d. Penyilangan dan Mutasi
Pada kasus 3 peluang penyilangan adalah 0,9 artinya diharapkan 90 populasi yang terbentuk pada generasi berikutnya adalah hasil
penyilangan generasi sebelumnya. Teknik penyilangan yang digunakan adalah penyilangan satu titik one point crossover. Berikut populasi
baru Pop1 hasil penyilangan kromosom-kromosom induk yang terseleksi :
Gambar 35. Populasi Pop1 pada kasus 2 Proses mutasi pertama kali terjadi pada kromosom anak ke-23
dalam populasi Pop1. Kromosom tersebut mengalami mutation- embedded within crossover atau mutasi yang terjadi setelah proses
penyilangan. Kromosom tersebut mengalami mutasi pada gen-9 dari bernilai 16 menjadi nilai 4. Mutasi tersebut menyebabkan kromosom
menjadi ilegal karena nilai I
3
= -4. Pencarian solusi optimal akan terus berlangsung yang dimulai
dari pembangkitan populasi kromosom awal secara acak, evaluasi kromosom, seleksi kromosom, penyilangan, dan mutasi. Pada kasus 2
ini kriteria penghentian yang digunakan adalah jumlah generasi maksimum, dimana iterasi akan berakhir apabila telah mencapai 2500
generasi.
e. Hasil Running Progam GASCM Ver. 1.0 Hasil running dari program GASCM Ver. 1.0 untuk kasus 2
disajikan dalam dua buah grafik yaitu grafik nilai fitness rata-rata dan fitness minimum untuk setiap generasi sampai generasi maksimum; dan
grafik frekuensi penyilangan dan mutasi untuk setiap generasi sampai generasi maksimum.
.
Gambar 36. Grafik nilai fitness rata-rata dan fitness minimum tiap generasi pada kasus 2
Gambar 37. Grafik frekuensi penyilangan dan mutasi tiap generasi pada kasus 2
5 10
15 20
25
500 1000
1500 2000
2500
Generasi F
r e
k
u e
n s
i
3250 3300
3350 3400
3450 3500
3550 3600
3650
500 100
150 2000
2500
Generasi F
i t
n e
s s
Fitness Rata-Rata Fitness Minimum
penyilangan
mutasi
Dari Gambar 36 terlihat bahwa nilai fitness minimum pada setiap generasi berfluktuasi cukup drastis. Hal tersebut dikarenakan
pada suatu generasi terjadi mutasi yang menyebabkan kromosom ilegal dan fitness menjadi sangat minimum. Tertapi kromosom tersebut untuk
generasi berikutnya tidak terpilih lagi. Frekuensi mutasi tersebut terjadi hingga generasi maksimum, dapat dilihat pada Gambar 37 proses
penyilangan dan mutasi pada umumnya terjadi bersama-sama. Penurunan nilai-fitness rata-rata dan minimum mulai terjadi
pada rentang generasi ke-0 hingga generasi 110 mencapai nilai fitness 3478. Kemudian menurun cukup tajam pada generasi ke-120 hingga
generasi ke-280 pada nilai fitness 3424. Penurunan terjadi agak landai mulai dari generasi ke-200 sampai generasi ke-1721 lalu konvergen
generasi ke-1722 dengan nilai 3408 hingga generasi maksimum. Solusi optimal yang dicapai oleh algoritma genetika pada kasus 2 adalah
TSCC dengan nilai 3408. Berikut nilai dari gen-gen yang optimal yang merupakan variabel-variabel keputusan secara berurutan S
11
, S
21
, S
31
, S
12
, S
22
, S
32
, S
13
, S
23
, S
33
, X
11
, X
21
, X
12
, X
22
, X
13
, X
23
, X
14
, X
24,
S
41,
S
42,
S
43,
X
31,
X
32,
X
33,
X
34,
I
1,
I
2,
dan I
3
adalah 6, 5, 10, 0, 16, 3, 25, 4, 11, 10 12, 1, 3, 8, 3, 16, 0, 14, 6, 0, 0, 22, 14, 4, 0, 7,
dan 0.
Gambar 38. Solusi optimal rantai pasokan agroindustri 4x3x4
31
25
34
20 22
26
25
20 Kapasitas 35
Kapasitas 25
Kapasi t as 40 6
5
6 16
3 25
4
11 10
12 1
3 8
3 16
14 6
22
14 4
I
1
= 0
I
3
= 0 I
2
= 7
f. Efisiensi Algoritma Genetika