kgkm 2 , dengan padat sediaan sebesar 449,0732 kgkm 2 dan 220,5068 kgkm 2 , sedangkan famili yang lainnya lebih kecil dari 52,5300kgkm 2 dengan padat sediaan lebih kecil dari 105,0602 kgkm 2 . Untuk kedalaman 100 - 200 m, jenis ikan yang dominan adalah dari famili Cepolidae yaitu sekitar 1.239,201 kgkm 2 dengan padat sediaan stock density sebesar 2.478,402 kgkm 2 , , sedangkan famili Squalidae sekitar 566,1005 kgkm 2 dengan padat sediaan sebesar 1.132,201 kgkm 2 , dan famili Serranidae , Peristedidae, Carangidae, Priachantidae, Pomacentridae dan Synodontidae sekitar 96,50108 -191,6667 kgkm 2 dengan stock density berkisar antara 193,0022-383,3333 kgkm 2 . 38

4.1 .3 Perikanan tangkap

Perairan laut selatan Jawa Barat memiliki sifat-sifat dan kondisi yang berkaitan dengan potensi sumber daya ikan dan usaha-usaha pemanfaatannya. Kondisi perairan laut selatan Jawa Barat sebagaimana umumn ya kondisi laut tropis yang selalu menerima cahaya matahari cukup optimal sepanjang tahun yang berperan penting bagi pertumbuhan jasad renik yang merupakan salah satu faktor pendukung besarnya produkti v f itas laut tersebut. Jawa Barat dengan panjang garis pantai sekitar 799,73 km dan kondisi lingkungan pesisir yang masih relatif lestari khususnya dipantai sSelatanelatan , memiliki potensi untuk mengembangkan usaha perikanan tangkap dan pengembangan usaha budi daya laut. Di perairan laut selatan Jawa Barat terdapat komunitas yang mempunyai corak daerah tropis, yaitu terumbu karang dan hutan bakau mangrove. Kondisi kedua ekosistem tersebut pada saat ini di beberapa tempat sudah dalam keadaan kritis dan terancam kelestariannya, yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan dan penanganan yang kurang bijaksana. Dalam rangka perlindungan terhadap kelestarian sumber daya ikan diperlukan perlindungan terhadap terumbu karang dan jalur hijau mangrove di sepanjang pantai. Potensi sumber daya perikanan dan kelautan Jawa Barat sangat besar yang terdiri atas potensi perikanan tangkap, perikanan budi daya dan bioteknologi kelautan. Potensi lestari sumber daya perikanan tangkap diperkirakan sebesar 260.000 ton per tahun terdiri atas perikanan laut 240.000 ton yang tersebar di perairan utara dan Selatanselatan Jawa Barat serta ZEEI, dan penangkapan di perairan umum sebesar 20.000 ton . Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat , 2005. 1 4.1 .3.1 Nelayan Berdasarkan data statistik, tahun 2001 - 2005 jumlah rumah tangga perikanan RTP perairan Selatan selatan propinsiProvinsi Jawa Barat sebanyak 3.209 – 11.114 RTP setara dengan 16.045 – 55.570 jiwa. Dari jumlah RTP tersebut pada umumnya memiliki kondisi sosial yang masih di bawah garis kemiskinan bila dibanding dengan masyarakat lainnya. Kemiskinan yang 39 dihadapi tersebut meliputi material, pendidikan dan status sosial, yang semua itu bukan disebabkan karena terbatasnya sumber daya ikan tetapi erat hubungannya dengan terjadinya perubahan ekonomi, belum meratanya pembangunan serta disebabkan oleh perilaku budaya sebagian besar nelayan yang belum mendukung kearah perubahan yang positif. Jumlah nelayan perikanan laut berdasarkan RTP menurut katagori usaha Provinsi Jawa Barat bagian Selatanselatan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah nelayan berdasarkan RTP menurut katagori usaha Provinsi Jawa Barat bagian sS elatan, Tahun 2001–2005 Kategori Usaha TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005 Tanpa Perahu 415 1428 1845 4.337 5.197 Perahu Tanpa Motor Jukung 269 206 63 55 48 Kecil - - 60 60 60 Sedang - - 56 56 56 Besar - - - - - Motor Tempel 2.422 2.810 2.961 3.640 4.474 Kapal Motor GT 0 – 5 18 12 121 354 1.034 5 – 10 25 51 124 152 185 10 - 20 30 38 14 16 18 20 - 30 10 21 9 14 21 30 20 21 4 21 21 Jumlah 3.209 4.587 5.257 8.704 11.114 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Statistik Perikanan Tangkap Jawa Barat, Tahun 200 21 sampai dengan Tahun 2006 – 2005

4.1 .3 . 2